Deteksi Antibodi Rabies pada Sapi dan Kambing Kasus Gigitan HPR (Hewan Pembawa Rabies) Pasca Divaksin Rabies di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat
dc.contributor.author | Fitria, Yul | |
dc.contributor.author | Zulfanedi, Yoli | |
dc.contributor.author | Putri, Rahmi Eka | |
dc.date.accessioned | 2020-03-26T05:39:19Z | |
dc.date.available | 2020-03-26T05:39:19Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.description.abstract | Telah terjadi gigitan anjing terduga rabies pada 16 ekor sapi dan 1 ekor kambing di Nagari Pulau Mainan, Kecamatan Koto Salak, kabupaten Darmasraya, propinsi Sumatera Barat, tanggal 17 Oktober tahun 2017. Gigitan pada daerah hidung. Pertolongan pertama pada hewan dilakukan vaksinasi dengan vaksin yang tersedia sebagai vaksin antirabies. Penyuntikan dilakukan 3 kali secara intramuskular pada hari ke 0, 7, dan 14 (sapi) sedangkan kambing 1,7 dan 14. Pengambilan serum darah dilakukan pada hari ke 0, 7, 14 dan 120. Dilakukan pengujian deteksi antibodi rabies dengan metode RFFIT (Rapid Fluorescent Foci Inhibition Test) pada seluruh sampel. Ditemukan antibodi pada sapi dengan nilai 0,5 dan >2 IU/ml. 2 ekor sapi mati 20 hari setelah gigitan dengan gejala agresif dan hipersalivasi, kambing mati setelah 23 hari pasca gigitan. Kesimpulan tindakan pada ternak pasca gigitan HPR bisa dilakukan penyuntikan Vaksin dengan suntikan pada hari 0,7 dan 14 pasca gigitan dan pengukuran titer antibodi dengan metoda RFFIT. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8847 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Direktorat Kesehatan Hewan | en_US |
dc.subject | Deteksi antibodi | en_US |
dc.subject | HPR | en_US |
dc.subject | VAR | en_US |
dc.title | Deteksi Antibodi Rabies pada Sapi dan Kambing Kasus Gigitan HPR (Hewan Pembawa Rabies) Pasca Divaksin Rabies di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat | en_US |
dc.type | Article | en_US |