Potential Use of Botanical Termiticide

No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Puslitbang Perkebunan
Abstract
Description
ABSTRACTTermite is one of the most dangerous wood destroying insects and life crop plantations. Termites are commonly controlled using synthetic chemicals which can cause environmental hazzards. However, there are various   environmentally   methods   for   controlling termites,  including  the  use  of  plant  extracts  and essential oils derived from plants such as orange, clove, and citronella oils.  Orange oil has been used quite intensed in  the USA, though many questioned concerning the long lasting effect of the oil.  The paper is aimed to present general view on the potential use of botanical  termiticides  and  its  possible  strategy  to develop.  Various kinds of termites can be found in different ecosystems in Indonesia, such as urban forest trees, plantations, and soils.  Synthetic termiticides can be applied as whole treatment and localized treatment. Although the whole treatment is more expensive, but it is more effective because it uses fumigants such as chemicals (sulfuryl fluoride and methyl bromide) or heat.  However, these chemicals are known to be ozon depletors.   In   contrary,  the  localized   treatment   is cheaper, but it is less effective and require repetead aplications.  The key success in all treatment of termites in any structures is  early detection  of termite infestation such as signs of damage wood, fecal pellets, and  discarded  wings.  Various  plant  extracts and essential   oils   show   termiticide   activities   against different  kinds  of  termites comparable  to  synthetic termiticide. For  example,  a  formulated  botanical pesticide containing clove and citronella oils is effective against dry-wood termite (Cryptotermes cynocephalus). Application of 5% of the formula kill the termite and protect the treated wood almost complete (score 9,8 out of 10) indicating that the formula is potential to be developed.  This formula and other potential botanical termiticides need to be evaluated and improved to become    more    feasible    both    practically    and economically.  A main limitation for developing of botanical termiticides is its mass production and its price which can compete with the synthetic ones.Keywords: Termite, essential oil, botanical termiticide ABSTRAKPotensi Antirayap NabatiRayap  adalah  salah  satu  serangga  perusak  kayu paling berbahaya dan juga dapat merusak pertanaman yang masih hidup. Umumnya rayap dikendalikan dengan menggunakan senyawa kimia sintetik   yang   dapat   membahayakan   lingkungan, padahal ada cara-cara cara pengendalian rayap yang ramah lingkungan, termasuk penggunaan ekstrak dan minyak atsiri berasal dari tanaman, seperti minyak kulit jeruk (orange oil), minyak cengkeh dan minyak serai wangi.  Formula anti rayap dari minyak kulit jeruk  sudah  dijual  di  Amerika  Serikat,  walaupun masih ada kontroversi tentang keefektifannya jangka panjang.    Tulisan    ini    menguraikan    kemajuan perkembangan pestisida nabati anti rayap dan strategi pengembangannya.  Berbagai jenis rayap ditemukan pada   beragam   ekosistem   di   Indonesia,   seperti tanaman hutan kota, tanaman perkebunan, dan tanah. Anti   rayap   sintetik   dapat   diaplikasikan   secara menyeluruh atau secara lokal.  Walaupun aplikasi secara menyeluruh lebih mahal biayanya, tetapi lebih efektif, karena menggunakan senyawa kimia fumigan seperti sulfuril fluorida dan methyl bromida atau uap panas.  Sayangnya, bahan-bahan kimia tersebut dapat merusak lapisan ozon.  Sebaliknya, aplikasi secara lokal   lebih   murah   tetapi   kurang   efektif   dan memerlukan   aplikasi   ulang.   Salah   satu   kunci keberhasilan pengendalian rayap adalah mendeteksi gejala rayap secara dini, misalnya adanya kerusakan pada kayu, bubuk halus dari kayu yang rusak, dan ditemukannya   potongan   sayap   rayap   dewasa. Beragam  ekstrak  tanaman  dan  minyak  atsiri  anti rayap  menunjukkan  sifat  anti  rayap  yang  baik sebanding   dengan   senyawa   anti   rayap   sintetik. Misalnya,  salah  satu  formula  anti rayap  berbahan baku minyak cengkeh dan serai wangi menunjukkan dapat  mematikan  rayap  kayu  kering  (Cryptotermes cynocephalus).  Aplikasi 5% formula pada kayu dapat melindungi  kayu hampir  sempurna  (skor  9,8 dari maksimal skor 10).  Hasil ini mengindikasikan bahwa formula anti rayap nabati tersebut berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.  Formula tersebut dan beberapa anti rayap nabati potensial lainnya perlu diuji  dan  diperbaiki  sehingga  layak  baik  secara praktis            maupun    ekonomi.    Kendala    utama pengembangan  anti  rayap  nabati  adalah  produksi masal dan harga yang kompetitif terhadap anti rayap  sintetik.Kata kunci: Rayap, minyak atsiri, anti rayap nabati.
Keywords
Citation