Browsing by Author "Wirawan, Hadi Purnama"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisa Patologi Anatomi terhadap Kasus Peritoneal Pericardial Diafragmaticahernia (PPDH) pada Kucing(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; Amaliah, Fitri; Sukri; RamlanHernia diafragmatica merupakan kelaianan malformasi dari kucing maupun anjing yang dapat bersifat kongenital. Pada pengamatan patologi anatomi terlihat bahwa diafragma mengalami kelainan.Secara umum lesio kongesti dan yang menyertainya ditemukan pada pengamatan i pada jantung, paru-paru, hati, ginjal, limpa, linfonodus, dan otak.Lesio pada beberapa organ tersebut muncul akibat perpindahan saluran pencernaan dan sebagian hati ke dalam rongga thoraks karena adanya tekanan negatif.Oleh sebab itu jantung dan paru-paru tidak dapat bekerja normal yang memicu kematian akibat gagal jantung kongestif
- ItemDISTRIBUSI ANTIGEN RABIES YANG MENGINFEKSI OTAK ANJING :UNTUK MENENTUKAN DAERAH YANG TERINFEKSI RABIES PADA OTAK DENGAN HISTOKIMIA “ RAPID IMUNOHISTOCHEMICAL TEST”(Balai Besar Veteriner Maros, 2019) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; Pitriani; Balai Besar Veteriner MarosRabies adalah penyakit zoonosis yang membutuhkan uji laboratorium cepat, tepat dan singkat sehingga dibutuhkan rekomendasi bila akan mengkoleksi atau menyampling bagian otak hewan pembawa rabies atau umumnya anjing untuk pengujian laboratorium . Tes histokimia dengan menggunakan uji rapid imunohistokimia merupakan uji alternatif untuk tes cepat rabies. Studi ini bertujuan untuk menentukan daerah bagian dari otak dimana virus rabies banyak ditemukan. untuk pengujian rabies. Sampel berjumlah 30 buah otak yangakan dilakukan uji histokima di bagi menjadi tiga bagian otak. Hal iniakan ditemukan variasi jumlah dari antigen pada bagian bagian dari otak yaitu cerebrum, cerebellum dan hippocampus yang merupakan daerah yang diamati terhadap distribusi dari antigen rabies pada semua spesimen. Analisa statistic dari uji histokimia dengan tehnik rapid imunohistokimia test dijelaskan dengan hasil skoring dan penghitungan antigen berdasarkan bercak warna yang dihasilkan ( coklat) bila positif. Skoring 0 adalah tidak ditemukan antigen. Skoring 1 bila antigen berjumlah 1-10, skoring 2 antigen berjumlah 11-20 dan skoring 4 antigen berjumlah lebih dari 20. Analisa statistic yang dilakukan dengan menggunakan uji t ( Rancangan Acak Lengkap ) dan uji Standard Error. Hasil yang dapat disimpulkan bahwa daerah yang paling banyak antigen rabies adalah hippocampus kemudian cerebrum lalu cerebellum
- ItemHasil Investigasi Kasus Kematian Itik di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara(Balai Besar Veteriner Maros, 2015) Wirawan, Hadi Purnama; Wahyuni; Supri; RamlanTelah dilakukan investigasi terhadap laporan kasus kematian itik di kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara padatanggal9 januari 2013. Tujuan Investigasi adalah untuk mengetahui / penyidikan kasus kematian itik dan faktor-faktor resikonya di kabupaten Konawe. Metode yang dilakukan adalah pengambilan data dan pengambilan specimen dilapangan. Specimen yang diambil sebanyak 24 terdiri dari 10 swab,2 bulu muda, organ dalam formalin dari 5 ekor itik, organ dalam media transport dari 7 ekor . Kesimpulan hasil uji laboratorium didapat hampir keseluruhan jenis sampel yang diuji secara isolasi, PCR maupun histopatologi hasilnya positif avian influenza. Saran yang diberikan untuk lebih berhati-hati dalam memilih DOD ( day old duck ) baik dari asal breeder maupun daerah perolehan DOD, perhatikan faktor-faktor resiko seperti membuang bangkai ke aliran sawah sehingga perlu adanya penyuluhan tentang tata cara beternak yang baik dari dinas petemakan setempat.
- ItemKasus Babesiosis pada Anjing(Balai Besar Veteriner Maros, 2018) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; Pitriani; RamlanBabesiosis merupakan suatu penyakit parasit di dalam sel darah merah akibat infeksi protozoa dari genus Babesia. Infeksi oleh organisme satu sel ini dapat terjadi melalui vektor caplak.Penyakit ini sangat umum pada anjing tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada kucing.Walaupun babesiosis pada anjing dan kucing dapat terjadi pada semua umur, namun kucing muda atau berumur di bawah tiga tahun cenderung lebih sering terinfeksi dengan gejala lebih parah. Tujuan dari tulisan ini adalah mengulas kasus kematian pada anjing yang diduga terinfeksi babesiosis canis ditinjau dari perubahan patologi anatomi serta pemeriksaan mikroskopis pada ulas darah.Hasil pemeriksaan dari bedah bangkai yaitu terdapat perubahan pada ginjal berupa nekrotik kronis, vesica urinaria dengan cairan urine berwarna merah, limpa nekrotik. Sedangkan pada ulas darah terlihat eritrosit mengalami anemia dengan ditemukan parasite darah ( babesia) pada eritrosit. Kesimpulan diari tulisan ini bahwa kematian dari anjing rotweiler usia 2 th di sebabkan karena infeksi babesiosis yang disebabkan oleh babesia canis
- ItemKasus Kematian Ayam Suspect Avian Influenza Di Kabupaten Barru – Sulawesi Selatan(Balai Besar Veteriner Maros, 2016) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; Ratna; Jumardi; RamlanTerjadi kasus kematian ayam secara tiba-tiba (tanpa gejala klinis) dalam jumlah yang banyak di daerah kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil nekropsi di lapangan di dapat adanya kerapuhan pada hati, terdapat cairan pada selaput jantung (hidropericard), perdarahan (hemorrhagi) pada tulang kepala dan otak. Hasil uji rapid tes positip avian influenza dan hasil pengujian terhadap sampel swab dan organ juga positip avian influenza
- ItemMikrobiologi Molekuler Pemanfaatan dan Peningkatan Kualitas Hidup Manusia(Balai Besar Veteriner Maros, 2017) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; RamlanMikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.Biologi molekular atau biologi molekul merupakan salah satu cabang biologi yang merujuk kepada pengkajian mengenai kehidupan pada skala molekul. Ini termasuk penyelidikan tentang interaksi molekul dalam benda hidup dan kesannya, terutama tentang interaksi berbagai sistem dalam sel, termasuk interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein, dan bagaimana interaksi tersebut diatur.
- ItemPerbedaan Cara Pembuatan Pen'arnaan Mayer's Haematoxyline pada Tiga Jenis Sediaan Bahan Haematoxyline(Balai Besar Veteriner Maros, 2014) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; Achmad, Hasniah; Pitriani; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosTerdapat tiga sediaan bahan haemaloxyltne di Balai Besar Veteriner Maros laboratorium patologi. Sediaan bahan tersebut digunalcan sebagai bahan pembuat pewarnaan Mayer's haematoxyline yang digunakan sebagai pewarnaan rutin histopatologi. Sediaan haematoxyline memiliki rumus kimia berbeda-beda pada setiap bentuk sediaannya sehingga dibutuhkan cara yang berbeda pula dalam pembuatan pewarnaanya. Tujuan dari eksperimen ini unfuk mengetahui cara yang terbaik bagi tiga persediaan haematoxyline tersebut serta hasilnya (hasil warna dalam sel) setelah digunakan dalam proses pewarnaan jaringan dengan metode Mayer's haematoxyline
- ItemReview Bioinsektisida Bakteri/ Mikroba dan Virus(Balai Besar Veteriner Maros, 2017) Wahyuni; Wirawan, Hadi Purnama; RamlanNegara-negara di dunia yang sedang berkembang dimana pemenuhan pangan dan sandang masih diusahakan sendiri, penggunaan bahan kimia pada pertanian dianggap pentinguntuk mendapatkan hasil maksimal, namun pada saat ini sudah mulai ada kesadaran bahwa bahan kimia justru sebagai bahan utama terjadinya pencemaran lingkungan. Oleh karena itu,negara berkembang mulai mengurangi penggunaan bahan kimia dan mulai meny
- ItemTinjauan Patologi Tipe Parvovirus pada Anak Anjing(Balai Besar Veteriner Maros, 2013) Wahyuni; Kumorowati, Enggar; Wirawan, Hadi Purnama; Pitriani; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosPenyakit Parvovirus adalah salah satu penyakit mematikan pada anak anjing. Biasanya menyerang anak anjing usia 1-6 bulan yang tidak pernah di vaksin parvovirus sebelumnya. Perbedaan tipe penyakit parvovirus pada anak anjing baik secara patologi anatomi maupun histopatologi. dapat ditinjau dari patologi anatomi adalah diare yang hebat dan bau yang khas pada tipe enteritis, adanya inlucution bodies pada inti sei usus sebagai patognomonik tipe enteritis dan inclution bodies pada inti sel jantung untuk tipe myocarditis bila ditinjau dari histopatologi