Penyimpanan Ubi Jalar secara In Vitro dengan Pertumbuhan Minimal
No Thumbnail Available
Date
1999
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah
Abstract
Penyimpanan ubi jalar secara kultur in vitro di laboratorium dimaksudkan untuk lebih mudah melakukan perawatan dan pengamatan, serta tidakmemerlukantempat yang luas. Penelitian dilakukan pada tahun 1998/99 di Laboratorium Kelti Reproduksi dan Pertumbuhan Balitbio, Bogor. Penelitian terdiri dari tiga ulangan, percobaan pertama bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi manitol yang cocok untuk penyimpanan ubi jalar dengan pertumbuhan minimal. Sebagai perlakuan pada percobaan pertama adalah konsentrasi manitol (0,40,60, dan 80 g/1) pada lima varietas ubijalar (Mangkokan, Patola, Ende, Helung, dan Koboak). Percobaan kedua bertujuan untuk mendapatkan media dasar penyimpanan ubi jalar. Perlakuan pada percobaan kedua terdiri dari tiga faktor yaitu media dasar (MS dan 1 /2 MS), manitol (0 dan 40 g/1) dan lima varietas ubi jalar (Patola, Lidang, Mangkokan, Ende, dan Sablah). Pada percobaan ketiga dilakukan penyimpanan 15 varietas ubi jalar dengan menggunakan media MS +manitol 40 g/1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi manitol terbaik adalah 40 g/1. Di atas konsentrasi ini tanaman tidak dapat tumbuh. Media dasar MS lebih baik dari media 1/2 MS karena masa simpan tanaman dengan menggunakan media dasar MS lebih lama dibanding media 1 /2 MS. Dari 15 varietas yang disimpan terdapat empat varietas (Retok, Mikmak, Sablah, dan Lidang) yang tidak dapat disimpan dengan menggunakan media MS +manitol 40 g/1 karena keempat varietas ini hams sering disubkultur.
Description
Keywords
Ubi jalar, penyimpanan, kultur in vitro, manitol.