Penyidikan Kejadian Kematian Sapi Bali yang Diduga Disebabkan oleh Jembrana di Jorong Panang Nagari Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016
No Thumbnail Available
Date
2018
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Direktorat Kesehatan Hewan
Abstract
Sejak pertama kali outbreak di Sumatera Barat tahun 1992 Balai Veteriner Bukittinggi telah melakukan monitoring penyakit Jembrana dan belum pernah ditemukan kasus di Kabupaten Lima Puluh Kota. Pada bulan Oktober tahun 2016, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lima Puluh Kota bersama Balai Veteriner Bukittinggi melakukan penyidikan terhadap kasus kematian mendadak pada sapi bali di Jorong Panang Nagari Tanjuang Balik Kecamatan Pangkalan Kab. Lima Puluh Kota dengan gejala diduga terinfeksi Jembrana. Tujuan penyidikan adalah untuk menentukan defenisi kasus, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengidentifikasi kemungkinan sumber/rute infeksi, mengidentifikasi faktor-faktor risiko, analisis data serta pemberian saran tindakan pengendalian. Penyidikan dilakukan melalui pencarian kasus aktif terhadap ternak yang menunjukkan gejala klinis, wawancara terhadap peternak dengan kuisioner, obeservasi lingkungan dan pemeriksaan laboratorium (nekropsi bangkai dan PCR) oleh Balai Veteriner Bukittinggi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisa sederhana, pembuatan kurva epidemik, dan perhitungan mortalitas. Berdasarkan kerangka waktu dan kurva epidemik, kisaran masa inkubasi adalah 4 – 12 hari. Angka mortalitas sebesar 30%. Diagnosa banding saat kunjungan ke lapangan adalah Bovine Ephemeral Fever (BEF). Peneguhan diagnosa dilakukan dengan nekropsi dan pemeriksaan secara PCR terhadap ternak yang menunjukkan gejala klinis. Hasil nekropsi menunjukkan terjadinya pembesaran lien dan perdarahan pada orga jantung, sedangkan hasil pengujian PCR terhadap serum darah dan organ pada 5 ekor sapi menunjukkan hasil positif terinfeksi Jembrana. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa penyebab kematian pada sapi bali adalah terinfeksi penyakit Jembrana Hasil penyidikan menunjukkan bahwa kemungkinan sumber infeksi berasal dari pemasukan sapi bali dari daerah endemis dan telah terinfeksi Jembrana, serta kurang optimalnya manajemen pemeliharaan sapi bali oleh peternak. Pemberian rekomendasi tindakan pengendalian adalah peningkatkan manajemen peternakan dan biosekuriti, melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi tentang tata cara pemasukan ternak dari luar daerah.
Description
Keywords
Jembrana, Sapi bali, Penyidikan