Browsing by Author "Yuliani, Fitria"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKinerja dan Prospek Investasi Pertanian(Pertanian Press, 2023) Nuryati, Leli; Adhie, Setyo; Muhtarom, Ahmad; Kurniadi, Nanie; Ramlan, Pujianto; Dermawan, Aji Kurnia; Herteddy, Dwi; Kuswanto; Widaningsih, Nina Agusti; Wiyanti, Dewi Maditya; Susilo, Safrul; Gultom, Ketura Anggina Anggina; Yalfis, Lavia Azzuri; Suryani, Erma; Yuliani, Fitria; Perdana, Resty Puspa; Tarwyati, Dewi Novia; Fachrial, Endy; Intansari, Ikhtiar Pratiwi; Kusnandari, Norma Dewi; Sumunaringtyas, Sekar Insani; Gusfrianti, Rini; Syahruddin, Normansyah H; Radityo, Satriyo Ihsan; Susanti, Idha; Atsawan, Muhammad UnaDaya tarik investasi Indonesia sempat membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa karena kalah bersaing dengan Vietnam, sewaktu banyak investor berekspansi dari Tiongkok pada awal September 2019. Pada saat itu, dari 33 perusahaan Tiongkok yang akan berekspansi, 23 perusahaan memilih Vietnam dan 10 perusahaan memilih Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Kejadian ini menjadi momentum untuk memperbaiki iklim berusaha di Indonesia yang menarik bagi investor. Jika melihat kinerja investasi, maka sektor pertanian mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan investasi mendukung kinerja ekonomi nasional. Adanya potensi dan peluang investasi pertanian yang merata hampir disetiap provinsi, dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak baik masyarakat, swasta, perguruan tinggi, pemerintah dan juga media. Secara internal, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan pelayanan dan perbaikan regulasi yang dapat m enarik investor. Berbagai kebijakan dan strategi itu dalam mendorong peningkatan investasi di sektor pertanian perlu diketahui masyarakat luas. Buku ini menyampaikan potensi dan peluang investasi komoditas pertanian, termasuk regulasinya. Melalui buku ini, kami berharap pertanian menjadi sektor yang menguntungkan dan menarik baik insan pertanian baik di hulu maupun di hilir. Apalagi sektor pertanian terbukti tangguh di tengah badai krisis ekonomi, paling terbaru adalah saat bangsa-bangsa di dunia diterpa Covid-19 lalu.
- ItemPengaruh Sistem Tanam dan Dosis Pemupukan Padi Sawah Varietas Inpari 36 terhadap Intensitas Penyakit Blas di Kabupaten Bangka Selatan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2019-12) Yuliani, Fitria; Ahmadi; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penyakit blas yang disebabkan oleh jamur P. grisea merupakan salah satu masalah utama dalam peningkatan produksi padi. Cendawan patogen P. grisea mampu menyerang tanaman padi pada berbagai stadia pertumbuhan mulai dari benih sampai fase pertumbuhan malai (generatif). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk dan system tanam padi varietas inpari 36 terhadap intensitas serangan penyakit Blas di Kabupaten Bangka Selatan Penelitian dilakukan di sawah milik petani di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan dari bulan Januari - April 2019. Rancangan yang digunakan dalam peneli tian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 10 ulangan, yaitu faktor system tanam jajar legowo 4:1 dan jajar legowo 2:1. Faktor kedua yaitu dosis pemupukan terdiri dari 3 taraf yaitu: (1) pemberian dosis Katam + 50%, (2) pemberian dosis Katam + 25%, (3) pemberian pupuk sesuai dosis Katam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa system tanam terbaik adalah sistem jarwo (4:1) dengan dosis pemupukan sesuai dengan dosis Katam/anjuran dengan intensitas penyakit 15.11% dan persentase gabah bernas 92.29%. Penggunaan dosis pemupukan sesuai anjuran dengan sistem tanam jarwo (4:1) dianjurkan untuk dapat diaplikasikan di lapang khususnya di Desa Rias. Intensitas serangan penyakit Blas di Desa Rias masuk dalam kategori sedang hingga rentan, sehingga penyakit blas ini harus menjadi perhatian kita untuk mencegah terjadi ledakan penyakit Blas.
- ItemSituasi Harga Pangan Global: Saatnya Mewaspadai Efek Berantai Harga Pangan di Pasar Domestik(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2023-10) Mardianto, Sudi; Wahida; Yuliani, Fitria; Iffah, Sarah Izzatul; SumediKebijakan pengendalian atau pelarangan ekspor pangan (terutama beras) berpotensi meningkatkan harga pangan dunia. Kenaikan harga gabah dan beras domestik sudah terdeteksi sejak awal Agustus 2023, dan dalam perkembangannya terus meningkat hingga saat ini, pada sisi lain share pengeluaran untuk konsumsi beras cukup tinggi. Selain beras, harga bahan pangan lainnya juga kecenderungan naik. Hal ini berpotensi mengurangi asupan bahan pangan yang lain, seperti daging dan telur ayam. Untuk mengantisipasi tingginya harga beras dalam jangka waktu lama, pemerintah perlu mendorong peningkatan produksi padi di akhir tahun 2023 dan sepanjang tahun 2024 secara at all cost. Makna at all cost diterjemahkan dengan penyediaan yang memadai terkait beberapa hal sebagai berikut: (a) Benih unggul bersertifikat yang toleran terhadap ancaman kekeringan atau rendaman; (b) Pupuk bersubsidi tersedia untuk melakukan pemupukan sesuai rekomendasi; (c) Kredit modal usaha tani yang mudah dan cepat diakses oleh petani; (d) Penyediaan dan pengendalian air irigasi; (e) Pendampingan penyuluh pertanian lapangan secara intensif; dan (f) Kesiapan Perum Bulog untuk menyerap gabah/beras petani sebagai sumber utama cadangan beras pemerintah. Keberhasilan peningkatan produksi beras domestik pada akhir tahun 2023 dan sepanjang 2024, akan membantu terciptanya stabilitas supply-demand bahan pangan yang lain.