Browsing by Author "Widodo, Teguh Wikan"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemKajian Proses Pengeringan Gabah Dengan Perangkat Analisis Eksergi(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2011-10) Rosmeika, Rosmeika; Widodo, Teguh Wikan; Nurhasanah, Ana; Harmanto, Harmanto; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianAnalisis eksergi digunakan untuk mencapai penggunaan sumber energi yang lebih efektif karena mampu menentukan kehilangan energi pada setiap tahapan proses. Analisis eksergi pada proses pengeringan merupakan perangkat penting untuk desain, analisis dan optimasi sistem termal. Penggunaan energi pada proses pengeringan adalah untuk menguapkan lengas air dalam bahan ke permukaan bahan dan selanjutnya di serap oleh aliran udara dengan suhu dan kelembaban tertentu. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis eksergi pada proses pengeringan gabah. Metode analisis yang dipergunakan adalah pendekatan teoritis dart sistem pengeringan dengan memfomulasikan input dan output dart produk yang dikeringkan dan udara pengering kedalam persamaan kesetimbangan eksergi. Exergy inflow dan outflow cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya waktu proses pengeringan, sedangkan exergy flow rate untuk air dalam gabah cenderung menurun karena ikatan molekul air dalam gabah yang semakin kuat. Eksergi destruksi pun mengalami penurunan sejak awal pengeringan, sedangkan efisiensi eksergi cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya waktu proses pengeringan, dengan rata-rata efisiensi eksergi sebesar 30,9%. Efisiensi eksergi ini dapat ditingkatkan dengan cara melakukan re-sirkulasi udara keluar dari pengering karena RH masih cukup rendah dan meningkatkan efisiensi panas dart tungku sekam. Kata kunci: Analisis eksergi, proses pengeringan, tungku sekam, gabah
- ItemPengaruh Konfigurasi Mesin Penggilingan Padi Rakyat Terhadap Rendemen dan Mutu Beras Giling(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2004-04) Tjahjohutomo, Rudy; Handaka, Handaka; Harsono, Harsono; Widodo, Teguh Wikan; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianRendemen beras giling secara nasional dari tahin ke tahun menunjukkan penurunan kuantitatif dari 70 persen pada decade 70 an, 65 persen pada decade 80 an, 63.3 persen pada akhir decade 90 an dan pada tahun 2000 menjadi 62 persen dan bahkan di tingkat lapangan dapat mencapai di bawah 60 persen. Penurunan rendemen 1 persen per tahun akan menyebabkan kehilangan secara kuantitatif setara $ 117.5 juta US dengan asumsi produksi padi nasional 50 juta ton dengan harga $ 235 US/ton. Oleh karena itu diperlukan studi untuk mengidentifikasi permasalahan berkenaan dengan penurunan rendemen pada tingkat industry penggilingan padi dengan menggunakan metode kombinasi suvei, uji laboratorium dan expert judgement. Analisis deskriptif hasil survey menunjukkan bahwa komposisi komponen penggilingan padi (konfigurasi) berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas beras giling. Oleh karena itu bila PPk yang berkonfigurasi sederhana dilengkapi dengan dryer dan cleaner diperkirakan dapat meningkatkan rendemen beras giling sebesar 2.5 persen, sedangkan bila dilengkapi lagi dengan separator, rendemen akan meningkat 4-5 persen. Rehabilitasi konfigurasi PPK akan menimbulkan konsekuensi biaya investasi, dimana penambahanm Dryer dan Paddy Cleaner (alternative pertama) akan menambah pula ongkos giling sebesar Rp. 65.39/ kg; sedangkan bila ditambah Dryer-Paddy Cleaner-Separator (alternative kedua) ongkos giling akan bertambah Rp 78.28/kg. Namun demikian penambahan tersebut dapat ditutup oleh perolehan peningkatan rendemen dan bahkan memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp 8.66/kg (alternative pertama) dan Rp. 46.72/kg (alternative kedua)
- ItemRancang Bangun Mesin Pengambilan Sampel (Core Sampler) Tebu Siap Giling(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2019-10-05) Rosmeika, Rosmeika; Triwahyudi, Sigit; Widodo, Teguh Wikan; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianMetode penetapan rendemen yang lebih transparan dan adil di pabrik gula sangat diperlukan untuk mendorong petani memproduksi tebu dengan rendemen yang tinggi. Suatu metode core sampler telah direkayasa untuk sistem penentuan rendemen nira individu. Metode ini mampu membedakan nilai nira dari masing-masing lori/truk. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan rancang bangun mesin pengambil sampel (core sampler) tebu siap giling. Kegiatan rancang bangun dilaksanakan di laboratorium perekayasaan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan), Serpong. Rancangan mesin core sampler tebu siap giling diawali dengan penetapan parameter desain dan pembuatan gambar desain. Tahap berikutnya adalah pembuatan prototipe core sampler dan dilanjutkan dengan pengujian dan modifikasi prototipe serta analisis hasil uji. Uji kinerja dan uji fungsional core sampler tebu menghasilkan waktu tercepat per proses pengambilan sampel tebu rata-rata selama 9.99 detik diperoleh pada tekanan fluida hidrolik 8.96 MPa, akan tetapi kebutuhan daya terendah rata-rata (1.40 kW) diperoleh pada tekanan 6.90 MPa dan berat sampel tertinggi (1.62 kg) juga diperoleh pada tekanan 6.90 MPa. Keterampilan operator serta kerapatan dan kestabilan tumpukan tebu sangat berpengaruh pada hasil uji yang didapatkan. Dalam prakteknya, direkomendasikan untuk beroperasi pada tekanan 7,58 MPa yang menghasilkan konsistensi terbaik dari sampel tebu, baik dalam hal berat (1.30 kg) maupun persentase sampel utuh (72.36%).
- ItemRekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok Tani Ternak(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-04) Widodo, Teguh Wikan; Asari, Ahmad; Nurhasanah, Ana; Wijaya, Elita Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTeknologi biogas telah berkembang sejak lama namun aplikasi penggunaannya sebagai sumber energi alternatif belum berkembang secara luas. