Pengaruh Pemberian Amelioran Pada Dua Tipe Budidaya Jeruk Siam Banjar Di Lahan Pasang Surut Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah
dc.contributor.author | Banaty, Oka Ardiana | |
dc.contributor.author | Yenni | |
dc.contributor.author | Endarto, O | |
dc.contributor.author | Da Silva, Helena | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-05-29T03:13:12Z | |
dc.date.available | 2020-05-29T03:13:12Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.description.abstract | Sistem budidaya jeruk Siam Banjar yang telah dilakukan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan adalah dengan menggunakan sistem surjan. Sistem budidaya tersebut dipilih karena sebagian besar lokasi yang digunakan merupakan lahan pasang surut yang mempunyai permasalahan terhadap kondisi kesuburan tanah terutama kemasaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh amelioran terhadap perbaikan sifat kimia tanah di lahan pasang surut yang digunakan untuk budidaya jeruk Siam Banjar dengan system monokultur dan polikultur. Penelitian di laksanakan di kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, pada bulan Januari – Desember 2013. Varietas jeruk yang digunakan adalah jeruk Siam Banjar berumur 6 tahun dan bahan amelioran yang digunakan adalah dolomit. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan faktor pertama adalah sistem budidaya jeruk dan faktor kedua adalah dosis amelioran. Faktor pertama terdiri dari dua macam sistem budidaya jeruk, yaitu sistem monokultur (A) dan sistem polikultur (B). Faktor ke dua terdiri dari empat level dosis amelioran berupa dolomite, yaitu 0, 1, 2, dan 3 ton/ha. Data dianalisis dengan menggunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian amelioran berpengaruh secara nyata terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah pada faktor perlakuan sistem budidaya jeruk. Pada pola tanam polikultur (jeruk + padi) terjadi perubahan sifat kimia tanah, yaitu pH (5.01); P-tersedia (75,35 ppm) K-tersedia (791 me/100g), Ca (7,292 me/100g); Mg (6,871 me/100g) yang lebih tinggi dan Al (1,838 me/100g); Fe (73,34 ppm), SO (285,64 ppm), yang lebih rendah dibandingkan pada pola tanam monokultur (jeruk saja). Sedangkan pemberian dolomite pada dosis 3 ton/ha dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pH tertinggi (7.62) dan kadar kelarutan Al yang terendah (3,32 me/100g). | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9408 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Jeruk | en_US |
dc.subject | Citrus | en_US |
dc.subject | Amelioran | en_US |
dc.subject | Jeruk Siam | en_US |
dc.subject | Lahan Pasang Surut | en_US |
dc.title | Pengaruh Pemberian Amelioran Pada Dua Tipe Budidaya Jeruk Siam Banjar Di Lahan Pasang Surut Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah | en_US |
dc.type | Article | en_US |