Browsing by Author "YA, Fauziah"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) KEDELAI DI LAHAN KERING DESA WAISAMET KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR (SBT)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Kaihatu, Sheny; YA, Fauziah; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungKedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama yang sudah banyak diusahakan oleh petani di Maluku, hanya saja hasil yang diperoleh masih jauh dari potensi hasil yang bisa dicapai dengan perbaikan teknologi melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kajian PTT dilaksanakan pada lahan kering milik petani kooperator di desa Waisamet, Kecamatan Bula Barat Kabupaten Seram Bagian Timur dengan luas lahan 0,5 ha, berlangsung dari bulan April-Desember 2015. Varietas kedelai yang ditanam adalah Grobogan. Pengkajian dilaksanakan dengan melibatkan 2 orang petani kooperator untuk melaksanakan teknologi PTT dan 1 orang petani non kooperator yang melaksanakan sesuai dengan kebiasaan petani. Untuk mengukur tingkat kemampuan pengembalian atas biaya usaha tani kedelai dengan penerapan teknologi PTT digunakan analisis kelayakan usahatani berupa R/C Ratio sedangkan untuk mengetahui atau mengukur kelayakan teknologi introduksi dalam memberi nilai tambah terhadap teknologi petani digunakan MBCR (Marginal Benefit Cost Ratio). Hasil kajian menunjukkan bahwa produktivitas kedelai varietas Grobogan melalui pendekatan PTT adalah 1,97 t/ha sedangkan hasil petani sebesar 1 t/ha. Hasil analisis finansial berdasarkan nilai R/C ratio teknologi PTT I=1,5 ; teknologi PTT II=1,6 dan teknologi petani=1,3. Sedangkan nilai MBCR=2,2 maka PTT II layak secara ekonomis untuk dikembangkan dilahan kering desa Waisamet.
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) KEDELAI DI LAHAN KERING DESA WAISAMET KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR (SBT)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Kaihatu, Sheny; YA, Fauziah; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama yang sudah banyak diusahakan oleh petani di Maluku, hanya saja hasil yang diperoleh masih jauh dari potensi hasil yang bisa dicapai dengan perbaikan teknologi melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kajian PTT dilaksanakan pada lahan kering milik petani kooperator di desa Waisamet, Kecamatan Bula Barat Kabupaten Seram Bagian Timur dengan luas lahan 0,5 ha, berlangsung dari bulan April-Desember 2015. Varietas kedelai yang ditanam adalah Grobogan. Pengkajian dilaksanakan dengan melibatkan 2 orang petani kooperator untuk melaksanakan teknologi PTT dan 1 orang petani non kooperator yang melaksanakan sesuai dengan kebiasaan petani. Untuk mengukur tingkat kemampuan pengembalian atas biaya usaha tani kedelai dengan penerapan teknologi PTT digunakan analisis kelayakan usahatani berupa R/C Ratio sedangkan untuk mengetahui atau mengukur kelayakan teknologi introduksi dalam memberi nilai tambah terhadap teknologi petani digunakan MBCR (Marginal Benefit Cost Ratio). Hasil kajian menunjukkan bahwa produktivitas kedelai varietas Grobogan melalui pendekatan PTT adalah 1,97 t/ha sedangkan hasil petani sebesar 1 t/ha. Hasil analisis finansial berdasarkan nilai R/C ratio teknologi PTT I=1,5 ; teknologi PTT II=1,6 dan teknologi petani=1,3. Sedangkan nilai MBCR=2,2 maka PTT II layak secara ekonomis untuk dikembangkan dilahan kering desa Waisamet.
- ItemPENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) KEDELAI DI LAHAN KERING DESA WAISAMET KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR (SBT)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) kaihatu, Sheny; YA, Fauziah; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama yang sudah banyak diusahakan oleh petani di Maluku, hanya saja hasil yang diperoleh masih jauh dari potensi hasil yang bisa dicapai dengan perbaikan teknologi melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kajian PTT dilaksanakan pada lahan kering milik petani kooperator di desa Waisamet, Kecamatan Bula Barat Kabupaten Seram Bagian Timur dengan luas lahan 0,5 ha, berlangsung dari bulan April-Desember 2015. Varietas kedelai yang ditanam adalah Grobogan. Pengkajian dilaksanakan dengan melibatkan 2 orang petani kooperator untuk melaksanakan teknologi PTT dan 1 orang petani non kooperator yang melaksanakan sesuai dengan kebiasaan petani. Untuk mengukur tingkat kemampuan pengembalian atas biaya usaha tani kedelai dengan penerapan teknologi PTT digunakan analisis kelayakan usahatani berupa R/C Ratio sedangkan untuk mengetahui atau mengukur kelayakan teknologi introduksi dalam memberi nilai tambah terhadap teknologi petani digunakan MBCR (Marginal Benefit Cost Ratio). Hasil kajian menunjukkan bahwa produktivitas kedelai varietas Grobogan melalui pendekatan PTT adalah 1,97 t/ha sedangkan hasil petani sebesar 1 t/ha. Hasil analisis finansial berdasarkan nilai R/C ratio teknologi PTT I=1,5 ; teknologi PTT II=1,6 dan teknologi petani=1,3. Sedangkan nilai MBCR=2,2 maka PTT II layak secara ekonomis untuk dikembangkan dilahan kering desa Waisamet.
- ItemTINGKAT PERSETUJUAN RESPONDEN TERHADAP PENGGUNAAN MESIN TANAM DAN PANEN PADI DI DESA BLIMBING, KECAMATAN SAMBIREJO, KABUPATEN SRAGEN(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-11) Eti Wulanjari, M.; Suhendrata, Tota; YA, Fauziah; Karyaningsih, Sri; Balai Pengkajian Teknologi PertanianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persetujuan petani terhadap penggunaan mesin pertanian (mesin tanam dan mesin panen) pada lahan pertanaman padi. Penelitian dilaksanakan di Desa Blimbing, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen pada bulan Oktober 2014. Responden sejunlah 24 orang yang merupakan anggota Kelompok Tani “Tani Rukun”. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder merupakan data pendukung penelitian yang diambil dari dinas/instansi/lembaga terkait. Sedangkan data primer diambil dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengamatan langsung. Data yang diambil meliputi karakteristik responden, tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan mesin pertanian (mesin tanam dan mesin panen). Data disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; rerara umur responden 49,36 tahun dengan rerata pengalaman berusahatani 17,75 tahun dan sebagian besar responden masih berpendidikan SD (45,83%), tingkat persetujuan responden terhadap penggunaan mesin tanam padi adalah 86,31 % sedangkan untuk penggunaan mesin panen adalah 92,13 %, keduanya termasuk pada kategori setuju.