Prospek Pengembangan Jeruk Pamelo Mendukung Kawasan Taman Teknologi Pertanian Di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan

dc.contributor.authorSarintang
dc.contributor.authorMuhammad, Thamrin
dc.contributor.authorSantoso, Agung Budi
dc.contributor.otherBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Malukuen_US
dc.date.accessioned2020-05-29T09:07:06Z
dc.date.available2020-05-29T09:07:06Z
dc.date.issued2017
dc.description.abstractSulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah pengembangan Taman Teknologi Pertanian (TTP) dari lima provinsi di Indonesia. Lokasi TTP dilaksanakan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) dan merupakan salah satu kekuatan inti perekonomian daerah yang selama ini baru dikelola sampai skala regional. Salah satunya adalah sentra budidaya jeruk pamelo (jeruk besar) di Kabupaten Pangkep. Di kabupaten ini terdapat dua kecamatan sentra pengembangan jeruk, yakni Kecamatan Marang dengan potensi areal 350 ha dengan jumlah 70.000 pohon dan Kecamatan Labakkang seluas 170 ha dengan 34.000 pohon. Hal yang unik dari Kabupaten Pangkep, khususnya pada dua kecamatan tersebut adalah bahwa struktur tanah dan kandungan unsur hara dalam tanah yang sangat mendukung untuk pengembangan budidaya jeruk. Pengembangan agribisnis jeruk besar dipersyaratkan dengan daya saing kuat yang ditunjukkan oleh produktivitas tinggi, mutu produk yang baik, dan mampu menghasilkan produk dengan jumlah dan ragam sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk mewujudkan hal tersebut , perlu peningkatan efektivitas pengelolaan kebun jeruk besar melalui perbaikan kualitas bibit, perbaikan manajemen pengelolaan usahatani dan perbaikan manajemen produksi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk. Orientasi pengembangan agribisnis jeruk besar sangat terkait dengan pembangunan masyarakat lokal, melalui pendekatan terpadu, untuk menggerakkan berbagai sumberdaya sebagai kekuatan utama untuk mewujudkan pengembangan agribisnis jeruk besar yang berkelanjutan. Masalah-masalah dalam agribisnis jeruk besar untuk mendukung pengembangan kawasan hortikultura pada beberapa subsistem hulu, on farm dan hilir adalah : (1) belum maksimalnya dukungan teknologi; (2) perlunya peningkatan keterampilan teknis petani; (3) relative rendahnya dukungan informasi teknologi; (4) kurang intensifnya pendampingan; (5) masih rendahnya bargaining position; (6) belum dilakukan grading; (7) belum adanya legalitas hokum kelembagaan petani; (8) kurangnya pengetahuan tentang spesifikasi mutu produk dan (9)rendahnya market intelligenceen_US
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9415
dc.language.isoiden_US
dc.publisherBalai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanianen_US
dc.subjectJeruken_US
dc.subjectCitrusen_US
dc.subjectPameloen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.titleProspek Pengembangan Jeruk Pamelo Mendukung Kawasan Taman Teknologi Pertanian Di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatanen_US
dc.typeArticleen_US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
Pros Maluku 17 hal 529.pdf
Size:
627.24 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: