Peningkatan Produktivitas dan Peluang Pengembangan Ylang-Ylang di Indonesia
No Thumbnail Available
Date
2015-12-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Puslitbang Perkebunan
Abstract
Description
ABSTRAKTanaman ylang-ylang (Cananga odoratum Baill, forma genuina) merupakan salah satu komoditas penghasil minyak atsiri yang sangat potensial untukdikembangkan di Indonesia sebagai komoditas ekspor. Dibandingkan dengan kenanga (C. odoratum Bail, forma macrophylla), pohon ylang-ylang lebih pendek, masa berbunga lebih cepat, mutu minyak lebih baik dan harga pasar yang lebih tinggi. Peluang pasar minyak ylang-ylang di dunia masih cukup besar dengan harga berkisar US$ 110 /kg. Informasi tentang budidaya tanaman dan permintaan pasar minyak ylang-ylang masih sangat terbatas. Sentra produksi ylang-ylang di Indonesia berada di Jawa Barat dan Banten. Untuk pengembangan sentra produksi baru harus didukung dengan kondisi agroekologi yang sesuai, penerapan teknik budidaya seperti penggunaan benih berser-tifikat, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, pemangkasan pucuk sangat diperlukan untuk mencegah pengguguran cabang dan memudahkan pemanenan. Penerapan sistem pola tumpangsari dengan tanaman atsiri lain di bawah tegakan ylang-ylang sangat potensial bagi peningkatan produktivitas lahan dan diversifikasi bahan baku penyulingan minyak. Dengan adanya peningkatan produktivitas lahan dan tanaman ylang-ylang yang nyata, tentunya akan diikuti dengan peningkatan pendapatan pengusaha perkebunan dan kesejahteraan masyarakat sekitar kebun, baik sebagai petani penggarap maupun sebagai buruh pemetik bunga. Dengan demikian, diharapkan sentra-sentra produksi ylang-ylang yang baru di Indonesia akan segera tumbuh dan berkembang.Kata kunci : Ylang-ylang, Cananga odoratum Baill forma genuina, produktivitas, pengembangan ABSTRACTProductivity Inprovement and Prospect of Ylang-Ylang Development in IndonesiaYlang-ylang (Cananga odoratum Baill, forma genuina) is one of essential oil crops which is potentially developed in Indonesia as an export commodity. Early harvest period, short plant, and high quality and price of ylang-ylang oil are advantage characteristics of ylang-ylang compared to kenanga (C. odoratum Baill, forma macrophylla). International market for ylang-ylang oil is widely open and current price is US$ 110/kg. Information of ylang-ylang in Indonesia especially cultivation technology and marketing prospect is very limited. Banten and West Java are the production center of ylang-ylang. To develop new planting areas, it should be supported with suitable agro ecology and reccomended cultivation technology such as application of sertificate seeds, balanced fertilizer, and integrated pest control. Top cutting application is also necessary for preventing lower branch fall and easy harvesting. Inter cropping with other essential oil crops such as patchouli, etiver grass, and Java citronella grass under ylang-ylang trees improves land productivity nd provides other raw aterials for distillation industry. Increasing productivity of land and ylang-ylang should be followed by the increasing income of the estate owner and prosperity of the people surrounding the estate, both as farmer workers and flower pickers. Hopefully, some new production centers of ylang-ylang in Indonesia will develop.Keywords : Ylang-ylang, Cananga odoratum Baill forma genuina, productivity, development