ANALISIS PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT (Studi Kasus pada Desa Sukaraja, Desa Margaluyu, Desa Cisarua, Desa Pasirhalang, dan Desa Limbangan)

dc.creatorMusyadar, Achmad
dc.creatorWidyastuti, Nawangwulan
dc.creatorHaryanto, Yoyon
dc.date2020-01-05
dc.date.accessioned2023-02-03T09:34:37Z
dc.date.available2023-02-03T09:34:37Z
dc.descriptionKubis merupakan salah satu komoditas unggulan di Kecamatan Sukaraja yang sangatpotensial untuk pengembangan agribisnis kubis, karena memiliki suhu 21-25oC dengan curahhujan 3715,4 mm/tahun, dan hari hujan 205 hari/tahun. Memiliki tipe Iklim A (Scmidth &Ferguson), topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 550-1000 meter di ataspermukaan laut. Memiliki tekstur tanah halus berpasir dengan struktur tanah gembur dan solumtanah yang dalam >50 cm. Jenis tanah latosol dengan derajat keasaman tanah (pH) berkisarantara 4,5-6.Kecamatan Sukaraja memiliki 9 desa dan yang potensial untuk agribisnis kubis adalahlima desa yaitu Desa Sukaraja, Desa Margaluyu, Desa Cisarua, Desa Pasirhalang, dan DesaLimbangan. Kecamatan Sukaraja memberikan kontribusi produksi sebesar 56% terhadapproduksi kubis kab. Sukabumi. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisis saluranpemasaran kubis dari tingkat produsen sampai dengan tingkat konsumen. (b) menganalisismarjin pemasaran dan penyebarannya pada setiap lembaga pemasaran dan (c) menganalisisketerpaduan pasar antara pasar pada tingkat petani dengan pasar pada tingkat konsumen.Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif terhadap saluranpemasaran, pangsa harga yang diterima petani (farmers share), marjin pemasaran danketerpaduan pasar.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:(a) Pemasaran kubis di Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dilakukan melaui tiga saluran.(b) Dari hasil analisis marjin biaya pemasaran terbesar untuk per kg kubis dikeluarkan oleh pedagang besar pada saluran 3 yaitu sebesar Rp 750,- dan terkecil oleh pedagang pengecer sebesar Rp 200,- juga pada saluran 3.(c) Keuntungan terbesar per kg Kubisnya diperoleh oleh pedagang pengecer pada saluran satu sebesar Rp 350,- dan terkecil diterima oleh pedagang pengumpul dan pedagang besar pada saluran tiga yaitu Rp 150,-.(d) Farmer’s share terbesar diterima oleh petani produsen pada saluran satu sebesar 42,5% dan terkecil oleh petani pada saluran tiga sebesar 12%.(e) hasil analisis keterpaduan pasar petani produsen kubis belum memperoleh perlakuan pasar yang adil dan berada pada pasar bersaing tidak sempurna serta sedikit agak sempurna.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttps://jurnal.polbangtan-bogor.ac.id/index.php/jpp/article/view/232
dc.identifier10.51852/jpp.v2i2.232
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/19413
dc.languageeng
dc.publisherPoliteknik Pembangunan Pertanian Bogoren-US
dc.relationhttps://jurnal.polbangtan-bogor.ac.id/index.php/jpp/article/view/232/215
dc.rightsCopyright (c) 2020 Jurnal Penyuluhan Pertanianen-US
dc.sourceJurnal Penyuluhan Pertanian; Vol. 2 No. 2 (2007); 148-157en-US
dc.sourceJurnal Penyuluhan Pertanian; Vol 2 No 2 (2007); 148-157id-ID
dc.source2599-0403
dc.source1907-5839
dc.source10.51852/jpp.v2i2
dc.titleANALISIS PEMASARAN KUBIS DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT (Studi Kasus pada Desa Sukaraja, Desa Margaluyu, Desa Cisarua, Desa Pasirhalang, dan Desa Limbangan)en-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
232-Article Text-827-1-10-20200105.pdf
Size:
130.89 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: