Proteksi Silang untuk Pengendalian Virus Mosaik Mentimun pada Krisan

dc.contributoren-US
dc.creatorRahardjo, Indiarto Budi
dc.creatorMuharam, Agus
dc.creatorSulyo, Yoyo
dc.date2005-06-06
dc.date.accessioned2018-05-02T06:24:46Z
dc.date.available2018-05-02T06:24:46Z
dc.date.issued2005-06-06
dc.descriptionSalah satu virus yang menyerang tanaman krisan adalah CMV. Alternatif pengendalian CMV pada krisan adalah menggunakan vaksin CARNA 5. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui teknik aplikasi vaksin yang paling efektif dalam memproteksi CMV pada krisan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Virologi Balai Penelitian Tanaman Hias, Segunung dari bulan Januari sampai Desember 2001. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok tiga ulangan dengan delapan perlakuan, yaitu (1) penyambungan, (2) inokulasi mekanis vaksin CARNA 5 dengan konsentrasi 5 μg/ml, (3) inokulasi mekanis vaksin CARNA 5 dengan konsentrasi 15 μg/ml, (4) inokulasi mekanis vaksin CARNA 5 dengan konsentrasi 20 μg/ml, (5) inokulasi mekanis vaksin CARNA 5 dengan konsentrasi 25 μg/ml, (6) melalui serangga (kutu daun), dan (7) tanaman krisan sehat (kontrol). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman krisan yang diberi vaksin pada berbagai cara aplikasi tidak menunjukkan gejala mosaik. Warna bunga pada semua perlakuan tidak menampakkan gejala pecah warna.Cross protection for controling cucumber mosaic virus on chrysanthemum. One of the virus that attack chrysanthemum is CMV. The alternative of CMV control on plant is the use of vaccine CARNA 5. The objective of the experiment was to find out the application technique of vaccine for CMV protection on chrysanthemum. The experiment was conducted in Virology Laboratory of Indonesia Ornamental Plant Research Institute in Segunung from January to December 2001. RCBD with eight treatments and three replications were used. The treatments were grafting; mechanical inoculation of CARNA 5 with concentration 5 μg/ml, 10 μg/ml, 15 μg/ml, 20 μg/ml, and 25 μg/ml; through vector (aphid), and healthy chrysanthemum plant (control). The results of the experiment showed that chrysanthemum treated with various vaccine application techniques did not show mosaic symptoms. The quality of flower color showed that all treatments did not cause color breaking.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/929
dc.identifier10.21082/jhort.v15n2.2005.p%p
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/691
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/929/791
dc.rightsCopyright (c) 2013 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 15, No 2 (2005): Juni 2005en-US
dc.titleProteksi Silang untuk Pengendalian Virus Mosaik Mentimun pada Krisanen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Proteksi Silang untuk Pengendalian Virus Mosaik Mentimun pada Krisan.pdf
Size:
337.16 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: