Browsing by Author "Y. Gultom, Reni"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemOptimalisasi Pemanfaatan Alsintan Di Provinsi Bengkulu(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Budiharti, Uning; Y. Gultom, Reni; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Dukungan alsitan memberi peran signifikan pada peningkatkan produksi padi di propinsi Bengkulu. Produksi padi selama 2016 mencapai 658.589 ton atau meningkat 106.939 ton dibanding 2015. “Peningkatan tersebut terjadi dengan bertambahnya luas panen dan indeks tanam padi pada 2016, di sembilan wilayah kabupaten dengan optimalisasi program Upsus termasuk alsintan. Anonim, 2016. Ketersediaan alsin mendukung produksi diprovinsi Bengkulu didominasi alsin traktor roda dua dengan status ketersediaan jenuh sebesar 110,93%, traktor roda 4 dan thresher sangat kurang 12,4% dan 4,64%, dan dryer status kurang dengan ketersediaan 44,074%. Indek penggunaan alsin dipropinsi Bengkulu untuk traktor roda dua mencapai 100 persen, traktor roda 4 sekitar 10 – 45 persen, Thresher sekitar 98 %, transplanter dan combine harvester sekitar 10-40% Optimalisasi pemanfaatan alsin dapat dilakukan dengan cara memobilisasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya selain dapat saling memenuhi kekurangan alsin dalam lingkup suatu kabupaten, juga dapat meningkatkan kapasitas kerja alsin tersebut. Radius mobilisasi alsin di provinsi Bengkulu untuk traktor roda dua : 30 km, traktor roda 4 sekitar 10 km dan mesin panen dapat lebih dari 50 km. Namun saat ini kondisi umum, pengelolaan alsintan di tingkat kelompok masih berorientasi pada kepentingan kelompok saja. Penentuan sewa alsin variatif dengan kisaran hari kerja traktor roda dua sekitar 30- 85 hari/musim. Dengan biaya sewa traktor roda dua Rp. 1.400.000 – 1.800.000/ha maka, coverage area minimum untuk mencapai BEP per tahun adalah sekitar 18 ha/thn. Sedangkan untuk thresher hari kerja sekitar 30-70 hari/tahun dengan custom rate berkisar Rp. 864.000 – Rp. 3.500.000 dan coverage area minimum adalah 2-6 ha. Makin rendah biaya sewa alsin maka coverage area minimum untuk mencapai BEP makin besar dan demikian sebaliknya. Terdapat potensi peningkatan kapasitas kerja alsintan sebesar lebih dari 12% melalui optimalisasi pemanfaatan alsintan.
- ItemRekayasa Tabela Ditarik Traktor Untuk Lahan Pasang Surut(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Marsudi; Y. Gultom, Reni; Nurhasana, Ana; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Lahan pasang surut kini menjadi lebih penting dalam pembangunan pertanian padi setelah sebelumnya prioritas diberikan kepada lahan irigasi. Lahan pasang surut di Indonesia mencapai luasan 20,1 juta ha dan baru 9,5 juta ha yang telah diusahakan untuk pertanian. Sumatera Selatan sebagai salah satu propinsi yang memiliki lahan pasang surut terluas, yakni 2,78 juta ha. Program untuk perluasan lahan dan peningkatan produksi khususnya di lahan pasang surut, perlu teknologi mekanisasi spesifik lokasi untuk mencapai target produksi. Penanaman merupakan salah satu proses budidaya padi yang membutuhkan tenaga kerja yang banyak, dengan sistim tanam pindah dibutuhkan 30 HOK/Ha. Cara sonor membutuhka benih yang cukup banyak 60–70 kg/ha. Atabela yang umumnya digunakan petani masih ditarik secara manual. Prototipe Atabela yang dirancang merupakan atabela tipe drum seeder dengan 8 baris tanam padi jajar legowo 2-1 dan digerakkan traktor roda dua, 6,5-8,5 Hp sekaligus mengoptimalkan penggunaan traktor. Hasil uji kapasitas kerja 3,31–4 jam/ha dengan kecepatan 1,5–1,8 km/jam, penghitungan benih sebanyak 30-45 kg/ha dengan kedalaman 2–3 cm. Pola tanam dengan jarak baris teratur memudahkan penyiangan tanaman secara mekanis.