Browsing by Author "Widyastuti, Laksmi"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemInvestigasi Kasus Keracunan Endosulfan pada Kambing di Kabupaten Tuban, Jawa Timur(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Widyastuti, Laksmi; Zunarto, Sugeng; Dwiptayana, Cipta; NuryadiTelah dilaporkan kasus kematian kambing di Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur oleh petugas Poskeswan Mawot pada tanggal 30 Agustus 2017. Menindaklanjuti laporan ini, investigasi dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates pada tanggal 31 Agustus 2017. Tujuan investigasi adalah untuk mengetahui penyebab kematian kambing di Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur. Total kematian sebelum investigasi dilakukan berjumlah 4 ekor kambing. Pada saat tim investigasi melakukan pengambilan sampel di lapangan, 1 ekor kambing menunjukkan gejala sakit dan dilakukan pengambilan sampel,antara lain: pakan hijauan dan pakan kering, tanah, feses, air minum, air komboran, dan darah (dengan koagulan dan antikoagulan). Gejala klinis yang tampak pada kambing adalah kembung, lemas, keluar lendir dari mulut berupa cairan seperti air liur. Keesokan harinya pada tanggal 1 September 2017 kambing yang menunjukkan gejala sakit mati. Pada hewan yang mati dilakukan nekropsi di lapangan dan dikoleksi sampel yang dicurigai. Tim investigasi mengkoleksi sampel hewan mati berupa: organ, cairan nanah, cairan preputium, isi rumen. Hasil wawancara dengan peternak diperoleh informasi bahwa kambing lemas, kepala dibentur benturkan ke kandang, dan tidak mau makan. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan paru paru mengalami pneumonia, otak mengalami kongesti, dan hati mengalami akut multifokal. Hasil pemeriksaan laboratorium Kesmavet BBVet Wates menunjukkan pakan hijaun positif pestisida endosulfan sampel A : 0,34 ppm dan sampel B : 1,62 ppm. Di air minum dan air pakan juga ditemukan positif pestisida endosulfan 0,43 ppm dan 0,54 ppm. Dari hasil laboratorium dan gejala klinis yang ditunjukkan diduga penyebab utama kematian kambing adalah keracunan pestisida jenis endosulfan yang kemungkinan berasal dari pakan dan air yang tercemar pestisida tersebut.
- ItemInvestigasi Outbreak Antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Mei Tahun 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Widyastuti, Laksmi; Farhani, Nur Rohmi; Handoko, Anton; Sutopo; Wibawa, Hendra; Widyastuti, Retno; Direktorat Kesehatan HewanTelah dilaporkan kasus kematian sapi di Dusun Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 2019 dengan tanda klinis pembesaran organ limpa. Pada tanggal 09 Mei 2019, petugas Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul melakukan investigasi dan pengambilan sampel darah yang bercampur tanah bekas penyembelihan paksa sapi. BBVet Wates menguji sampel dan hasilnya positif antraks. Kemudian terjadi kematian lagi pada tanggal 21 Mei 2019, menindaklanjuti laporan kematian ini BBVet Wates melakukan investigasi di lokasi kasus tersebut. Investigasi ini bertujuan untuk mengetahui penyebab, mengidentifikasi sumber penularan dan faktor risikonya sehingga dapat memitigasi kasus antraks. Hasil investigasi menunjukkan bahwa penyebab kematian ternak adalah B.anthracis, sumber penularan adalah kontak langsung dengan hewan penderita dan kontak tidak langsung dari tanah yang terkontaminasi bakteri anthrax dari penyembelihan sapi yang terinfeksi, dan faktor risiko adalah pemasukan ternak baru dari pasar hewan dan penyembelihan ternak terinfeksi. Untuk mencegah terjadinya kasus serupa sebaiknya dinas terkait memberikan edukasi kepada peternak dan pedagang untuk tidak membeli dan menyembelih ternak sakit serta melaporkan kasus yang dijumpai ke petugas kesehatan hewan terdekat.
- ItemKeracunan Senyawa Protiophos dan Nemachur pada Entok di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Tahun 2018(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Widyastuti, Laksmi; Sutopo; Zunarto, Sugeng; Wibawa, Hendra; Direktorat Kesehatan HewanTelah dilaporkan kasus kematian entok di Dusun Gading, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah oleh petugas Poskeswan Gading pada tanggal 22 Januari 2018. Menindaklanjuti laporan ini, investigasi dilakukan oleh Balai Besar Veteriner Wates pada Tanggal 22 Januari 2018. Tujuan investigasi adalah untuk mengetahui penyebab kematian entok di daerah tersebut. Diperoleh informasi bahwa sehari sebelum kematian, peternak memberikan entok dengan pakan bekatul, lompong, jagung dan sawi. Sebagian besar kematian terjadi pada entok muda umur 3-4 bulan dengan total kematian 32 ekor. Dalam investigasi kasus kematian entok ini, Tim BBVet Wates melakukan pengambilan sampel hewan, antara lain : karkas hewan mati, swab kloaka, swab trachea, isi tembolok, pakan basah, pakan dalam tembolok, pakan kering (bekatul dan jagung), pakan sawi, pakan lumbu, air minum, dan air PAM. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan paru paru entok mengalami pneumonia serta otak mengalami kongesti dan perivaskular cuffing. Hasil pemeriksaan laboratorium kesmavet dengan teknis Gas-Chromatography terdeteksi positif senyawa kimia pestisida jenis nemachur dan protiophos pada hati dan usus. Dari hasil laboratorium dan gejala klinis yang ditunjukkan penyebab utama kematian entok adalah keracunan pestida jenis nemachur dan protiophos yang berasal dari pakan dan air yang tercemar pestisida tersebut.