Studi Poliembrioni dan Penentuan Tingkat Kemasakan Fisiologis Benih Japansche Citroen Berdasarkan Warna Kulit Buah

dc.contributoren-US
dc.creatorAndrini, Anis; Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika
dc.creatorSuharsi, Tatiek; Institut Pertanian Bogor (IPB)
dc.creatorSurahman, Memen; Institut Pertanian Bogor (IPB)
dc.date2016-05-25
dc.date.accessioned2018-05-02T06:25:46Z
dc.date.available2018-05-02T06:25:46Z
dc.date.issued2016-05-25
dc.descriptionBuah jeruk JC harus dipetik pada saat masak fisiologis untuk mendapatkan benih bermutu tinggi. Pada umumnya benih masak fisiologis saat berat kering benih optimum dan vigor optimum. Sementara itu benih JC bersifat poliembrioni, diduga dapat memengaruhi mutu benih. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang karakter poliembrioni, menentukan tingkat kemasakan fisiologi benih dan mengetahui pengaruh tingkat kemasakan benih terhadap multiple seedling dan off type pada benih JC. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Nurseri, dan Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, pada Bulan Juli-Oktober 2012. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakter poliembrioni benih JC. Percobaan di nurseri menggunakan rancangan acak kelompok lengkap satu faktor tingkat kemasakan buah dengan tiga ulangan. Pengamatan terhadap beberapa variabel dilakukan untuk mengetahui mutu fisik, fisiologis, genetis, dan jumlah semaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih JC mempunyai 1–6 embrio yang dapat tumbuh menjadi 1–4 semaian. Berat kering benih JC tidak dipengaruhi secara nyata oleh tingkat kemasakan buah karena adanya keragaman tingkat kemasakan embrio di dalam benih. Tingkat kemasakan fisiologis benih JC dapat ditandai dengan indeks vigor, kecepatan tumbuh, dan daya berkecambah optimum yang diperoleh pada saat buah berwarna kuning lebih dari 90% merata dengan karakter warna kulit benih krem kecoklatan dan embrio  dominan krem. Tingkat kemasakan buah tidak berpengaruh nyata terhadap persentase multiple seedling dan persentase semaianoff type. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan multiple seedling yang banyak dan semaian off type yang sedikit.en-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3402
dc.identifier10.21082/jhort.v23n3.2013.p195-202
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/952
dc.languageeng
dc.publisherIndonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhort/article/view/3402/2884
dc.rightsCopyright (c) 2016 Indonesian Center for Horticulture Research and Developmenten-US
dc.rightshttp://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0en-US
dc.source2502-5120
dc.source0853-7097
dc.sourceJurnal Hortikultura; Vol 23, No 3 (2013): September 2013; 195-202en-US
dc.titleStudi Poliembrioni dan Penentuan Tingkat Kemasakan Fisiologis Benih Japansche Citroen Berdasarkan Warna Kulit Buahen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Studi Poliembrioni dan Penentuan Tingkat Kemasakan Fisiologis Benih Japansche Citroen Berdasarkan Warna Kulit Buah.pdf
Size:
398.48 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
0 B
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: