EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN SAWAH IRIGASI DENGAN TANAMAN KANGKUNG CABUT PADA KELOMPOK TANI PANCA USAHA DI KELURAHAN RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA – BENGKULU
dc.contributor.author | Eka Putra, Wawan | |
dc.contributor.author | Ishak, Andi | |
dc.contributor.author | Hendra, Jekvy | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian | en_US |
dc.date.accessioned | 2019-08-07T05:27:12Z | |
dc.date.available | 2019-08-07T05:27:12Z | |
dc.date.issued | 2017-10 | |
dc.description | Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimalisasi diartikan sebagai suatu proses mengupayakan sesuatu hal menjadi terbaik, tertinggi, atau paling menguntungkan.1 Kata ini juga digunakan sebagai istilah dalam dunia pertanian, seperti kata optimalisasi lahan pertanian. Menurut Rusastra et al. (2004), optimalisasi lahan pertanian dapat dilakukan dengan cara intensifikasi usahatani dan diversifikasi tanaman. Intensifikasi pertanian ditujukan untuk peningkatan produksi usahatani untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan memperoleh surplus produksi. Sementara itu, diversifikasi pertanian lebih ke arah penganekaragaman tanaman untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan permintaan pasar. Oleh karena itu, diversifikasi pertanian lebih berorientasi ekonomi dibandingkan dengan intensifikasi pertanian. | en_US |
dc.description.abstract | Diversifikasi lahan adalah salah satu upaya petani untuk menganekaragamkan tanaman dengan tujuan untuk: (1) efisiensi tenaga kerja dan waktu, (2) mengurangi resiko usahatani karena penurunan harga dan gagal panen, (3) memanfaatkan peluang pasar, dan (4) mempertahankan kesuburan lahan dan kerusakan ekosistem. Praktek diversifikasi lahan telah umum diterapkan oleh petani di lahan sawah irigasi, misalnya dengan pengaturan pola tanam dan meningkatkan indeks pertanaman dengan tanamanpalawija dan sayuran.Suatu penelitian tentang diversifikasi pemanfaatan lahan sawah irigasi dengan penanaman kangkung cabut telah dilakukan pada bulan Agustus 2016.Lokasi penelitian pada Kelompok Tani Panca Usaha di Kelurahan Rimbo Kedui,Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Penelitian bertujuan untuk membandingkan efisiensi ekonomi usahatani kangkung cabut yangditanam pada lahan sawah irigasi dengan padi sawah. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan panduan kuesioner untuk mengetahui nilai input dan output usahatani kedua jenis tanaman tersebut. Analisis data menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan usahatani kangkung cabut mencapai Rp. 3.291.000 atau meningkat 35,85% dibandingkan dengan usahatani padi sawah dalam satu periode musim tanam. Nilai R/C ratio meningkat 0,72 atau 38,92%. Efisiensi usahatani kangkung cabut diperoleh karena adanya pengurangan penggunaan input usahatani sebesar Rp. 2.891.000 (26,72%). Efisiensi biaya input usahatani tersebut paling banyak disumbangkan oleh selisih biaya tenaga kerja antara padi sawah dan kangkung cabut yaitu Rp. 4.935.000/ha. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-6954-16-9 | |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/7324 | |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | diversifikasi, sawah irigasi, kangkung cabut. | en_US |
dc.title | EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN SAWAH IRIGASI DENGAN TANAMAN KANGKUNG CABUT PADA KELOMPOK TANI PANCA USAHA DI KELURAHAN RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA – BENGKULU | en_US |
dc.type | Book | en_US |