Deskripsi perkembangan Lembaga Perkreditan di Pedesaan Jawa Timur
dc.contributor | en-US | |
dc.creator | Rachman, Benny | |
dc.date | 2016-09-09 | |
dc.date.accessioned | 2019-10-09T09:39:42Z | |
dc.date.available | 2019-10-09T09:39:42Z | |
dc.description | IndonesianDeregulasi bank telah berhasil meningkatkan jumlah lembaga perbankan, namun peningkatan jumlah lembaga tersebut belum mampu meningkatkan proporsi kredit pada sektor pertanian. Jumlah kredit untuk sektor pertanian relatif tetap yaitu sekitar 8 persen dari seluruh kredit yang tersalur. Disisi lain perkembangan pinjaman, simpanan masyarakat serta nisbah pinjaman terhadap masyarakat pada BRI Udes, LDKP dan bank pasar dalam kurun waktu terakhir menunjukkan adanya gejala bahwa arus dana dari pedesaan lebih besar daripada kredit yang mengalir ke pedesaan. Sementara itu dilihat dari segi penyebaran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) belum sepenuhnya menyentuh pedesaan, demikian pula dari aspek pengumpulan serta penyaluran melalui kredit tampak pernan BPR masih relatif kecil bila dibandingkan dengan lembaga perkreditan lainnya. | en-US |
dc.format | application/pdf | |
dc.identifier | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4472 | |
dc.identifier | 10.21082/fae.v10n2-1.1993.46-55 | |
dc.identifier.uri | http://124.81.126.59/handle/123456789/7582 | |
dc.language | eng | |
dc.publisher | Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian | en-US |
dc.relation | http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/view/4472/3768 | |
dc.rights | Copyright (c) 2016 Forum Penelitian Agro Ekonomi | en-US |
dc.source | Forum penelitian Agro Ekonomi; Vol 10, No 2-1 (1993): Forum Penelitian Agro Ekonomi; 46-55 | en-US |
dc.source | 2580-2674 | |
dc.source | 0216-4361 | |
dc.subject | en-US | |
dc.title | Deskripsi perkembangan Lembaga Perkreditan di Pedesaan Jawa Timur | en-US |
dc.type | info:eu-repo/semantics/article | |
dc.type | info:eu-repo/semantics/publishedVersion | |
dc.type | en-US |