Browsing by Author "Zenal, Farida Camalia"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemGambaran Interaksi Satwa Rusa dan Hewan Ternak Disekitarnya pada Lembaga Konservasi (LK) dan Penangkaran Rusa untuk Deteksi Dini Munculnya Penyakit Infeksi Baru (PIB) di Provinsi Lampung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Saswiyanti, Enny; Zenal, Farida Camalia; Arasyi, Ali Rizqi; Ismail, Teguh; NasirudinIntensifi kasi rusa di lembaga konservasi dan penangkaran di beberapa wilayah di Indonesia dengan kondisi perubahan agroekologi yang ekstrim saat ini seperti perubahan fungsi hutan dan lahan , urbanisasi, intensifi kasi peternakan dan pertanian meningkatkan adanya risiko kontak antara satwa liar dengan hewan ternak milik warga ataupun peternakan di sekitarnya seperti ternak sapi, kambing, domba, kerbau, kuda, babi dsb hingga ke manusia sehingga meningkatkan risiko penularan patogen dari satwa liar kepada ternak domestik, manusia atau sebaliknya. Interface antara satwa Rusa dan hewan ternak dimana rusa berperan sebagai “bridge host” untuk penyakit infeksi baru (PIB) dari satwa liar ke hewan ternak dan manusia begitu juga sebaliknya. 70% Penyakit Infeksi Baru adalah bersifat zoonosis. Studi ini merupakan tahap awal dari surveilans PIB pada rusa dan ternak disekitarnya untuk memberikan gambaran interaksi dan faktor-faktor risiko yang berperan dalam munculnya PIB di Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan kunjungan dan observasi lapangan dan wawancara terstruktur (kuesioner) dengan pemilik dan atau pengelola Lembaga konservasi (LK) dan penangkaran rusa dan petugas pemelihara (keeper) rusa untuk mendapatkan informasi tentang penangkaran mulai dari informasi umum, manajemen pemeliharaan rusa, kesehatan rusa dan interface dengan peternakan di sekitarnya sehingga didapatkan gambaran interaksi rusa dengan ternak, manusia dan lingkungan sekitar serta faktor-faktor risiko yang berperan sebagai potensi munculnya PIB. Hasil pengumpulan dan analisis data terhadap 2 lembaga konservasi dan 15 Penangkaran rusa yang ada di Provinsi Lampung diperoleh hasil bahwa faktor risiko penularan penyakit infeksi baru (PIB) dari rusa ke ternak sekitar dan sebaliknya yaitu melalui: kontak langsung antara rusa dengan hewan ternak (berada dalam satu kandang yang sama) 17%; lokasi kandang berdekatan (radius <5 km) dengan lokasi ternak milik pengelola atau ternak milik warga sekitar dan atau satwa liar lainnya 100%; akses umum/ kontak langsung dari pengunjung dengan rusa (melalui kandang rusa) 58,8%; sumber pakan rusa yang sama berasal dari sumber pakan untuk ternak sapi, kerbau, kambing dan domba 88,8%; akses petugas pemelihara (keeper)rusa dari kandang ke sumber pakan dan peternakan lainnya 64,7%.
- ItemSurveilans Penyakit Infeksi Baru : Keberadaan Bovine Corona Virus Pada Interaksi Satwa Rusa dan Ternak Disekitarnya di Penangkaran dan Lembaga Konservasi Provinsi Lampung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Saswiyanti, Enny; Srihanto, Eko Agus; Zenal, Farida Camalia; Arasyi, Ali Rizqi; Nasirudin; Direktorat Kesehatan HewanBeberapa penyakit satwa rusa memiliki kesamaan dengan ternak domestik dan rusa dapat berperan sebagai “bridge host” untuk penyakit infeksi baru (PIB) dari satwa liar ke hewan ternak dan manusia begitu juga sebaliknya. Intensifikasi rusa di lembaga konservasi dan penangkaran dan tingginya interface antar keduanya menjadi peluang munculnya PIB. Studi ini merupakan surveilans tertarget pada satwa rusa dan ternak disekitarnya untuk memberikan gambaran interaksi dan faktor-faktor risiko yang berperan dalam munculnya PIB di Provinsi Lampung. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara terstruktur (kuesioner) kepada pemilik dan atau pengelola dan petugas pemelihara (keeper) penangkaran dan lembaga konservasi untuk mendapatkan informasi dan gambaran interaksi satwa rusa dengan ternak, manusia dan lingkungan sekitar serta faktor-faktor risiko yang berperan sebagai potensi munculnya PIB. Metode pengujian laboratorium yang dilakukan yaitu dengan predict protocol untuk family Corona Virus. Hasil pengujian laboratorium dengan predict protocol menunjukan dari 61 sampel satwa rusa, didapatkan hasil negatif pada semua sampel satwa rusa yang diuji. Pada ternak disekitar penangkaran dari 257 sampel ternak yang diambil 7 sampel menunjukan hasil positif presumptive PCR yaitu di Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Tulang Bawang Barat. Hasil presumptive PCR ini merupakan metode skrining dari predict protocol. Uji dilanjutkan dengan sequencing terhadap 7 sampel tersebut, dan diperoleh hasil 1 sampel dari peternakan yang ada di Lampung Tengah positif Bovine Corona Virus. Hasil laboratorium dan profiling menunjukan risiko penularan Bovine Corona Virus dari ternak (sapi) yang ada disekitar ke satwa rusa yang ada di penangkaran di Lampung Selatan yaitu kontak langsung antara rusa dengan ternak (berada dalam satu kandang yang sama); lokasi kandang berdekatan (radius <5 km) dengan lokasi ternak milik pengelola atau ternak milik warga sekitar dan atau satwa liar lainnya, akses umum/kontak langsung dari pengunjung dengan rusa (melalui kandang rusa); sumber pakan dan sumber air minum rusa yang sama untuk ternak sapi, kerbau, kambing dan domba.
- ItemSurvey Triangulasi pada Hewan Domestik di Pulau Sulawesi : Hasil Pengujian Round 1 Sulawesi Utara dan Gorontalo Tahun 2016(Direktorat Kesehatan Hewan, 2018) Muflihanah; Hendrawati, Ferra; Zakaria, Faizal; Djatmikowati, Titis Furi; Dariani, Wiwik; Amaliah, Fitri; Supri; Firdaus, Taman; Said, Sitti Hartati; Hadi, Sulaxono; Zenal, Farida Camalia; Arasy, Ali Risqi; Hartaningsih, Nining; Harsono, Audi TriPenyakit zoonosis berdampak pada manusia dan ekonomi secara global. Terdapat kurang lebih 75% penyakit yang baru muncul (emerging diseases) merupakan zoonosis. Dalam era globalisasi dan perdagangan, perjalanan penyakit ini sangat cepat berpengaruh pada kesehatan masyarakat dan ekonomi. Melalui program USAID-EPT 2 program, FAO ECTAD Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (BBVet Maros) dan PREDICT2 melakukan surveilans triangulasi dan pengumpulan sampel ternak (hewan domestik) dalam rangka memahami potensi penularan patogen dari satwa liar ke hewan domestik dan manusia. Tujuan surveilans triangulasi adalah untuk mengindentifikasi ancaman virus zoonosis pada interface penularan patogen pada ternak dari satwa liar yang berisiko tinggi, mengidentifikasi faktor biologi yang menggerakkan munculnya, penularan dan penyebaran penyakit zoonosis pada ternak dan kaitannya dengan satwa liar serta memperkirakan risiko relatif spillover patogen yang tidak dikenal atau dikenal dari satwa liar ke hewan domestik, yang memungkinkan penularan virus zoonosis antar wilayah. Desain surveilans adalah berbasis risiko untuk meningkatkan kemungkinan deteksi virus. dengan populasi target hewan domestik yang diternakkan (sapi, kerbau, kuda, babi, kambing) yang memiliki keterkaitan (interface) yang tinggi dengan satwa liar di dua Kabupaten Provinsi Gorontalo (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato) dan Sulawesi Utara (Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan, Minahasa dan Kota Tomohon). Telah dilakukan pengujian terhadap 172 sampel swab rektal untiuk mendeteksi lima target family virus yaitu Influenza (HPAI, Human Flu), Paramyxovirus (Nipah, Hendra), Coronavirus (SARS, MersCov), Filovirus (Ebola), Flavivirus (JE) menggunakan protokol PREDICT dengan teknik PCR konvensional. Hasil menunjukkan sebanyak 6,97% sampel presumptif positif terhadap Influenza A, 0,58% presumptif positif terhadap paramyxovirus, dan 172 sampel presumptif negatif terhadap Coronavirus, Flavivirus dan Filovirus.