PERSEPSI DAN TINGKAT ADOPSI PETERNAK TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PADA PENDAMPINGAN PSDSK (Studi Kasus: Kelompok Karya Sempurna di Kab. Sijunjung)
Loading...
Date
2017-10
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Abstract
Rendahnya produktivitas ternak sapi dalam negeri yang diindikasikan oleh
rendahnya pertumbuhan dan lambatnya perkembangan populasi ternak, Untuk
meningkatkan produktivitas sapi potong maka pemerintah telah mencanangkan
pelaksanaan pendampingan “Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau
(PSDSK)”. Untuk melihat apakah komponen inovasi teknologi pendampingan ini
dibutuhkan peternak maka dapat dilihat dari persepsi dan tingkat adopsi peternak.
Penelitian dilakukan pada Kelompok Karya Sempurna di Kab. Sijunjung pada bulan
Juni sampai November 2014. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan survei dan
pendampingan terhadap komponen inovasi teknologi ternak sapi potong. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner terstruktur. Penetapan responden secara purposive
sampling yang melibatkan 30 orang peternak. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peternak mempunyai persepsi
yang sangat baik (60%) bahwa bungkil inti sawit adalah pakan yang dapat miningkatkan
bobot badan ternak. Ini terbukti dari pemberian bungkil inti sawit yang dapat
meningkatkan berat badan ternak. Sebaran adopsi (SA) 65%, berarti komponen
teknologi yang telah didesiminasikan dapat diadopsi peternak lebih dari 50%. Intensitas
adopsi (IA) sangat baik pada masing-masing komponen teknologi terutama pada
pemanfaatan BIS. Sementara Tingkat adopsi (TA) 36,25%, hal ini dikarenakan pada
jerami fermentasi peternak tidak mengadopsi secara berkelanjutan karena ketersediaan
jerami dilokasi kegiatan harus bersaing dengan swasta.
Description
Pada umumnya, sistem pemeliharaan yang dilakukan petani hanya
mengandalkan rumput alam yang ada di lapangan, lahan penggembalaan umum,
persawahan, atau sepanjang pinggiran jalan. Praktek pemeliharaan seperti ini seringkali
bermasalah dengan ketersediaan pakan yang berdampak langsung pada penurunan
produktivitas ternak sapi, lambatnya aktivitas reproduksi serta mengakibatkan
penurunan berat badan ternak (Hosen, 2006). Ini sesuai dengan Bamualim dan
Tiesnamurti (2009), kondisi peternakan kita saat ini yaitu rendahnya produktivitas
ternak sapi dalam negeri yang diindikasikan oleh rendahnya pertumbuhan dan
lambatnya perkembangan populasi ternak. Salah satu kendala dalam peningkatan
produksi sapi adalah ketersediaan pakan yang bermutu, karena disamping faktor genetik
dari jenis sapi yang dipelihara, faktor pakan merupakan faktor penting dalam usaha
ternak sapi. Meskipun potensi genetik ternak tinggi, namun produksi atau reproduksi
tidak akan tercapai maksimal tanpa pemberian pakan yang memenuhi persyaratan
kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan. Selain itu masalah limbah ternak juga sangat
menggagu lingkungan sekitar karena peternak belum banyak memanfaatkan limbah
ternak menjadi suatu yang bermanfaat.
Keywords
Persepsi, Adopsi, Sapi Potong