Browsing by Author "Widyaningrum, Yeni"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemEFEKTIVITAS PROTEIN B SPESIFIK (PSPB) SEBAGAI DIAGNOSA KEBUNTINGAN DINI PADA SAPI PO INDUK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Widyaningrum, Yeni; Affandhy, Lukman; Ratnawati, D.; Balai Pengkajian Teknologi PertanianTujuan penelitian ini adalah menentukan awal kehadiran protein B spesifik(PSPB) untuk diagnosa kebuntingan dini pada sapi PO induk bunting. Materi penelitian menggunakan 30 ekor Sapi Ongole (PO) induk dengan status fisiologis (bunting, tidakbunting, pasca partus). Tiga puluh ekor sapi induk dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok A terdiri dari 10 ekor Sapi PO induk yang dipelihara di kandang kelompok, dilakukan penggertakan birahi dengan penyuntikan pgf2 secara intra muskuler (IM) dosis 5 mg, sapi induk betina dicampur dengan sapi pejantan dan dilanjutkanpengamatan perkawinan. Setiap sapi induk yang sudah kawin diambil sampel darahnyapada hari ke 7, 14, 21,30 dan 40. Kelompok B terdiri dari 10 ekor sapi induk PO pascamelahirkan diambil darahnya pada hari ke-0 (saat partus), minggu ke 1, 2, 3 dan 4. Dan kelompok C terdiri dari 10 ekor sapi induk tidak bunting. Waktu penelitian selama 8 bulan tahun 2016 dan parameter yang diamati kadar hormon PSPB. Hasil analisisprotein B spesifik dengan metode elisa kompetitif kadar protein B spesifik terdeteksi pada hari ke-7 sebesar 1.5 ± 0.2 ng/ml, pada umur kebuntingan ke-14 hari sebesar 1.7 ± 0.4, umur kebuntingan ke-21 hari 1.9 ± 0.3 ng/ml, dan terus ada pada umur kebuntingan 30 dan 40 sebesar 2.0 ± 0.5 ng/ml dan 1.9 ± 0.2 ng/ml. Keberadaan PSPBhanya dapat dideteksi pada sapi bunting umur kebuntingan 7 hari berfluktuasi sampaiumur kebuntingan ke-40 hari,dan keberadaan PSPB masih dapat dideteksi pada sapipasca partus sebesar 57.2 ± 14.9 ng/ml masih ada terus sampai minggu ke-4 sebesar 92± 9.7 ng/ml, sedangkan pada sapi yang tidak bunting tidak dapat teridentifikasikeberadaan PSPB. Oleh sebab itu PSPB dapat digunakan sebagai biomarker kit tes dan efektif untuk diagnosis kebuntingan dini pada Sapi PO.
- ItemEFEKTIVITAS PROTEIN B SPESIFIK (PSPB) SEBAGAI DIAGNOSA KEBUNTINGAN DINI PADA SAPI PO INDUK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Widyaningrum, Yeni; Affandhy, Lukman; D. Ratnawati; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungTujuan penelitian ini adalah menentukan awal kehadiran protein B spesifik (PSPB) untuk diagnosa kebuntingan dini pada sapi PO induk bunting. Materi penelitian menggunakan 30 ekor Sapi Ongole (PO) induk dengan status fisiologis (bunting, tidak bunting, pasca partus). Tiga puluh ekor sapi induk dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Kelompok A terdiri dari 10 ekor Sapi PO induk yang dipelihara di kandang kelompok, dilakukan penggertakan birahi dengan penyuntikan pgf2 secara intra muskuler (IM) dosis 5 mg, sapi induk betina dicampur dengan sapi pejantan dan dilanjutkan pengamatan perkawinan. Setiap sapi induk yang sudah kawin diambil sampel darahnya pada hari ke 7, 14, 21,30 dan 40. Kelompok B terdiri dari 10 ekor sapi induk PO pasca melahirkan diambil darahnya pada hari ke-0 (saat partus), minggu ke 1, 2, 3 dan 4. Dan kelompok C terdiri dari 10 ekor sapi induk tidak bunting. Waktu penelitian selama 8 bulan tahun 2016 dan parameter yang diamati kadar hormon PSPB. Hasil analisis protein B spesifik dengan metode elisa kompetitif kadar protein B spesifik terdeteksi pada hari ke-7 sebesar 1.5 ± 0.2 ng/ml, pada umur kebuntingan ke-14 hari sebesar 1.7 ± 0.4, umur kebuntingan ke-21 hari 1.9 ± 0.3 ng/ml, dan terus ada pada umur kebuntingan 30 dan 40 sebesar 2.0 ± 0.5 ng/ml dan 1.9 ± 0.2 ng/ml. Keberadaan PSPB hanya dapat dideteksi pada sapi bunting umur kebuntingan 7 hari berfluktuasi sampai umur kebuntingan ke-40 hari,dan keberadaan PSPB masih dapat dideteksi pada sapi pasca partus sebesar 57.2 ± 14.9 ng/ml masih ada terus sampai minggu ke-4 sebesar 92 ± 9.7 ng/ml, sedangkan pada sapi yang tidak bunting tidak dapat teridentifikasi keberadaan PSPB. Oleh sebab itu PSPB dapat digunakan sebagai biomarker kit tes dan efektif untuk diagnosis kebuntingan dini pada Sapi PO.