ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA TOMAT DI DATARAN RENDAH SULAWESI TENGAH

dc.contributoren-US
dc.creator;, Maskar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Raya Laroso No. 62, Biromaru Sulawesi Tengah
dc.creatorNegara, Abdi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Raya Laroso No. 62, Biromaru Sulawesi Tengah
dc.creatorBoy, Ruslan; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Raya Laroso No. 62, Biromaru Sulawesi Tengah
dc.creatorSarasutha, IGP.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Raya Laroso No. 62, Biromaru Sulawesi Tengah
dc.date2014-08-18
dc.date.accessioned2020-11-06T02:44:01Z
dc.date.available2020-11-06T02:44:01Z
dc.descriptionThe main problem at tomato farm level is low yield compared to potential production. Objective of theresearch was to find out the appropriate packaged technology of tomatoes farming on low elevation. The research wasconducted at Labuan Toposo village, Sub district of Tawaeli, district of Donggala, from December 2003 to April2004. Randomized Complete Block Design was used with five replications. There are three packaged technology wereused : (A) introduce packaged-1 technology, (B) introduce packaged-2 technology, and (C) farmers packagedtechnology as usual. Results of the research showed that the introduce packaged-2 technology was highest in yield andthen followed by introduce packaged-1 technology, while the farmer packaged technology as the lowest. The cost ofthe production for introduce packaged-2 technology is Rp. 16.022.000,-/ha, with the highest of labour cost (Rp.8.000.000,- or 49,9% from total cost), followed by ather cost such as bambooes for stick, fertilizer, pestiside, landrent and the seed is the lowest cost. On the production level of 55,13 t/ha and range of yield price from Rp. 500 – Rp.1.250/kg will get the net income of tomato farm with packaged-2 technology as Rp. 37.069.250, with packaged-1technology were Rp. 20.292.150 and at farmers level is only Rp. 8.089.750. Furthermore, R/C ratio for packaged-2technology were 3,31; packaged-1 technology were 2,30, and farmers level of 1,54. Efficiency level of packkaged-2technology was high than others.Key words : Lycopersicon esculentum, financial analysis, cultivation systems, Central SulawesiPotensi lahan di Sulawesi Tengah masih cukup luas untuk pengembangan tanaman tomat. Permasalahanusahatani tomat di tingkat petani adalah produksi masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi produksi yangada. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan paket teknologi budidaya yang sesuai dan secara ekonomis paling layakdigunakan pada usahatani tomat di dataran rendah. Kajian ini dilaksanakan di Desa Labuan Toposo, KecamatanTawaeli, Kabupaten Donggala, pada bulan Desember 2003 sampai April 2004. Kajian ini menggunakan rancanganacak kelompok dengan lima ulangan. Ada tiga paket teknologi budidaya yang dikaji, yaitu : (A) paket introduksi-1,(B) paket introduksi-2, dan (C) paket teknologi menurut kebiasaan petani (sebagai pembanding). Hasil kajianmenunjukkan bahwa dari tiga paket teknologi budidaya yang dikaji, paket introduksi-2 menghasilkan produksi buahyang paling besar, kemudian diikuti oleh paket introduksi-1, dan yang paling rendah adalah paket petani. Biayaproduksi usahatani tomat dengan menggunakan paket introduksi-2 adalah Rp. 16.022.000,- per hektare, dengan biayaterbesar pada tenaga kerja Rp.8.000.000,- (49,9 %), kemudian diikuti berturut-turut oleh biaya tiang penyangga,pupuk, pestisida, sewa lahan dan biaya paling sedikit adalah biaya bibit. Pada tingkat produksi 55,13 t/ha dan hargaantara Rp.500 – Rp. 1.250,-/kg, pendapatan bersih usahatani tomat dengan menggunakan paket introduksi-2 adalahRp.37.069.250,-, paket introduksi-1 Rp. 20.292.150,- dan paket petani Rp. 8.089.750,-. Pada tingkat produksi danharga tomat tersebut di atas, hasil perhitungan R/C ratio untuk paket introduksi-2 adalah 3,31, paket introduksi-1adalah 2,30 dan paket petani 1,54. Meskipun ketiga paket teknologi budidaya tersebut masih memberikan keuntungan,namun tingkat efisiensi tertinggi dicapai pada paket introduksi-2.Kata kunci : Lycopersicon esculentum, analisis finansial, sistem budidaya, Sulawesi Tengahen-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpengkajian/article/view/1551
dc.identifier10.21082/jpptp.v8n3.2005.p%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/10922
dc.languageeng
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jpengkajian/article/view/1551/1330
dc.sourceJurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian; Vol 8, No 3 (2005): November 2005en-US
dc.source2528-0791
dc.source1410-959X
dc.titleANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA TOMAT DI DATARAN RENDAH SULAWESI TENGAHen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
1551-3955-1-PB.pdf
Size:
160 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: