KARAKTERISTIK DAN POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT Kasus Desa Primatani Handil Gayam, Kab. Tanah Laut, Kalimantan Selatan

Loading...
Thumbnail Image
Date
2007
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa
Abstract
Sekitar hampir 200 łokasi Primatani pada tahun 2007, diantaranya 10 łokasi termasuk agroekosistem rawa pasang surut. Salah satu dari 10 Desa Primatani di atas adalah Desa Handil gayam, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Sebagian łokasi Primatani merupakan desa-desa wilayah baru seperti Desa Petak Batuah, Kalimantan Tengah, tetapi sebagian besar wilayah rawa pasang surut sudah dibuka antara tahun 19601990 bahkan sebelumnya seperti wilayah Desa Purwosari, Kec. Tamban, Kab. Barito Kuala, dibuka sejak tahun 1936. Wilayah rawa pasang surut pada awalnya sebagian besar merupakan wilayah pengembangan transmigrasi yang menjadi program pemerintah dałam Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut (P4S) tahun 1969-1990. Desa Handil Gayam merupakan wilayah yang sudah lama dan cukup berkembang. Program pencetakan sawah pasang surut yang pada awalnya diragukan oleh para pakar pertanian Eropah (Belanda), ternyata berkembang dengan baik. Beberapa wilayah rawa yang semula merupakan hutan belukar telah menjadi kota Kecamatan bahkan ibu kota Kabupaten (Marabahan). Sudah tentu pengembangan rawa pasang surut tidak semudah seperti membalik telapak tangan, diperlukan partisipasi aktif petani kelembagaan eksternal dan dukungan kebijakaan pemerintah daerah maupun pusat. Tulisan ini menyajikan tentang karakter dan sebaran lahan rawa pasang surut di Desa Primatani Handil Gayam, Kalsel serta peluang pengembangannya sebagai salah satu sumber pertumbuhan produksi pertanian di Kalimantan Seletan
Description
Keywords
Citation