C-organik Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Sumatera Utara: Status dan Hubungan dengan Beberapa Sifat Kimia Tanah

dc.contributorPusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)id-ID
dc.coverageIndonesia; Tropics; North Sumateraid-ID
dc.coverage2009 - 2014; Oil palm plantation which planted more than two generationid-ID
dc.coveragesoil sampleid-ID
dc.creatorFarrasati, Rana; Pusat Penelitian Kelapa Sawit
dc.creatorPradiko, Iput; Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
dc.creatorRahutomo, Suroso; Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
dc.creatorSutarta, Edy Sigit; Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
dc.creatorSantoso, Heri; Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
dc.creatorHidayat, Fandi; Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
dc.date2020-06-25
dc.date.accessioned2020-11-06T02:47:19Z
dc.date.available2020-11-06T02:47:19Z
dc.descriptionAbstrak. C-organik tanah pada perkebunan kelapa sawit dapat dijadikan salah satu parameter keberlanjutan ekosistem dan kesuburan tanah. Perubahan sifat kimia tanah yang dinamis tidak lepas dari proses biogeokimia dari mineralisasi dan pelapukan bahan organik menjadi C-organik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status C-organik tanah serta kaitannya dengan sifat kimia tanah lainnya dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2009 sampai tahun 2014 di perkebunan kelapa sawit Sumatera Utara, dengan jenis tanah Inceptisols dan Ultisols. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Data dianalisis menggunakan uji komparatif T- paired antara kebun yang diamati pada tahun 2009 dan 2014 untuk melihat perubahan nilai C-organik, dan parameter sifat kimia tanah. Uji korelasi dilakukan untuk melihat keterkaitan antara C-organik dengan parameter sifat kimia tanah lainnya, yaitu kadar N, kejenuhan Al, pH, dan kapasitas tukar kation (KTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 kebun pengamatan, nilai C-organik dari 3 kebun meningkat dan 6 kebun menurun secara signifikan, sedangkan 16 lainnya tidak berbeda nyata. Dalam periode 5 tahun, kandungan C-organik tanah cenderung fluktuatif namun tetap berada pada kelas yang sama dengan kisaran rendah hingga sedang (<1,75%). Peningkatan nilai C-organik hanya berkorelasi linier dan nyata dengan N pada tanah Inceptisols (r = 0,392). Sedangkan, pada tanah Ultisols, peningkatan C-organik tanah secara nyata diikuti dengan penurunan nilai pH (r = -0,141). id-ID
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jti/article/view/10558
dc.identifier10.21082/jti.v43n2.2019.157-165
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/11019
dc.languageind
dc.publisherBalai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanianen-US
dc.relationhttp://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jti/article/view/10558/rana-1
dc.rightsCopyright (c) 2019 Jurnal Tanah dan Iklimen-US
dc.sourceJurnal Tanah dan Iklim; Vol 43, No 2 (2019); 157-165en-US
dc.sourceJurnal Tanah dan Iklim (Indonesian Soil and Climate Journal); Vol 43, No 2 (2019); 157-165id-ID
dc.source2722-7723
dc.source1410-7244
dc.subjectAgriculture; Oil Palm; Soil Science; Soil Organic Carbon; Soil Chemistry; Inceptisol; Ultisolid-ID
dc.subjectKesuburan tanah; Biogeokimia tanah; Inceptisols; Ultisolsid-ID
dc.subjectAgriculture; Soil Scienceid-ID
dc.titleC-organik Tanah di Perkebunan Kelapa Sawit Sumatera Utara: Status dan Hubungan dengan Beberapa Sifat Kimia Tanahid-ID
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typeen-US
dc.typepurposive random samplingid-ID
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
10558-40034-2-PB.pdf
Size:
1.15 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: