PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA LAHAN PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PENANGGULANGANNYA

dc.contributor.authorMulyadi
dc.contributor.authorNono Sutrisno
dc.date.accessioned2023-10-16T01:32:25Z
dc.date.available2023-10-16T01:32:25Z
dc.date.issued2007
dc.description.abstractPenyebab pencemaran pada lahan pertanian dapat digolongkan ke dalam 1) kegiatan non pertanian, yaitu dari kegiatan industri dan pertambangan 2) kegiatan pertanian, dari penggunaan bahan-bahan agrokimia, dan 3) kegiatan manusia sehari-hari meliputi sampah rumah tannga, limbah rumah sakit dan dari aktifitas lainnya. Bahan beracun berbahaya (83) dan logam berat yang masuk dalam tanah akan menurunkan kualitas tanah, air dan produk pertanian yang lambat laun menyebabkan lingkungan ekosistem akan hancur dan tidak berfungsi sesuai peruntukkannya. Untuk membersihkan lingkungan dari zat pencemar dilakukan tindakan pemulihan (remediasi). Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu eks-situ yaitu pembersihan yang dilakukan tidak di lokasi yang tercemar dan in-situ dilakukan pada lokasi yang tercemar. Cara in-situ sering dilakukan karena lebih murah dan mudah dibandingkan eks-situ. Adapun remediasi pada lahan yang tercemar dapat dilakukan melalui, kemoremediasi, fitoremediasi dan bioremediasi. Penerapan kemoremediasi dengan memodifikasi tingkat kemasaman tanah melalui pengapuran dapat menurunkan ketersediaan Pb dari 0,06 ppm menjadi 0,04 ppm. Bahan organik juga dapat digunakan untuk mengimobilkan logam berat di dalam tanah. Asam fulvat dan asam humat yang dikandung dalam bahan organik dapat mengikat logam Pb, Fe, Mn, Cu, Ni, Zn dan Cd. Arang aktif merupakan bahan absorbensia yang sangat baik pada berbagai zat toksik termasuk pestisida. Selain itu, arang aktif dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan urea berkarbon (urea+arang aktif), dimana dengan urea berkarbon tersebut pelepasan nitrogen akan terkendali (slow release). Penerapan fitoremediasi dengan menanami enceng gondok (Eichornia crassipes) dalam waktu 24 jam dapat menyerap Cd, Hg dan Ni masing-masing sebesar 1,35; 1,77 dan 1,16 mg/g. Demikian pula pada tanaman mendong (Fimbiristyllis globulosa), Brassica juncea dan yang lain. Penerapan bioremediasi melalui inokulasi Bacillus sp pada tanaman padi, rata-rata menurunkan serapan Pb pada beras sebesar 47% dan Cd 41%
dc.identifier.isbn978-979-8253-63-8
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/21363
dc.language.isoid
dc.publisherBalai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
dc.relation.ispartofseriesBUKU 2
dc.titlePENCEMARAN LINGKUNGAN PADA LAHAN PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PENANGGULANGANNYA
dc.typeArticle
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
CamScanner 16-10-2023 09.14.pdf
Size:
7.82 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.77 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: