Browsing by Author "Wijaya, Elita Rahmarestia"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemKinerja Alat dan Mesin Pengolahan Pisang Menjadi Tepung(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2010-04) Nasution, Dedy A.; Wijaya, Elita Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPengolahan pisang menjadi tepung bertujuan tidak hanya untuk pengawetan namun juga dapat digunakan sebagai tepung substitusi terigu dan bahan baku makanan fungsional. Pengolahan tepung pisang skala kelompok tani masih dilakukan secara sederhana dengan menggunakan penjemuran sinar matahari dan peralatan yang kurang higienis, sehingga kapasitas produksi kecil dan kualitas rendah. Kegiatan ini mengembangkan teknologi mekanisasi pengolahan pisang menjadi tepung pada skala kelompok tani untuk memperbaiki kapasitas produksi dan kualitas pengolahan. Unit alsin pengolahan terdiri dari alat perajang tipe piringan datar berputar, mesin pengering tipe lorong dan mesin penepung tipe disc mill. Uji kinerja alsin telah dilakukan untuk mengetahui kapasitas masing-masing alsin dan kualitas hasil. Uji kinerja perajang tipe piringan datar berputar dengan penggerak pedal menghasilkan kapasitas perajang rata-rata 107 kg/jam, dengan efisiensi perajang pada tebal cacahan 2-3 mm sebesar 81.8%. Sedangkan uji pengering tipe lorong dengan kapasitas muat kurang lebih 40 kg irisan, menghasilkan waktu pengeringan selama 7 jam untuk penurunan kadar air awal irisan sebesar 67.8% b.b menjadi 10.8% b.b. Uji kinerja mesin penepung pada kecepatan piringan 7000 RPM, menghasilkan kapasitas penepungan rata-rata sebesar 44.98 kg/jam dengan persentase ukuran partikel tepung lebih dari mesh 80 sebesar 97%. Tepung yang dihasilkan mempunyai derajat putih 84.8%, lebih putih dibandingan dengan tepung pisang yang dihasilkan dengan penjemuran sinar matahari langsung dengan derajat putih 71.4%. Analisis financial secara sederhana memperlihatkan nilai R/C ratio sebesar 1.39 dan payback period investasi alsin selama 2 tahun.
- ItemPengembangan Mesin Pencacah Tanda Sawit Tipe Pisau Sirkular(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Wijaya, Elita Rahmarestia; Asari, Ahmad; Hoesen, Yanyan A.; Sasmito, Dony Anggit; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianProses pemanfaatan tandan kosong sawit (TKS) untuk bahan bakar biomassa, kompos ataupun pemanfaatan sebagai bahan serat memerlukan proses pendahuluan berupa penguraian dan pencacahan untuk mempermudah pengolahan. Mesin pencacah tandan kosong sawit, telah dikembangkan di Malaysia dan Indonesia dengan menggunakan berbagai jenis pisau dengan tipe satu baris pisau atau dua baris pisau. Pengembangan mesin pencacah tandan kosong sawit (TKS) dilakukan di BBP Mekanisasi Pertanian Serpong dengan menggunakan pisau berbentuk cakram (piringan sirkuler) dengan 10 buah pisau sirkuler terdiri dari 5 buah pisau yang bermata 120 per pisau dan 5 pisau bermata 60 per pisau, disusun berselang-seling pada satu poros pisau. Penggunaan mata pisau yang berbeda berfungsi untuk mengurai (mata 60) dan mencacah serabut (mata 120). Bagian utama mesin lainnya terdiri dari rangka utama, hopper dan outlet keluaran bahan. Penggerak mesin menggunakan motor diesel 8,5 HP (6.3 kW) dengan sistem transmisi sabuk dan pulley. Uji kinerja dilakukan pada putaran poros penggerak pisau 2000 RPM dengan menggunakan tandan kosong sawit pada kadar air 39.5% dan 22,5%. Hasil uji menunjukkan kapasitas kerja yang lebih besar pada kadar air yang lebih tinggi, di mana rata-rata kapasitas 248 kg/jam pada kadar air TKS sebesar 39,5 % BB dan kapasitas kerja rata-rata 73 kg/jam pada kadar air TKS sebesar 22,5 % BB. Hasil cacahan TKS mempunyai rata-rata panjang 8 cm. Tidak terjadi perbedaan rata-rata panjang cacahan pada kadar air yang berbeda.
- ItemRekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok Tani Ternak(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-04) Widodo, Teguh Wikan; Asari, Ahmad; Nurhasanah, Ana; Wijaya, Elita Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTeknologi biogas telah berkembang sejak lama namun aplikasi penggunaannya sebagai sumber energi alternatif belum berkembang secara luas. Beberapa kendala antara lain yaitu kekurangan technical expertise, reaktor biogas tidak berfungsi akibat bocor/ kesalahan konstruksi, disain tidak user friendly, penanganan masih secara manual dan biaya konstruksi yang mahal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan reaktor biogas skala kelompok tani ternak. Reaktor didesain dengan kapasitas 18 m3 untuk menampung kotoran sapi sebanyak 10–12 ekor. Berdasarkan perhitungan disain, reaktor mampu mengahasilkan biogas sebanyak 6 m3/ hari. Produksi gas metana dipengaruhi oleh C/N rasio input (kotoran ternak), residence time, pH, suhu dan toxicity. Suhu digester berkisar 25–27oC dan pH 7–7,8 menghasilkan biogas dengan kandungan gas metana (CH4) sekitar 77%. Penggunaan lampu penerangan diperlukan biogas 0.23 m3/jam dengan tekanan 45 mmH2O dan untuk kompor gas diperlukan biogas 0.30 m3/jam dengan tekanan 75 mmH2O. Analisa dampak lingkungan dari lumpur keluaran dari reaktor biogas menunjukkan penurunan COD sebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar 0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD=0,5. Analisa unsur utama N, P dan K menunjukkan hasil yang hampir sama dengan pupuk kompos (referensi).
- ItemUji Kinerja Mesin Pengepres Biji Jarak Tipe Ulir Menjadi Minyak Jarak Mentah Sebagai Bahan Bakar Alternatif(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-10) Harmanto, Harmanto; Hendriadi, Agung; Wijaya, Elita Rahmarestia; Mardison, Mardison; Wiyono, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianUntuk menunjang program pemerintah dalam pengembangan desa mandiri energi, Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian telah merekayasa unit mesin pengepres biji jarak menjadi minyak jarak mentah. Mesin ekstraksi minyak jarak yang dikembangkan adalah mesin pengepres mekanis tipe ulir yang merupakan modifikasi mesin pengepres kacang tanah buatan China. Modifikasi harus dilakukan agar diperoleh hasil pengepresan maksimal. Penggunaan komponen ring pres dari baja yang lebih kuat dan optimasi parameter kecepatan putar poros dan lebar celah pengeluaran ampas (clearance) telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh kecepatan putar poros dan clearance terhadap kinerja mesin pengepres biji jarak. Uji unjuk kerja dengan 3 macam kecepatan putar (45,50, dan 55 rpm) dan 3 macam clearance (6, 7, dan 8 mm) serta uji ketahanan mesin dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin pengepres mampu mengolah biji jarak kering rata-rata 65 kg/jam. Rendemen minyak jarak dengan pengepresan rata-rata 28%. Secara statistik, pengaturan kecepatan putar poros mempengaruhi kapasitas dan rendemen mesin, sedangkan clearance hanya mempengaruhi rendemen mekanisnya. Konfigurasi optimum untuk pengoperasian mesin adalah putaran poros 50 rpm dan clearance 6 mm dimana menghasilkan kinerja terbaik tanpa mempengaruhi losses secara nyata. Uji ketahanan menunjukkan bahwa mesin mampu beroperasi selama 8 jam secara terus-menerus.
- ItemUji Kinerja Mesin Pengiris Ubi kayu Tipe Piringan Berputaruntuk Produksi Tepung Kasava Termodifikasi(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Iswari, Kasma; Harnel, Harnel; Wijaya, Elita Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTepung kasava termodifikasi merupakan salah satu alternative tepung yang dikembangkan sebagai substitusi terigu. Untuk mendukung pengembangan tepung kasava termodifikasi, dibutuhkan mesin-mesin yang mendukung proses pengolahannya, di antaranya mesin pengiris yang berfungsi untuk memperkecil ukuran bahan. Uji kinerja mesin pengiris ubikayu rancangan BBP Mekanisasi Pertanian Serpong telah dilakukan untuk dapat diterapkan di kelompok pengolahan tepung kasava termodifikasi skala pedesaan. Tipe mesin pengiris adalah tipe piringan berputar vertical dengan diameter piringan 40 cm, mempunyai 4 baris pisau dan daya penggerak motor bensin 6,5 HP. Uji kinerja dilakukan pada kombinasi putaran piringan pisau (700, 600 dan 450 RPM) dan jarak celah pisau (2 mm dan 3,5 mm) terhadap pengaruhnya pada kapasitas dan ketebalan hasil sawutan. Analisis data pengujian menggunakan metode statistic model regresi linier berganda. Berdasarkan kapasitas yang diharapkan 1 ton/jam dan ketebalan sawutan rata-rata 4 mm didapatkan parameter kinerja yang optimum pada putaran piringan pisau 490 RPM dan jarak celah pisau 4,3 mm. Uji kinerja lapang menghasilkan rata-rata kapasitas mesin 929 kg/jam ubi kayu kupas. Penggunaan mesin pengiris ini menghasilkan biaya pokok pengirisan sebesar Rp 19,31/kg ubikayu kupasan.