Keefektifan Pupuk Hayati sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kedelai (Glicyne max) dan Unsur Hara Tanah

dc.creatorPratiwi, Arum
dc.creatorSega, Sovia
dc.date2018-07-31
dc.date.accessioned2022-03-09T02:58:10Z
dc.date.available2022-03-09T02:58:10Z
dc.descriptionKedelai (Glycine Max) merupakan salah satu tanaman komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Fosfor (P) dibutuhkan sebagai nutrisi oleh tanaman. Fosfat dapat mempercepat pembungaan dan pematangan buah, biji atau biji-bijian. Kandungan fosfor dalam tanah sangat rendah karena dibatasi oleh koloid tanah. Tanaman tidak bisa diserap langsung di tanah. Karenanya, pemanfaatan pupuk hayati dapat mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati terhadap tanaman pertumbuhan dan ketersediaan P di tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah produksi pupuk hayati dengan media pembawa dan Bacillus sp. Perhitungan TPC (Total Plate Count), budidaya Glycine hypogeal selama 20 hari, dan pengukuran parameter pertumbuhan tanaman, seperti panjang tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat kering. Penelitian menunjukkan P2 menghasilkan tertinggi angka rata-rata dan angka rata-rata terendah P5 di setiap parameter. Pupuk hayati bisa meningkatkan ketersediaan P di tanah.  Kata kunci: Bacillus sp., Biofetilizer, Kedelai, Phosporus   Soybean (Glycine Max.) is one of the commodity crops which has high economic value. Phosphorus (P) is needed as nutrients by crops. Phosphate can accelerate flowering and ripening fruit, seeds or grains. The content of phosphorus in the soil is very low because it is bounded by soil colloids. Crops cannot be absorbed directly P in soil. Therefore, the utilization of biological fertilizer can overcome this problem. This study aimed to determine the effect of biological fertilizer on plant growth and P availability in soil. The method used in this study is the production of biological fertilizers with the carrier media and Bacillus sp. The calculation of TPC (Total Plate Count), cultivation of Glycine Max for 20 days, and measurement of plant growth parameters, such as crops length, leaves number, root length, and dry weight. The result of this research shows P2 produce the highest average number and P5 produce the lowest average number in each parameter. Biofertilizer can increase P availability in soil.  Keywords: Bacillus sp., Biofertilizer, Soybean, Phosphorusen-US
dc.formatapplication/pdf
dc.identifierhttps://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/agriekstensia/article/view/73
dc.identifier10.34145/agriekstensia.v17i1.73
dc.identifier.urihttps://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15149
dc.languageeng
dc.publisherPoliteknik Pembangunan Pertanian Malangen-US
dc.relationhttps://jurnal.polbangtanmalang.ac.id/index.php/agriekstensia/article/view/73/56
dc.sourceAGRIEKSTENSIA : Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian; Vol 17 No 1 (2018): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian; 51-57en-US
dc.sourceAGRIEKSTENSIA; Vol 17 No 1 (2018): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian; 51-57id-ID
dc.source2656-5978
dc.source1412-4866
dc.source10.34145/agriekstensia.v17i1
dc.titleKeefektifan Pupuk Hayati sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kedelai (Glicyne max) dan Unsur Hara Tanahen-US
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/article
dc.typeinfo:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.typePeer-reviewed Articleen-US
Files
Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
Loading...
Thumbnail Image
Name:
73-Article Text-119-1-10-20190319.pdf
Size:
547.71 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description: