KAJIAN SISTEM MANAJEMEN KELOMPOK PADA KAMPUNG UNGGAS TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK AYAM BURAS
Loading...
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan peternak ayam buras
yang dilakukan dalam lembaga kelompok peternak pada “Kampung Unggas” di Desa
Teruwai Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan
terhadap 2 kelompok peternak ayam Buras yaitu kelompok Tuijati dan Muamalat pada
Juli 2016 di Desa Teruai Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah NTB. Analisis
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan regresi linear
berganda dan pengukuran nilai parameter menggunakan software SPSS versi 20. Hasil
analisis diperoleh bahwa pendapatan dipengaruhi secara signifikan oleh jumlah ayam
yang dipelihara per periode produksi dan periode pemeliharaan. Manajemen kelompok
yang menerapkan penjualan ayam melalui kelompok, penyediaan DOC dan penyediaan
pakan oleh kelompok tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Kondisi harga dan
kemampuan kelompok untuk menyediakan saprodi yang dibutuhkan peternak
menyebabkan tidak sepenuhnya peternak menggunakan DOC dan pakan yang berasal
dari kelompok. Demikian pula pada saat penjualan produk, tidak seluruh peternak
melakukan melalui kelompok. Kesimpulan penelitian adalah manajemen kelompok
tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan peternak karena
penjualan melalui kelompok menurunkan pendapatan; pembelian DOC melalui kelompok memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan namun hal ini tidakberjalan baik karena keterbatasan kelompok untuk memenuhi permintaan DOC maupunpakan yang terjangkau (murah).
Description
“Kampung Unggas” telah berjalan sejak tahun 2014 yang merupakan salah satu
program Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat
bertujuan untuk mengendalikan inflasi pada komoditi telur dan daging unggas. Arah
pengembangan Kampung Unggas (KU) adalah pada kelompok-kelompok peternak yang
sudah melakukan usaha unggas namun belum melakukannya secara komersil. Usaha
ternak unggas selama ini belum sepenuhnya mengarah pada sistem usaha agribisnis
yang bersifat komersil sehingga produksi masih rendah dan masih lemah dalam
menghadapi situasi pasar (ROS, 2016 dan Yanes, 2016)
Ayam buras memiliki potensi yang menjanjikan rata-rata kenaikan harga ayam
per bulan pada tahun 2015 adalah 3,5 persen. Harga rata-rata ayam buras cenderung
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, walaupun perubahan harga ayam di tingkat
pasar antar bulan bersifat fluktuatif (Rusdianto dan Muzani, 2016). Permintaan yang
terus meningkat merupakan salah satu peluang untuk dijadikan sebagai sumber
pendapatan peternak kecil di pedesaan. Tingginya permintaan terutama untuk
memenuhi kebutuhan kuliner khas NTB yang sudah dikenal masyarakat luas seperti
“Ayam Taliwang” yang berbahan baku ayam buras.
Keywords
ayam buras, pendapatan, manajemen kelompok, kampung unggas