Browsing by Author "YUSUF, Andi"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemStrategi optimalisasi pengelolaan pertukaran informasi dini ancaman SIBER Lingkup Nasional : Laporan Proyek Perubahan(BBPMKP, 2023) YUSUF, AndiRendahnya implementasi keamanan siber merupakan salah satu kendala dalam penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), hal tersebut berdampak pada munculnya berbagai serangan siber. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memegang fungsi sebagai pelaksana koordinasi dan konsultasi audit keamanan SPBE. Salah satu cara meningkatkan keamanan siber pada SPBE yaitu melakukan pengelolaan pertukaran informasi dini ancaman siber secara nasional, hal tersebut telah diamanatkan dalam beberapa kebijakan nasional, yakni Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024, Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022, dan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber. Pada tahun 2022, terdapat kenaikan kasus web defacement dan kebocoran data di sektor administrasi pemerintahan. BSSN bertanggung jawab untuk mengirimkan notifikasi serangan siber kepada stakeholder, tercatat sejumlah 1.433 notifikasi telah dikirimkan, namun yang ditindaklanjuti hanya 9% yaitu sejumlah 126 notifikasi. Rendahnya tindak lanjut notifikasi dan waktu respon notifikasi yang sangat lama dihadapkan pada cepatnya waktu penyebaran dan tingginya jumlah ancaman siber memperlihatkan isu strategis unit organisasi berupa belum optimalnya pengelolaan pertukaran informasi dini ancaman siber lingkup nasional. Berdasarkan permasalahan yang telah dianalisis, maka dibuatlah proyek perubahan dengan judul Strategi Prioritas Untuk Dapat Mengoptimalkan Pengelolaan Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber di Lingkup Nasional. Proyek perubahan tersebut terkait dengan isu stragetis nasional berupa Reformasi Birokrasi Tematik yang telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia, terutama dalam aspek Digitalisasi Administrasi Pemerintahan. Pelaksanaan proyek perubahan berfokus pada beberapa area untuk mengoptimalkan pertukaran informasi dini ancaman siber secara optimal dengan berbagai upaya yang dilakukan, yaitu pembentukan tim kerja yang berfokus pada peningkatan kualitas dan sustainability teknologi, penyusunan regulasi dan peraturan sebagai fondasi layanan yang berorientasi pada asas kebermanfaatan yang terukur, peningkatan kerja sama lintas sektor sebagai bentuk kolaborasi yang optimal dalam mengurangi ancaman dan risiko insiden siber, peningkatan kompetensi SDM yang handal, serta strategi marketing sebagai upaya sosialisasi program agar terbangun citra yang baik dan positif. Proyek perubahan memberikan hasil positif pada lima area yang direncanakan, yaitu area teknologi menghasilkan dua inovasi produk aplikasi website dan mobile yang telah diimplementasikan pada 11 stakeholder dan pengamanan siber event KTT AIS 2023; area regulasi dan tata kelola menghasilkan 1 Perka BSSN nomor 7 tahun 2023, 3 SOP, 2 Juknis, 2 Karya Ilmiah dan 1 dokumen Policy Brief; area pengembangan kompetensi menghasilkan 9 kegiatan yang terdiri dari kegiatan bimtek dan workshop, pelatihan tim kerja, sosialisasi, webinar, FGD dan studi banding; area kerja sama telah dilakukan 11 kerjasama lingkup nasional (4 NDA telah ditandatangan dua pihak, 7 NDA baru ditandatangan salah satu pihak) dan 4 kerjasama lingkup internasional (1 MOU telah ditandatangan dua pihak, 3 lainnya masih inisiasi kerjasama) dan area strategi marketing meliputi pembuatan icon dan mascot, pembuatan video animasi, peliputan pada website dan media sosial BSSN, peliputan pada 19 media online nasional, peliputan RadioRB dan Kemenkominfo TV. Pencapaian target tujuan jangka pendek sesuai dengan perencanaan dan beberapa realisasi melebihi perencanaan baik secara kuantitas maupun kualitas. Dari 7 rencana pencapaian target tujuan jangka pendek, terdapat 5 pencapaian yang sesuai target dan 2 pencapaian yang melebihi target. Pencapaian melebihi target dihasilkan dari 2 pencapaian target dari jangka menengah dan 2 pencapaian target dari jangka panjang yang pelaksanaannya dilakukan di jangka pendek. Selain itu, proyek perubahan memberikan pencapaian terhadap kegiatan yang semula tidak direncanakan yaitu kerja sama internasional antara Indonesia dengan Belanda dimana salah satu ruang lingkupnya adalah pertukaran informasi ancaman siber yang menghasilkan dokumen MOU yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Manfaat yang telah dirasakan dari implementasi jangka pendek yaitu tindak lanjut notifikasi meningkat menjadi 53%, dari 166 notifikasi. Terjadi penurunan insiden kebocoran data, ransonware dan peretasan situs. Dari segi efisiensi biaya dihasilkan penghematan sebesar 50 miliar, dari segi pencegahan dan penurunan insiden terjadi pencegahan terhadap pengeluaran anggaran sebesar 39,6 Miliar dan dari efisiensi waktu waktu respon stakeholder menjadi sangat singkat sekitar 5 sampai dengan 60 menit. Proyek perubahan diharapkan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, melalui upaya penambahan pengembangan pengelolaan pertukaran informasi dini ancaman siber dalam RPJMN 2025 – 2029; pembangunan sistem sinergi dan kolaborasi secara nasional melalui implementasi pada seluruh elemen keamanan