Browsing by Author "Yudianingtyas, Dini Wahyu"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
- ItemDistribusi Kejadian Brucella melitensis di Propinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Tahun 2017(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Siswani; Yudianingtyas, Dini Wahyu; Rosmiaty; Iryadi; RamlanBrucellosis pada ruminansia kecil khususnya kambing dan domba merupakan penyakit menular yang sangat penting terutama dari aspek kesehatan masyarakat (Public health) mengingat penyakit ini menyebabkan dampak zoonosis yang tinggi berupa kematian pada manusia. Penyakit ini pada kambing dan domba ini utamanya disebabkan oleh kuman Brucella melitensis. Informasi awal mengenai status Brucella melitensis pada beberapa kabupaten yang pernah dilaporkan terjadi kasus di wilayah kerja Balai Besar Veteriner Maros (BBV Maros), maka kami melakukan surveilans secara rutin untuk mendapatkan data/informasi mengenai penyakit ini di beberapa kabupaten di wilayah kerja BBV Maros. Khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat diperoleh seroprevalensi pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar 3% dan 2%. Kegiatan serosurveilans ini bertujuan untuk : mengetahui distribusi dan proporsi kejadian Brucella melitensis di Propinsi Sul-Sel dan Sul-Bar tahun 2017, mengetahui sensitifitas dan spesifisitas pengujian Brucella melitensis secara parallel. Dari hasil uji laboratorium, untuk Propinsi Sulawesi Barat diperoleh hasil seroprevalensi Brucella melitensis sebesar 4,23% (10/236) dan Propinsi Sulawesi Selatan sebesar 4,45% (23/516). Perhitungan prevalensi dengan mempertimbangkan sensitifitas dan spesifisitas kedua uji labortorium dilakukan dengan menggunakan software epitools
- ItemGambaran Distribusi Spasial Profil Peternakan Unggas Komersial dan analisis resiko di kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan(Balai Besar Veteriner Maros, 2015) Yudianingtyas, Dini Wahyu; Irfan, Muhammad; Utami, Suryani Gesha; Iryadi; Ramlan
- ItemInduksi Sistem Kekebalan Seluler Khas Rabies dengan Vaksin Rabies Peroral dan Perinjeksi pada Anjing KamPung(Balai Besar Veteriner Maros, 2012) Faizah; Putra, Anak Agung Gde; Yudianingtyas, Dini Wahyu; Hendrawati, Ferra; Ratna; Suanti; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosPenyakit rabies merupakan penyakit zoonosis dan bersifat fatal pada hewan berdarah panas termasuk manusia. pengenalan pengunaan vaksin oral di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan cakupan vaksinasi. Penelitian pada tingkat laboiatorium telah dilakukan mengenai tantang uji keamanan, efikasi, kemampuan memakan umpan dan mengunyah vaksin, titer antibodi humoral, dan cell medioted imnunity dalam hal ini produksi sitokin berupa interferon gamma dan interleukin-2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran respon kekebalan ssluler (IFN-ƴ dan IL-2) pada anjing yang telah divaksin dengan vaksin oral SAG2 dan vaksin parenteral Rabisin dan Rabivet Supra 92. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekebalan seluler (interleukin-2 dan interferon gamma) hasil induksi dari vaksin oral SAG2 pada anjing lokal tidak berbeda nyata dengan vaksin parenteral Rabisin dan Rabivet Supra 92.
- ItemInvestigasi Kasus Anthraks di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros(Balai Besar Veteriner Maros, 2014) Djatmikowati, Titis Furi; Rahman, Abdul; Haeriah; Achmad, Hasniah; Yudianingtyas, Dini Wahyu; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosTelah teradi kematian ternak sapi di desa Maccini Baji, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros dari september hingga bulan Nopember 2013. Pengambilan spesimen dan konfirmasi laboratorium dilakasanakan oleh tim investigasi Balai Besar Veteriner Maros (BBVet Maros). Hasil pengujian menunjukkan positif Bacillus anthracis dari spesimen tanah. Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi dilapangan adalah kurangnya pengetahuan masyarakat, ternak yang belum pernah dilakukan vaksinasi antraks. kurangnya laporan masyarakat mengenai ternak sakit serta kurangnya petugas lapangan (kader desa) untuk monitoring penyakit hewan. Sosialisasi kegiatan penanggulangan (vaksinasi, terapi antibiotik serta mekanisme pelaporan) menjadi kunci dalam program pengendalian penyakit anthraks di desa Maccini Baji kecamatan Lau.
