Penggunaan Konsensus Primer PCR Protokol Predict dalam Mengkonfirmasi Keberadaan Bovine Herpesvirus 1 (BoHV-1) pada Sapi Aceh di BPTU – HPT Indrapuri

dc.contributor.authorPrayitno, Lilik
dc.contributor.authorPamungkas, Joko
dc.contributor.authorSaepuloh, Uus
dc.contributor.authorMayasari, Ni Luh Putu Ika
dc.contributor.authorRahayu, Mamik
dc.contributor.authorGantiah
dc.date.accessioned2020-03-26T12:08:16Z
dc.date.available2020-03-26T12:08:16Z
dc.date.issued2018
dc.description.abstractBovine Herpesvirus 1 (BoHV-1) merupakan anggota subkeluarga Alphaherpesvirinae dalam keluarga Herpesviridae, berperan sebagai agen penyebab terjadinya Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit IBR menyebabkan kerugian ekonomi pada industri peternakan sapi. Infeksi virus pada ternak sapi sangat berkaitan erat dengan beberapa kejadian secara klinis seperti rhinotracheitis, balanoposthitis, vulvovaginitis, abortus, penurunan produksi susu, infertilitas, dan penurunan bobot kelahiran. Penyakit IBR merupakan salah satu penyakit hewan yang penting di Indonesia dan masuk dalam penyakit hewan menular strategis nasional serta merupakan penyakit yang harus bebas pada pusat perbibitan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menguatkan dan pembuktian uji sebelumnya yaitu deteksi antibodi BoHV-1 dengan metode Enzyme Linked Immunosorbant Assay (ELISA) dan identifikasi molekuler BoHV-1 dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) pada target gen glikoprotein B (gB), mengindikasikan kemungkinan adanya BoHV-1 pada sapi Aceh di BPTUHPT Indrapuri. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsensus primer PCR dengan target amplifikasi gen DNA Terminase. Deteksi antibodi terhadap BoHV-1 dengan menggunakan ELISA dilakukan pada tiga periode waktu yang berbeda, hasil ELISA berturut-turut menunjukkan seropositif yang tinggi yaitu (517/537) 96.28%, (633/681) 92.95%, dan (668/734) 91.01%, dengan kondisi hasil seropositif pada status hewan nonvaksinasi mengindikasikan telah terjadi infeksi virus BoHV-1 secara alamiah. Pada periode waktu ke tiga juga dilakukan pengambilan sampel usapan hidung sebanyak 375 untuk identifikasi molekuler menggunakan PCR, hasil amplifikasi gen gB semua sampel didapatkan hasil negatif. Kemudian 210 dari 375 hasil ekstraksi DNA digunakan untuk identifikasi molekuler dengan menggunakan konsensus primer PCR dengan target amplifikasi gen DNA Terminase. Empat dari 210 menunjukkan hasil positif PCR dilanjutkan dengan sekuensing. Hasil sekuen sampel yang didapat menunjukkan kemiripan identitas 99–100% terhadap sekuen referensi BoHV-1 dan BoHV-6. Hasil penelitian ini memberikan informasi ilmiah adanya BoHV-1 yang telah beredar di BPTU-HPT Indrapuri.en_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8898
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBoHV-1en_US
dc.subjectAlphaherpesvirinaeen_US
dc.subjectIBRen_US
dc.titlePenggunaan Konsensus Primer PCR Protokol Predict dalam Mengkonfirmasi Keberadaan Bovine Herpesvirus 1 (BoHV-1) pada Sapi Aceh di BPTU – HPT Indrapurien_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Prosiding 2018-457-467.pdf
Size:
833.13 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
Article
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: