Pola Pembentukan Anakan Padi Dari Berbagai Varietas Dan Jumlah Bibit Per Lubang Pada Lahan Suboptimal Di Provinsi Bengkulu
dc.contributor.advisor | ||
dc.contributor.author | Wibawa, Wahyu | |
dc.contributor.author | Sugandi, Dedi | |
dc.contributor.other | Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku | en_US |
dc.date.accessioned | 2020-04-07T02:41:37Z | |
dc.date.available | 2020-04-07T02:41:37Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.description.abstract | Perencanaan pembangunan pertanian yang lebih operasional pada tingkat kabupaten memerlukan data dan informasi sumberdaya lahan pada skala 1:50.000. Data dan informasi yang dihasilkan dari analisis data sumberdaya lahan pada skala tersebut berperan sangat penting sebagai dasar pewilayahan dan penentuan luas sebaran komoditas pertanian serta rekomendasi teknologi yang efektif, efisien dan berwawasan lingkungan. Penelitian bertujuan menyusunan peta arahan pewilayahan komoditas pertanian unggulan berdasarkan zona agroekologi skala 1:50.000 di Kabupaten Lombok Tengah. Data dan informasi dikeumpulkan pendekatan desk study, survei dan focus group discussion. Analisis contoh tanah dilakukan di laborartorium tanah BPTP NTB. Evaluasi lahan dilakukan dengan mencocokkan karakteristik lahan dengan persyaratan penggunaan lahan yang diinginkan oleh penggunaan lahan tertentu. Penentuan zonasi dan arahan pewilayahan komoditas dilakukan dengan menggunakan program Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan (SPKL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pengembangan pertanian di Kabupaten Lombok Tengah mencapai 65.664 ha (80,21%) dari luas wilayah. Dari luas tersebut seluas 11.142 ha (9,54%) merupakan zona II/Dffe diarahkan untuk tanaman tahunan perkebunan. Seluas 6.319 ha (5,41%) merupakan zona II/Dfke dan II/Dffe diarahkan untuk pengembangan tanaman tahunan perkebunan/hortikultura dan tanaman pangan sebagai tanaman sela dengan menerapkan teknologi budidaya lorong. Zona III/Dfk, III/Dfke, III/Dfs dan III/Dfse masing-masing seluas 4.313 ha (3,69), 1.958 ha (1,68%), 1.620 ha (1,39%), dan 1.395 ha (1,19%) diarahkan untuk pengembangan tanaman pangan semusim dan hortikultura tahunan sebagai tanaman penguat teras. Zona IV/D dengan luas 29.136 ha (24,95%) diarahkan untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Sedangkan zona IV/Wfs merupakan lahan basah dengan luas 11.176 ha (9,57%) diarahkan untuk tanaman padi sawah. Teknologi usahatani sepsifik lokasi yang berbasis kepada kesesuaian lahan dan faktor pembatas pertumbuhan tanaman telah dijelaskan secara detail. | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9128 | |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian | en_US |
dc.subject | Padi | en_US |
dc.subject | Oryza sativa | en_US |
dc.subject | Lahan | en_US |
dc.subject | Benih | en_US |
dc.title | Pola Pembentukan Anakan Padi Dari Berbagai Varietas Dan Jumlah Bibit Per Lubang Pada Lahan Suboptimal Di Provinsi Bengkulu | en_US |
dc.type | Article | en_US |