Genetic Polymorphism of the Lactoferrin Gene in Dairy and Beef Cattles at National Artificial Insemination and Embryo Transfer Stations

Abstract
Description
Lactoferrin (LTF) adalah gen pengontrol komponen protein susu dan memiliki karakteristik sebagai antimikrobial.  LTF pada susu berfungsi untuk mencegah diare, sedangkan pada sapi laktasi untuk mencegah mastitis pada ambing. Mempertimbangkan peran penting dari gen LTF, maka perlu dilakukan peningkatan kadar LTF dalam susu melalui seleksi pada taraf DNA. Polymorfisme genetik dari gen LTF diidentifikasi pada sapi perah dan potong dengan metoda Polymerase Chain Reaction - Restricsion Fragment Length Polymorphism (PCR-RFLP), dengan enzim restriksi EcoRI. Genotyping dilakukan pada sapi perah Friesian Holstein (FH) total sejumlah 89 ekor, meliputi dari Balai Inseminasi Buatan Lembang (BIB Lembang) untuk 17 pejantan, Balai Besar IB Singosari (BBIB Singosari) untuk 32 pejantan, dan Balai embrio Transfer Cipelang (BET  Cipelang) pada 40 dara. Genotyping dilakukan pula pada sapi potong dara berasal dari empat bangsa, meliputi Limousin (14 ekor), Angus (5 ekor), Simmental (13 ekor) dan Brahman (5 ekor) dari BET Cipelang. Gen LTF|EcoRI pada sapi perah dan potong pengamatan menghasilkan dua tipe alel, yaitu alel A dan B. Kedua jenis sapi tersebut menghasilkan hanya dua genotipe, yaitu  genotipe AA dan AB, tanpa genotipe BB. Ini dapat menjadi hal yang baik karena genotipe AA dan AB dipertimbangkan berasosiasi dengan ketahan pada mastitis. Nilai-nilai dari heterozygositas observasi (Ho) dari gen ini lebih tinggi dibandingkan heterozigositas ekspektasi (He). Disimpulkan bahwa gen LTF|EcoRI memiliki variasi yang baik pada sapi perah dan sapi potong dari ketiga balai bibit nasional tersebut. Kata Kunci: Polymorfisme genetik, Friesian Holstein, gen Lactoferrin, PCR-RFLP
Keywords
Citation