Teknik Penyemaian Benih True Shallot Seed untuk Produksi Bibit dan Umbi Mini Bawang Merah

dc.contributoren-US
dc.creatorSopha, Gina Aliya; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dc.creatorSumarni, Nani; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dc.creatorSetiawati, Wiwin; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dc.creatorSuwandi, Suwandi; Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dc.date2016-05-23
dc.date.accessioned2019-10-09T09:43:25Z
dc.date.available2019-10-09T09:43:25Z
dc.descriptionBudidaya bawang merah dengan menggunakan true shallot seed (TSS) dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu (1) penanaman TSS langsung di lapangan, (2) penyemaian TSS terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit, dan (3) pembuatan umbi mini, yaitu umbi bibit mini (< 3 g/umbi) yang berasal dari TSS. Tujuan penelitian adalah  mendapatkan media semai, cara semai, dan kedalaman semai TSS paling tepat untuk menghasilkan bibit dan umbi mini bawang merah (var. Bima). Penelitian lapangan dilakukan di Kebun Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Jawa Barat (± 1.250 m dpl), dari bulan Juni sampai Oktober 2013, menggunakan rancangan petak terpisah dengan tiga ulangan. Petak utama (A) adalah media semai, terdiri atas : a = tanah + pupuk kandang (1:1), a 2 = tanah + pupuk kandang + arang sekam padi  (1:1:1), dan a = tanah + pupuk kandang + cocopit (1:1:1). Anak petak (B) adalah cara semai + kedalaman semai TSS, terdiri atas : b 1 3 = disebar + kedalaman 1 cm, b = disebar + kedalaman 2 cm, b 3 = digarit + kedalaman 1 cm, dan b 4 2 = digarit + kedalaman 2 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media semai campuran tanah +  pupuk kandang dengan cara semai TSS disebar rata di bedengan sedalam 2 cm dan bibit dipindahkan ke lapangan pada umur 6 minggu setelah  semai merupakan perlakuan yang baik karena dapat menghasilkan  jumlah bibit yang tumbuh cukup banyak dan menghasilkan bobot kering eskip paling tinggi, yaitu 1,51 kg/m setara 12,08 t/ha (efisiensi lahan 80%). Kombinasi media semai tanah + pupuk kandang + arang sekam padi dengan cara semai TSS disebar pada garitan sedalam 2 cm  menghasilkan umbi mini paling banyak, yaitu 358 umbi setara 1.909.333 umbi mini dengan bobot antara 0,938 g/1,5 m 2 setara 5,003 t/ha (efisiensi lahan 80%). Hasil umbi mini tersebut hanya sekitar 36% dari total bobot umbi kering eskip yang dihasilkan. Persentase umbi mini yang dihasilkan masih rendah, oleh karena itu penanaman bawang merah asal TSS lewat seedling diduga paling menjanjikan.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3379
dc.identifier10.21082/jhort.v25n4.2015.p318-330
dc.identifier.urihttp://124.81.126.59/handle/123456789/7846
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3379/2865
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 25, No 4 (2015): Desember 2015; 318-330en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.subjectAllium ascalonicum; Benih TSS; Media semai; Cara semai; Bibit; Umbi minien-US
dc.titleTeknik Penyemaian Benih True Shallot Seed untuk Produksi Bibit dan Umbi Mini Bawang Merahen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
3379-7790-1-SM.pdf
Size:
500.69 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: