Browsing by Author "YUNIASTUTI, Sri"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKERAGAAN LIMA VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI DESA ASMOROBANGUN, KECAMATAN PUNCU KABUPATEN KEDIRI(BPTP Jatim, 2007) YUNIASTUTI, Sri; SuhardiSebagian besar masyarakat di lokasi Prima Tani Kab. Kediri telah membudidayakan jagung dengan menggunakan jenis unggul hibrida, meskipun tidak sedikit pula yang menggunakan benih turunan jenis hibrida dari tanaman yang telah ditanam sendiri, sehingga produktivitasnyapun rendah. Musim tanam pertama masyarakat tidak mengalami masalah air, sedangkan pada musim tanam kedua terdapat resiko kegagalan panen karena pasokan air hujan tidak mencukupi sampai tanaman berproduksi sehingga petani mengalami kerugian. Oleh karena itu diperlukan pengenalan varietas unggul baru jagung komposit yang adaptif sesuai dengan kondisi lingkungan di desa Asmorobangun, kec. Puncu, Kab. Kediri dengan harga benih yang relatif lebih murah, tidak memerlukan input tinggi dan lebih toleran terhadap kekurangan air. Benih jagung komposit yang digunakan untuk demoplot berasal dari Balitjas Maros dengan kelas FS, sebanyak 5 varietas yaitu varietas Bisma, Sukmaraga, Lamuru, Srikandi Kuning dan Srikandi Putih. Tanam dilakukan pada bulan April sampai Juli tahun 2007 yaitu musim tanam jagung kedua. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang 2 t, Urea 300 kg, SP-36 50 kg dan KCl 50 kg per hektar. Hasil pertumbuhan kelima varietas unggul jagung komposit rata-rata mempunyai postur tanaman lebih tinggi (169,5 – 237,5 cm) dibanding jenis hibrida yang ditanam di lokasi yang sama, sehingga banyak yang mengalami rebah. Hasil panen pipil kering tertinggi pada varietas Bisma yaitu 52,41 ku/ha, kemudian diikuti oleh varietas Sukmaraga (41,10 ku/ha), Srikandi Kuning (36,19 t/ha), Srikandi Putih (23,79 ku/ha) dan terendah pada varietas Lamuru (9,10 t/ha). Dari hasil panen tersebut masyarakat tertarik pada varietas Bisma dan Sukmaraga karena hasilnya bisa bersaing dengan varietas hibrida yang biasa mereka tanam. Varietas Bisma, Sukmaraga dan Srikandi Kuning lebih disukai perajin untuk pengolahan tortilla karena warnanya lebih menarik.
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN DALAM MODEL SIMULASI UNTUK PENGEMBANGAN PADI GOGO (Oryza sativa) DI SISTEM AGROFORESTRI(BPTP Jatim, 2007) YUNIASTUTI, SriPengkajian lapangan untuk mendapatkan wilayah pengembangan padi gogo di sistem agroforestri dan mengetahui interaksi antara tanaman pohon dengan padi gogo, membutuhkan biaya banyak dan waktu lama. Program WaNuLCAS merupakan model simulasi yang dapat memprediksi pertumbuhan dan hasil tanaman pada sistem agroforestri, sehingga pengembangan varietas unggul baru dapat diprediksi secara cepat. Dalam rangka pengembangan padi gogo di sistem agroforestri diperlukan skenario pengelolaan tanaman melalui model simulasi untuk mengurangi interaksi negatif yang ditimbulkan. Padi gogo yang akan dikembangkan di sistem agroforestri adalah Jatiluhur. Ada empat skenario pengelolaan tanaman yang dibuat untuk simulasi kelayakan pengembangan padi gogo di sistem agroforestri yaitu: (a). Pengaturan jarak tanam jati: 5 x 1 m; 5 x 2 m (standar); 5 x 3 m; 5 x 4 m. (b). Pemangkasan kanopi: 0%; 10%; 30% (standar); 50%. (c). Pemangkasan akar yang berhubungan dengan pemulihan akar setelah dipangkas: 50%; 100% (standar); 150%; 200%. (d). Pemupukan: 0,5 dosis, 1 dosis (standar), 1,5 dosis, 2 dosis. Dosis pupuk standar per ha yang digunakan petani adalah 40 kg Urea + 40 kg ZA (15 hst), 40 kg Urea + 40 kg ZA (25 hst), 20 kg ZA (45 hst), 70 kg SP-36 dan 6 t pupuk kandang (saat tanam). Variabel masukan model WaNuLCAS menggunakan data di sistem agroforestri jati + padi gogo toleran naungan yang sudah teruji dan lama waktu simulasi dibuat 10 tahun (3650 hari). Beberapa aspek yang berhubungan dengan pengembangan padi gogo di sistem agroforestri yaitu pertumbuhan dan produksi tanaman; dampak lingkungan; serta faktor pembatas pertumbuhan dan produksi dapat diprediksi dengan model WaNuLCAS. Berdasarkan hasil simulasi pertumbuhan dan produksi tanaman, maka pengembangan padi gogo di sistem agroforestri pengelolaan jarak tanam jati 5 x 2 m, pemangkasan akar jati dengan pemulihan akar minimal 100%, pemangkasan kanopi jati sebesar 30% dan pemupukan padi gogo per ha sebanyak 80 kg Urea + 100 kg ZA + 70 kg SP-36 + 6 t pupuk kandang. Hasil simulasi produksi padi gogo Jatiluhur pada 4 tahun pertama adalah 3,1 t/ha-1 dan pada tahun ke 10 masih mampu menghasilkan 1,8 t/ha-1 gabah kering serta biomassa jati 50 t/ha-1.