Browsing by Author "Yardha"
Now showing 1 - 16 of 16
Results Per Page
Sort Options
- ItemADAPTASI EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA PADA SISTEM OLAH TANAH MINIMUM (OTM) DI SUMATERA BARAT(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Atman; Yardha; BPTP JambiProduktivitas jagung di Propinsi Sumatera Barat menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia dan berada di atas rata-rata nasional. Kedepan, prioritas utama di daerah ini adalah peningkatan produktivitas sekaligus pendapatan petani jagung, diantaranya melalui pemakaian varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida pada sistem olah tanah minimum (OTM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan adaptasi empat VUB jagung hibrida pada sistem OTM di Sumatera Barat. Penelitian telah dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan di Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dari bulan Juni sampai Oktober 2013. Percobaan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Perlakuannya adalah empat VUB jagung hibrida yang dilepas oleh Balitbangtan, yaitu: Bima-5, Bima-6, Bima-14 Batara, dan Bima-19 URI. Tanah diolah hanya pada barisan tanaman (olah tanah minimum). Petakan berukuran 4x6 meter. Benih jagung sebanyak 2 biji/lubang ditanam pada jarak 75x40 cm. Pupuk diberikan sebanyak 300-50-150 kg/ha Phonska-SP36-Urea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh VUB yang diuji pada sistem OTM memberikan hasil pipilan kering lebih rendah dibanding rata-rata hasil pada deskripsinya, yaitu: hasil tertinggi pada Bima-6 (8,94 t/ha, deskripsinya 9,36 t/ha), diikuti Bima-5 (8,70 t/ha, deskripsinya 9,30 t/ha), Bima-14 Batara (8,41 t/ha, deskripsinya 10,10 t/ha), dan Bima-19 URI (8,39 t/ha, deskripsinya 10,60 t/ha). Namun demikian, keempat VUB jagung hibrida ini mampu berdaptasi baik dan sangat berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan dengan sistem OTM di kawasan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
- ItemANALISIS USAHATANI DAN DAMPAK PENDAMPINGAN TERHADAP ADOPSI INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) KEDELAI(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Yardha; Endi Putra; BPTP JambiPengembangan sektor pertanian merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang, karena sektor pertanian merupakan sektor yang menyangkut hidup dan kehidupan bangsa Indonesia serta memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Usahatani kedelai merupakan salah satu perwujudan dari Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Provinsi Jambi untuk mendukung Ketahanan Pangan sebagai salah satu dari lima Program Prioritas Pembangunan Provinsi Jambi 2010 –2015 (Bappeda Provinsi Jambi,2011). Pengembangan usahatani kedelai di Jambi didukung areal yang tersebar di 9 kabupaten/kota dengan luas pertanaman mencapai 1.877 hektar dan total produksi 2,372 ton biji kering.Untuk Daerah sentra produksi kedelai di Provinsi Jambi adalah Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan luas masing-masing 16,89% hektar dan 42,83 % akan tetapi produktivitas komoditas ini masih rendah yaitu 13,40 kw/ha (Distan Prov. Jambi, 2014). Setelah dilakukan pendampingan pada Usahatani kedelai dalam keadaan normal B/C ratio nya>1 yaitu 1,58, hal ini menggambarkan bahwa usahatani kedelai di lokasi pengkajian menguntungkan bagi petani dan sangat layak untuk dilaksanakan. Hasil ini juga diperkuat dengan analisis sensitifitas (analisis kepekaan) yang diperoleh dengan asumsi menaikkan biaya produksi sebesar 20% dan menurunkan pendapatan 10%. Hasil asumsi tersebut menunjukkan bahwa dengan kenaikan biaya produksi 20% diperoleh B/C ratio > 1 yaitu 1,30.Hal ini menggambarkan bahwa usahatani kedelai di lokasi pengkajian masih menguntungkan dan pada saat diturunkan pendapatan 10 % diperoleh B/C ratio 1,56 juga masih tetap menguntungkan. Tingkat adopsi inovasi terlihat dari analisis t Stat dengan nilai - 0.4881884 merupakan nilai t Stat atau nilai t hitung. Adapun nilai t tabel ditunjukkan t Critical Two-tall. Pada t-Test: Paired Two Sample for Means 6. Hasil Akhir Analisis Uji t t hitung (-0.4881884) < t tabel (1.987289823).
- ItemDaya Hasil Galur Harapan Padi Sawah Umur Genjah Pada Lahan Sawah Tanah Hujan Di Kabupaten Langkat(BPTP Jambi, 2005) Akmal; Yardha; BPTP JambiPenelitian pengujian daya hasil galur harapan padi sawah umur genjah telah dilakukan di tanah petani Stabat, Kabupaten Langkat pada bulan April sampai dengan Desember 2002. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 6 galur, 1 varietas pembanding dan ulangan empat kali. Dari hasil penelitian diperoleh lima galur yang produksinya lebih tinggi dari varietas pembanidng yaitu B 9307 E-Mr-17, B 9645 E-Mr-89-1, B10384-Mr-1-7-2, B10393-Mr-5-2-3, dan B1393E-Mr-13-1, dengan masing-masing produksi adalah 6,13;7,06;5,62;6,68 dan 5.75 t/ha, sedangkan varietas pembanding (Dodokan) produksinya hanya 5,15 t/ha.
- ItemDaya Hasil Galur Harapan Padi Sawah Umur Sedang Pada Tanah Regosol Pasar Miring, Deli Serdang(BPTP Jambi, 2005) Akmal; Yardha; BPTP JambiUntuk mengevaluasi penampilan galur-galur padi sawah umur sedang hasil seleksi pada tahun 1999, telah dilakukan penelitian pengujian daya hasil galur harapan padi sawah umur sedang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan INP2TP Pasar Miring, Deli Serdang pada bulan April s/d Oktober 2022.
- ItemInformasi Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Jambi(BPTP Jambi, 2000) Yardha; Muzirman; Izhar, Nurli; BPTP JambiPerubahan lingkungan strategis menghendaki pula penyesuaian, reorientasi dan strategi pembangunan pertanian yang bersifat dinamis.
- ItemKesesuaian Lahan Dan Iklim Untuk Budidaya Kopi Arabika Di Kabupaten Kerinci(BPTP Jambi, 2005) Yardha; Salwati; BPTP JambiDari seluruh produksi kopi di Indonesia 93% diantaranya jenis kopi Robusta dan selebihnya jenis Arabika. Di pasar Internasional hampir 76% kopi yang diperdagangkan adalah jenis Arabika sehingga peluang ekspor kopi Arabika di Kabupaten Kerinci cukup besar yang ditunjukkan dengan luas tanaman sebesar 2.980 ha dengan produksi sebesar 5.584 t atau sebesar 225kg/ha. Jumlah ini masih relatif rendah dibandingkan produksi yang dicapai daerah penghasil kopi Arabika dengan produksi sebesar 500kg/ha. Rendahnya produksi kopi Arabika di Kabupaten Kerinci disebabkan petani pada umumnya belum memahami kaedah-kaedah budidaya. Kopi Arabika merupakan komoditas yang cocok diusahakan di Kabupaten Kerinci karena memiliki ketinggian 500-1.500 m dpl, dimana kopi Arabika berproduksi dengan baik pada ketinggian 700-1.200 m dpl.
- ItemManfaat Tanaman Penutup Tanah Sebagai Tanaman KOnservasi di Perkebunan(BPTP Jambi, 2008) Yardha; BPTP JambiTanaman pakan ternak biasa digunakan sebagai penutup tanah dalam budidaya tanaman perkebunan yang berbentuk pohon dan berumur panjang. Tanaman penutup tanah yang lazim digunakan adalah jenis kacangan yang tumbuh merambat dipermukaan tanah. Jenis yang dipilih harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu mampu menutupi pemukaan tanah dalam waktu singkat dan tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.
- ItemModel Hidrologi Sebagai Alat Kegiatan Konservasi Tanah dan Air Untuk Menyusun Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai(BPTPJambi, 2006) Salwati; Yardha; BPTP JambiUntuk menyusun suatu perencanaan pengelolaan Daerah aliran Sungai (DAS) yang baik, diperlukan informasi yang akurat mengenai laju erosi, aliran permukaan dan kualitas airnya. Berdasarkan informasi tersebut dapat dirancang model dan pola penggunaan lahan serta tingkat masukan konservasi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dengan semakin berkembangnya masalah lingkungan khususnya pada DAS dengan penggunaan lahan dominan untuk pertanian yang intensif, maka diperlukan suatu model hidrologi.
- ItemPengaruh Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Batang Lembang(BPTP Jambi, 2008) Atman; Yardha; BPTP JambiPengaruh Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Batang Lembang bertujuan untuk mengetahui jumlah bibit per rumpun terbaik dalam mendapatkan pertumbuhan dan hasil padi sawah VUB Batang Lembang, dilaksanakan di Koto Gaek, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat pada bulan September 2005 sampai Januari 2006, dengan ketinggian tempat 800 m dpl. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima macam perlakuan dan empat kali ulangan, perlakuan adalah jumlah bibit yang ditanam per rumpun, yaitu: (A) 1 batang/rumpun; (B) 3 batang/rumpun; (C) 5 batang/rumpun; (D) 7 batang/rumpun; dan (E) 9 batang/rumpun.
- ItemPengaruh Pupuk Organik Kaya Hara Terhadap Hasil Kacang Tanah di Lahan Kering Masam(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Wijanarko, Andy; Yardha; BPTP JambiTanah masam seperti Ultisol umumnya mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, sehingga penambahan bahan organik pada tanah ini sangat dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik kaya hara terhadap hasil kacang tanah di lahan kering masam. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca dan lapangan di Sukadana Ilir, Lampung Timur pada tahun 2011. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok, tiga ulangan dengan perlakuan beberapa jenis takaran pupuk organik. Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik (Phonska), pupuk organik kandang sapi, pupuk kandang ayam, pupuk organik kaya hara Formula A maupun Formula B, serta kombinasi pupuk Formula A atau Formula B dengan Phonska nyata meningkatkan hasil polong kering. Hasil percobaan di lapangan menunjukkan bahwa Perlakuan pemupukan Formula A dan Formula B, mampu menghasilkan polong isi yang jumlahnya tidak berbeda baik dengan perlakukan Phonska 300 kg/ha, pupuk kandang sapi 5.000 kg/ha, dan pupuk kandang ayam 3.000 kg/ha. Penggunaan pupuk organik, dari segi teknis peningkatan hasil polong dan jumlah pupuk, yang paling berpeluang dikembangkan adalah pemupukan dengan pupuk organik kaya hara Formula A, yang mampu meningkatkan hasil dari 1,06 t/ha menjadi 1,69 t/ha polong kering, atau naik 59,43%. Kata Kunci : pupuk organik, kacang tanah, lahan kering masam.
- ItemPengelolaan hara P dan K pada padi sawah dengan Metode Omission Plot(BPTP Jambi, 2008) Atman; Yardha; Salwati; BPTP JambiPengelolaan Hara P dan K Pada Padi Sawah Dengan Metode Omission Plot bertujuan untuk menentukan rekomendasi pupuk P dan K padi sawah dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan di Nagari Kotogaek Guguak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, Propinsi Sumatera Barat dari bulan Juli sampai Desember 2004, pada tanah sawah beririgasi.
- ItemPenggunaan Model AGNPS Dalam Mengkaji Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Di Daerah Aliran Sungai(BPTP Jambi, 2005) Salwati; Yardha; BPTP JambiPenelitian ini mengkaji dampak perubahan penggunaan lahan terhadap respons hidrologi dan sedimen di sub DAS Cilalawi-DAS citarum, Jawa Barat untuk produksi air berkelanjutan. Perangkat yang digunakan untuk analisis dan simulasi adalah model terdistribusi Agricultral Non-Poit Source Pollutan (AGNPS).
- ItemPerbaikan Teknologi Budidaya Karet Rakyat(BPTP Jambi, 2006) Adri; Prayudi, Bambang; Firdaus; Yardha; Edi, Syafri; Hasannu, Nusyirwan; Azwar; BPTP JambiTanaman karet (Harvea bransiliensis) merupakan komoditas unggulan daerah Provinsi Jambi. Andalan perkebunan karet masih bertumpu pada perkebunan karet rakyat yang luasnya 98,2 persen dari luas keseluruhan perkebunan karet di Provinsi Jambi dan sumber mata pencaharian utama lebih dari 190.133 kepala keluarga (KK).
- ItemPerkembangan Kedelai di ProvinsiJambi melalui Penyediaan Varietas Spesifik Lokasi(BPTP Jambi, 2008) Adie, M. Muchlish; Yardha; BPTP JambiPeluang pemenuhan kedelai nasional diarahkan dengan peningkatan dan perluasan areal tanam kedelai ke luar Pulau Jawa. Provinsi Jambi sebagai salah satu kawasan pengembangan kedelai di Pulau Sumatera memiliki beberapa keunggulan berupa (1) potensi pengembangan areal tanam kedelai cukup luas dan beragam (lahan sawah, lahan pasang surut maupun lahan masam), (2) kedelai dibudidayakan pada berbagai musim tanam (MH, MK1 dan MK2), (3) pada beberapa daerah, petani telah biasa menanam beberapa varietas kedelai unggul (Wilis, Slamet, Baluran dan Anjasmoro) dan (4) Provinsi Jambi berada di tengah Sumatera, berpeluang menjadi sentra produksi dan pemasok perbenihan kedelai ke provinsi lain.
- ItemTeknologi Budidaya dan Pengelolaan Lahan Pasang Surut(BPTP Jambi, 2001) Adri; Izhar, Nurli; Endrizal; Jumakir; Yardha; BPTP JambiLahan pasang surut di Propinsi Jambi merupakan lahan yang cukup potensial untuk dimanfaatkan jika pengelolaannya dilakukan secara tetap sesuai dengan karakteristik lahan tersebut.
- ItemTeknologi Spesifik Lokasi untuk Peningkatan Produktivitas Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Sumatera Utara(BPTP Jambi, 2008) Jamil, Ali; Yardha; BPTP JambiHampir semua lahan sawah tadah hujan memiliki status kesuburan tanah yang rendah karena pertanaman yang terus menerus dengan sedikit atau tidak ada penggantian hara dan/atau kesuburan tanah yang rendah secara alami. Penelitian bertujuan untuk mengetahui teknologi spesifik lokasi dalam rangka peningkatan produktivitas padi pada lahan sawah tadah hujan di Sumatera Utara.