Browsing by Author "Yenni"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Pemberian Amelioran Pada Dua Tipe Budidaya Jeruk Siam Banjar Di Lahan Pasang Surut Terhadap Perubahan Sifat Kimia Tanah(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Banaty, Oka Ardiana; Yenni; Endarto, O; Da Silva, Helena; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSistem budidaya jeruk Siam Banjar yang telah dilakukan oleh masyarakat di Kalimantan Selatan adalah dengan menggunakan sistem surjan. Sistem budidaya tersebut dipilih karena sebagian besar lokasi yang digunakan merupakan lahan pasang surut yang mempunyai permasalahan terhadap kondisi kesuburan tanah terutama kemasaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh amelioran terhadap perbaikan sifat kimia tanah di lahan pasang surut yang digunakan untuk budidaya jeruk Siam Banjar dengan system monokultur dan polikultur. Penelitian di laksanakan di kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, pada bulan Januari – Desember 2013. Varietas jeruk yang digunakan adalah jeruk Siam Banjar berumur 6 tahun dan bahan amelioran yang digunakan adalah dolomit. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) dengan faktor pertama adalah sistem budidaya jeruk dan faktor kedua adalah dosis amelioran. Faktor pertama terdiri dari dua macam sistem budidaya jeruk, yaitu sistem monokultur (A) dan sistem polikultur (B). Faktor ke dua terdiri dari empat level dosis amelioran berupa dolomite, yaitu 0, 1, 2, dan 3 ton/ha. Data dianalisis dengan menggunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian amelioran berpengaruh secara nyata terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah pada faktor perlakuan sistem budidaya jeruk. Pada pola tanam polikultur (jeruk + padi) terjadi perubahan sifat kimia tanah, yaitu pH (5.01); P-tersedia (75,35 ppm) K-tersedia (791 me/100g), Ca (7,292 me/100g); Mg (6,871 me/100g) yang lebih tinggi dan Al (1,838 me/100g); Fe (73,34 ppm), SO (285,64 ppm), yang lebih rendah dibandingkan pada pola tanam monokultur (jeruk saja). Sedangkan pemberian dolomite pada dosis 3 ton/ha dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pH tertinggi (7.62) dan kadar kelarutan Al yang terendah (3,32 me/100g).
- ItemStrategi Pembungaan Dan Pembuahan Tanaman Lengkeng (Dimocarpus Longan, Lour) Dalam Pengembangan Hortikultura Di Indonesia(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Yenni; Fanshuri, A B; Supriyanto, A; Febrianti, D; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKetidak pastian hasil lengkeng Itoh karena sulitnya pembungaan dan pembentukan buah merisaukan petani. Agar lengkeng varietas Itoh dapat berbunga lebat, tanaman tersebut perlu dirangsang pembungaannya. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan takaran kalium klorat (pottasium chlorate/KClO3) yang optimaldalam merangsang pembungaan dan pembuahan lengkeng varietas Itoh (Dimocarpus longan, Lour). Penelitian dilaksanakan di Kebun Klatakan Banjarsari PTPN XII Jember Jawa Timur bulan Januari sampai dengan Desember 2013. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan takaran kalium klorat (D), terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu tanpa KClO3 (D2), takaran 4 gr/m2 (D3), takaran 8 gr/m2 (D1), takaran 2 gr/m2 (D4), dengan ulangan 6 kali. Tanaman lengkeng yang digunakan adalah varietas Itoh yang berumur + 4 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase malai berbunga, rerata fruit set/malai, panjang malai dan produksi buah lengkeng yang tertinggi didapat pada pada tanaman yang diberikan perlakuan takaran 8 gr/m2 (D4) dengan hasil masing-masing sebesar 92,1%, 154 buah/malai, 36,58 cm dan 61,01 kg/tanaman. Dari hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan tanpa KClO3 (D1), tanaman lengkeng tidak berbunga (generatif) hanya berada dalam fase vegetatif.