Browsing by Author "Zainuddin, Yuliani"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemDampak Program Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Terhadap Perilaku Petani Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Di Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Zainuddin, Yuliani; Santoso, Agung Budi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPemanfaatan pekarangan dalam konsep model KRPL adalah pengembangan usaha diversifikasi pangan sebagai model diseminasi inovasi teknologi pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Desember 2015, sebanyak 15 orang pada Kelompok Wanita Sekar Sari Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka. Pemilihan lokasi kegiatan dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan lokasi P2KP yang melaksanakan ―Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)‖ di Kabupaten Kolaka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survey pada 15 rumah tangga secara acak sederhana. Data diperoleh dengan cara wawancara dengan mengunakan kuisioner tentang pola konsumsi pangan, alokasi biaya untuk konsumsi pangan, dan luasan pekarangan dan pemanfaatannya. Selain itu dikumpulkan pula data primer dari instansi terkait. Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan diolah untuk mengukur PPH dan dianalisis secara deskriptif, serta penyusunan strategi pemanfaatan lahan pekarangan. Hasil kajian menunjukkan melalui kegiatan pendampingan KRPL mampu meningkatan pengetahuandan sikap petani kooperator terhadap introduksi teknologi dalam kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan, yaitu 78,09% dan 73,33% (kategori tinggi) sedangkan keterampilan yaitu 40,00% (kategori sedang). Sedangkan untuk petani non kooperator Peningkatan pengetahuan dan sikap sekitar 80% dan 66,67% (kategori tinggi) sedangkan keterampilan sekitar 40% (kategori sedang). Bahwa perilaku petani responden terhadap introduksi teknologi pada kegiatan pendampingan KRPL termasuk kategori TTS (tinggi, tinggi sedang) sehingga pendekatan yang harus dilakukan adalah melakukan pelatihan-pelatihan baik melaui Demplot dan Demcar. Melalui kegiatan pendampingan KRPL mampu dilakukan penghematan belanja untuk konsumsi sebesar Rp 105.000,- dan mendorong peningkatan skor PPHsebesar 2,71 dari 87,91 menjadi 90,63 melalui peningkatan konsumsi pangan hewani serta sayur dan buah.
- ItemKajian Sistem Tanam Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Produksi Inpari 30 di Sulawesi Tenggara(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Samrin; Zainuddin, Yuliani; Fitri Viva Yuningsih, Aida; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Kabupaten Konawe merupakan daerah utama penghasil padi utama di Sulawesi Tenggara. Dengan luas panen padi yaitu 49.858 ha, produksi 233.935 ton atau produktivitas 46.92 kuintal per hektar. Produktivitas tersebut masih termasuk rendah, karena hasil kajian BPTP Sultra tahun 2012 sudah mampu diperoleh nilai produktivitas antara 6-7 t/ha. Senjang hasil tersebut antara lain disebabkan penerapan teknologi usahatani padi di tingkat petani masih belum optimal, cara tanam yang belum sesuai anjuran teknologi, selain hambatan lahan dan iklim. Tujuan kajian ini untuk mengetahui pengaruh sistem tanam terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Kegiatan dilaksanakan di Kelurahan Inolobu, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe. Waktu pelaksanaan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2016. Kajian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, Sebagai perlakuan 4 sistem tanam yaitu tanam pindah jajar legowo 2:1, tanam pindah jajar legowo 6:1, transplanter jarwo 2:1 dan tegel sebagai pembanding. Setiap perlakuan di ulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 12 petak pengamatan. Sampel pengamatan diambil secara diagonal pada tiap petak sebanyak 10 rumpun per petak. Sehingga didapatkan 120 sampel/rumpun pengamatan. Hasil menunjukkan bahwa sistem tanam jajar legowo 2:1 merupakan sistem tanam yang terbaik dibandingkan dengan sistem tanam lainnya. Sistem tanam jajar legowo 2:1 meningkatkan komponen pertumbuhan tanaman (jumlah anak maksimum, jumlah anakan produktif, dan tinggi tanaman dan komponen hasil (panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot 1000 butir dan hasil gabah kering panen) (6,66 t/ha GKP)
- ItemPERCEPATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PTT PADI SAWAH DI TINGKAT PETANI MELALUI GELAR TEKNOLOGI DI KENDARI PROV. SULAWESI TENGGARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Sjamsiar; Zainuddin, Yuliani; Konyep, Sostenes; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPotensi lahan sawah di Sulawesi Tenggara untuk pengembangan tanaman padi sawah seluas 121.222 ha. Penggunaan lahan untuk usahatani tanaman padi sawah seluas 94.921 ha dengan tingkat produktivitas sebesar 4,30 t/ha. Kota Kendari merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki sumberdaya lahan sawah untuk pengembangan tanaman padi sawah seluas 1.037. ha dengan luas panen 987 ha dan produktivitas 3,89 t/ha. Kajian ini dilaksanakan di Kelurahan Labibia Kec. Mandonga Kota Kendari pada bulan Januari-Juli 2015 dengan menerapkan teknologi PTT, bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi teknologi PTT padi sawah di tingkat petani dan keuntungan finansial usahatani padi sawah. Komponen teknologi padi sawah yang diterapkan adalah: penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) berlabel dan bersertifikat Inpari 15, pengolahan tanah sempurnah, tanam pindah (tapin), tanam bibit 1-3 batang per rumpun, pemupukan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah, pengendalian hama penyakit (PHT), panen tepat waktu dan pasca panen. Hasil kajian diperoleh bahwa penerapan teknologi PTT padi sawah VUB Inpari 15 menghasilkan produksi 7,2 t/ha GKG dengan tingkat adopsi 89,63%. Komponen teknologi yang telah diadopsi 100% adalah penggunaan VUB Inpari 15 dan aplikasi pupuk. Sedangkan jumlah adopsi yang paling sedikit adalah pada komponen tanam bibit 1-3 batang/rumpun yaitu 80%. Secara finansial usahatani padi sawah dengan pendekatan PTT layak diusahakan. dengan R/C ratio sebesar 2,51 dan keuntungan finansial Rp.15.142.000/ha per MT.
- ItemRESPON PETANI TERHADAP TEKNOLOGI USAHATANI PADI SAWAH MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN DI KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Zainuddin, Yuliani; Sjamsiar; Halijah; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratSwasembada pangan menjadi target utama program pembangunan pemerintah tiga tahun ke depan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang bersinergi dengan lintas instansi, penuh semangat menyingsingkan lengan, menyatukan misi, mengikis rasa ego sektoral, berjibaku bekerja, bekerja dan bekerja menyongsong program swasembada pangan. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Oktober 2016 di Kelurahan Tinobu Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe. Tujuan untuk mengetahui respon petani terhadap teknologi usahatani Padi sawah di Kabupaten Konawe Utara. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut potensi untuk pengembangan padi sawah. Teknik pengumpulan data dengan cara acak sederhana oleh 20 orang petani Padi sawah. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi Data primer: karakteristik petani, produktivitas, penyebaran media dan respon petani terhadap teknologi yang diintroduksikan untuk melihat respon petani menggunakan analisis Prilaku petani. Adapun cara menggali Aspek Perilaku petani dengan cara menyusun pertanyaan meliputi aspek Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan. Dari hasil kajian Petani mengetahui keunggulan teknologi yang diintroduksikan antara lain hasil produktivitas VUB Inpari 15 parahyangan adalah 6,3 t/ha dan Inpari 30 Ciherang Sub 1 adalah 7,3 t/ha, serta petani mengetahui cara penerapan teknologi padi sawah spesifik lokasi. Respon petani terhadap teknologi yang diintroduksikan termasuk kategori TSS (tinggi, sedang, sedang) dengan Pengetahuan 76,87%, Sikap 48,75% dan Keterampilan 40,00% Ini menunjukkan bahwa petani sangat mersepon adanya inovasi baru teknologi padi sawah di Kabupaten Konawe Utara dan untuk lebih mengoptimalkan lagi perlu pendekatan partisipatif melalui pertemuan-pertemuan kelompok dan pelatihan-pelatihan tentang teknologi Padi sawah sehingga dapat meningkatkan produksi.
- ItemTumpang sisipan Jagung Kedelai(BPTP Sultra, 2019) Masyuf, Assayuthi; Zainuddin, Yuliani; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi TenggaraTumpang sisipan dikembangkan untuk mengintensifkan lahan dengan memanfaatkan sisa kesuburan dan kelembaban dari tanaman pertama agar masukan pupuk lebih sedikit dan untuk menghindari kekurangan air bagi tanaman ke dua serta mampu menghemat biaya produksi.