Prosiding Seminar Nasional Bioetika Pertanian
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Prosiding Seminar Nasional Bioetika Pertanian by Subject "Ikan hias, ekspor-impor, fish welfare."
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemEkspor-Impor Ikan Hias: Tinjauan Segi Etika dan Fish Welfare(BB Biogen, 2009-12) Mufidah ...[at al], Tatik; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianEkspor-Impor Ikan Hias: Tinjauan Segi Etika dan Fish Welfare. Dalam makalah ini difokuskan pada isu etika meliputi spesies ikan hias dari laut maupun air tawar, terutama perhatian mengenai lingkungan dan kesejahteraan ikan. Pada sisi positif, setiap akuarist merasa senang jika akuariumnya tumbuh dan hidup setiap harinya sehingga mereka dapat mengetahui dan meningkatkan pengetahuan tentang kehidupan di bawah laut. Tetapi di sisi lain, kemungkinan akan ada kematian spesies akuatik akibat ketidaksesuaian dengan spesies akuatik lain atau timbulnya kerusakan akibat perubahan ekosistem buatan tersebut. Fish welfare sering diabaikan karena (1) ikan tidak bisa diraba atau disentuh dengan kasih sayang seperti halnya dengan pet animals, (2) ikan tidak bisa bereaksi dengan manusia kecuali jika ikan merasa lapar atau ketakutan, (3) manusia tidak dapat mendengar atau berkomunikasi dengan ikan, (4) ikan tidak dapat menangis kalau merasa sakit, menggonggong meminta perhatian atau untuk menunjukkan keinginannya, (5) ikan mudah terabaikan, dan (6) ikan adalah hewan berdarah dingin yang berbeda dengan mamalia. Sehingga ada anggapan kalau ada ikan mati maka solusinya adalah “beli lagi saja yang baru”. Studi kasus pada beberapa perusahaan ekspor-impor ikan hias yang harus memenuhi dan mematuhi peraturan perundangan-undangan yang berlaku seperti UU RI No. 16 Tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan, dan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1999 tentang biota perairan yang dilindungi, serta yang bersifat khusus tentang Keputusan Dirjen Perikanan No. HK.330/113.6631/96 tentang ukuran, lokasi, dan tata cara penangkapan ikan Napoleon wrasse. Tindakan di lapang yang selama ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut meliputi tindakan birokrasi dengan perlunya melampirkan sertifikat kesehatan ikan hias dan menunjukkan dokumen CITES dari Ditjen PHPA Departemen Kehutanan tetapi masih lemahnya segi pengawasan dari sisi fish welfare.