Keragaan Usahatani Coklat Rakyat: Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Tenggara
No Thumbnail Available
Date
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Abstract
Description
Pengembangan tanaman perkebunan dari dana pembangunan juga diarahkan oleh pemerintah ke skala kecil (rakyat) dan tidak hanya pada skala perusahaan. Makalah ini ditujukan untuk mengkaji keragaan sistem budidaya tanaman coklat rakyat dan langkah-langkah penganan pasca panennya. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan September tahun 1989. Data primer yang digunakan diperoleh dari wawancara petani pemilik kebun coklat dan pedagang. Analisa data dilakukan secara tabulasi yang meliputi analisis usahatani dan B/C ratio. Dari hasil analisa diperoleh bahwa usahatani coklat sebagian besar dikerjakan sendiri oleh keluarga petani. Tenaga kerja keluarga petani sudah memiliki keterampilan dalam memelihara tanaman coklat yang meliputi memangkas, menyiang dan menyemprot, tetapi dosis pemupukan N, P dan K masih rendah karena keterbatasan modal yang dimiliki petani. Sementara itu pelaksanaan panen, pengangkutan dan pengupasan cukup baik sedangkan kegiatan pemeraman (fermentasi), pencucian dan pengeringan masih kurang baik yang menyebabkan resiko kebusukan biji coklat tinggi. Adanya ke dua faktor ini menyebabkan sekitar 10 persen petani terpaksa menjual biji coklat basah dengan harga murah dan sekitar 90 persen petani menjual biji coklat yang dikeringkan dengan tenaga matahari dengan kadar air 20 - 25 persen. Perbedaan pendapatan yang diterima petani pada penjualan biji basah dengan biji kering relatif tinggi dengan B/C ratio 1,72 pada biji basah dan 2,31 pada biji kering. Dalam jangka pendek dan jangka panjang uluran tangan pemerintah berupa teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang dihadapi petani sangat diperlukan.