Keragaman Karakter Morfologis dan Agronomis Lima Plasma Nutfah Padi Lokal Dataran Tinggi Toraja Utara Sulawesi Selatan

No Thumbnail Available
Date
2016-12-03
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
IAARD Press
Abstract
Penelitian keragaman karakter morfologis dan agronomis lima plasma nutfah padi lokal dataran tinggi Toraja Utara Sulawesi Selatan, bertujuan untuk mengetahui keragaman karakteristik secara morfologi, agronomis, dan kandungan nutrisi, untuk mendukung pelepasan 5 plasma nutfah padi lokal spesifik yang tumbuh dan berkembang pada wilayah dataran tinggi Kabupaten Toraja Utara. Keragaman karakter morfologi, agronomis, dan kandungan nutrisi suatu tanaman dapat dimanfaatkan oleh pemulia tanaman untuk menghasilkan varietas unggul baru. Materi untuk karakterisasi dari Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara. Kegiatan budi daya untuk keperluan karakterisasi morfologi dan agronomis dilaksanakan di Balusu Kabupaten Tana Toraja Utara. Lokasi terletak pada ketinggian 950 meter dari permukaan laut. Kegiatan berlangsung dari bulan April sampai September 2013. Sedangkan analisis beras dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Universitas Hasanuddin pada bulan Oktober 2013. Lima plasma nutfah yang dikarakterisasi, yaitu Pare Bau, Pare Kombong, Pare Ambo, Pare Lallodo, dan Pare Lea. Data kualitatif yang dikumpulkan meliputi bentuk tanaman, warna kaki, warna batang, warna daun, posisi daun bendera, posisi daun, bentuk gabah, warna gabah, kerontokan gabah, dan bulu/ekor pada ujung gabah, sedangkan data kuantitatif meliputi; Umur panen, tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, bobot 1.000 butir gabah (gr), produksi (t/ha), dan untuk analisis beras, yaitu kadar amilosa, protein, glukosa, pengapuran, vitamin B1. Hasil penelitian menunjukkan keragaman morfologi, dan agronomis lima plasma nutfah padi lokal dataran tinggi Tana Toraja sangat bervariasi, seperti umur panen bervariasi dari 134 hari (Pare Ambo) sampai 173,4 hari (Pare Lea), tinggi tanaman dari 164,0 cm (Pare Lea) terendah 123,8 cm (Pare Kombong), jumlah anakan produktif dari 30,8 (Pare Lea) sampai 15,6 (Pare Bau), bobot gabah 1.000 butir 31,0 g (Pare Bau) sampai 25,6 (Pare Kombong), panjang malai dari 30,0–23,4 cm, demikian halnya dengan produktivitas rata-rata bervariasi dari 6,26 t/ha (Pare Lea) sampai 4,81 (Pare Ambo). Varietas Pare Lea mengandung kadar amilosa tertinggi, yaitu 32,5% dan terendah pada varietas Pare Kombong, Pare Ambo memiliki kandungan protein tertinggi, yaitu 11,2%, sedangkan untuk kandungan vitamin B1 tertinggi Pare Lea, yaitu 19,1%. Tingkat perbedaan genetik antara lima plasma nutfah padi lokal tersebut adalah 20–82%. Pare Lallodo dan Pare Ambo mempunyai kedekatan genetik, dibanding dengan genotipe lainnya dengan koefisien 0,2 atau 20 Pare Lea umumnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan genotipe lainnya dengan koefisien 0,39–0,7 atau 39% sampai dengan 70%.
Description
Keywords
Research Subject Categories::A Agriculture/Pertanian
Citation