- ItemInvestigasi Kasus Gigitan Anjing Supek Rabies di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan Februari 2019(Balai Besar Veteriner Maros, 2019) Djatmikowati, Titis Furi; Yudianingtyas, Dini Wahyu; Ramadhan, Bone; Firdaus, Taman; RamlanTelah dilaksanakan investigasi kasus gigitan anjing suspek rabies di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan tanggal 17 Februari 2019. Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui kronologis, mengidentifikasi sumber penularan kasus gigitan anjing pada manusia di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo dan faktor risikonya kejadian kasus kasus gigitan anjing pada manusia serta pemberian saran tindakan pengendalian penyakit. Kabupaten Wajo merupakan daerah tertular rabies sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 2002. Kasus gigitan anjing dalam periode waktu tiga hari telah terjadi delapan kasus gigitan anjing di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo. Spesimen berupa otak anjing dari kegiatan kontrol populasi. Pengujian laboratorium menggunakan metode pewarnaan Seller’s dan FAT menunjukkan hasil negatif. Berdasarkan definisi kasus dan hasil laboratorium diperoleh proporsi kasus rabies 0%, suspek rabies 0,26% (4/1500). Kewaspadaan terhadap bahaya penyakit rabies di Kabupaten Wajo tetap dilaksanakan mengingat kasus rabies oleh Hewan Penular Rabies (HPR) disertai dengan kasus gigitan anjing memiliki Case Fatality Rate (CFR100%). Metodologi investigasi dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan delapan pemilik anjing diperoleh informasi bahwa banyak anjing liar disekitar lokasi gigitan, mayoritas anjing mereka tidak divaksin, adanya pedagang anjing keluar masuk dari satu desa ke desa lain bahkan lintas Kabupaten, dan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui pentingnya vaksinasi rabies pada anjing dan kucing. Tindakan pengendalian yang sudah dilakukan yaitu pelaksanaan Tata Laksana Gigitan Terpadu, pemberian Vaksin Anti Rabies pada korban gigitan anjing, Komunikasi Informasi dan Edukasi kepada masyarakat megenai penyakit rabies dan penanganannya, vaksinasi rabies pada anjing di daerah berisiko tinggi serta kontrol populasi anjing. Perlu penyuluhan kepada masyarakat mengenai pemeliharaan anjing yang tidak diliarkan dan pemberian vaksinasi pada hewan peliharaan dan pemberian VAR pada setiap orang yang digigit hewan atau yang terpapar dan yang berisiko tinggi terpapar virus rabies.
- ItemInvestigasi Kasus Penyakit Anthraks di Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar(Balai Besar Veteriner Maros, 2014) Yudianingtyas, Dini Wahyu; Siswani; Suardi; Rosmiaty; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosInvestigasi terhadap kasus kematian sejumlah ternak sapi di kecamatan Mangara Bombang kabupaten takalar telah dilaksanakan pada bulan Juni 2012. lnvestigasi di lapangan tersebut bertujuan untuk melakukan penyidikan dan penelusuran kasus serta melakukan pengambilan spesimen. Hasil perneriksaan laboratorium menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah dikarenakan agen Bacillus anthracis. Investigasi lanjutan, sosialisasi dan sejumlah tindakan telah dilaksanakan datam rangka pengendalian dan penanggulangan wabah anthraks di kecamatan Mangara Bombang kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi Selatan
- ItemKejadian Kasus PenyakitAnthraks di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Propinsi Sulawesi Selatan(Balai Besar Veteriner Maros, 2014) Siswani; Yudianingtyas, Dini Wahyu; Djatmikowati, Titis Furi; Haeriah; Perpustakaan Balai Besar Veteriner Marostelah terjadi kematian ternak sapi yang disertai dengan suspek pada manusia di Desa Jenne Taesa Kec. Simbang, Kabupaten Maros pada bulan oktober 2013. pengambilan spesimen dilaksanakan oleh petugas Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros untuk dilakukan konfirmasi laboratorium di Balai Besar Veteriner Maros (BBvet Maros). hasil pengujian menunjukkan positif Bacillus Anthracis. Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi di lapangan adalah kurangnya masyarakat, ternak yang belum pernah dilakukan vaksinasi anthraks sehingga sosialisasi kegiatan penanggulangan (vaksinasi, terapi antibiotik serta mekanisme pelaporan) menjadi kunci dalam program pengendalian penyakit antraks di kecamatan simbang.
- ItemReview Article Penggunaan Hewan pada Nutrigenomik Animal Models for Nutrigenomics(Balai Besar Veteriner Maros, 2016) Yudianingtyas, Dini Wahyu; RamlanThe development of nutrigenomic studies has brought about a number of new research tools (transcriptomics, proteomics and metabolomics), which are important in animal nutrition and food research. This review presents an overview on the application of nutrigenomics tools in animals models. The study of how genes and gene products interact with dietary chemicals to alter phenotype and, conversely, how genes and their products metabolize nutrients is called nutritional genomics or nutrigenomics. Some example studies showed the importance of nutrigenomic from animal site aspects.Application of these modern research tools, known as “omics” technologies, should yield new knowledge on the course of molecular processes in animal organisms and a more precise evaluation of the biological properties of feeds. The development research using nutrigenomic approach on animals has been delivered for the improvement of food quality and economic benefit in both livestock industry and other species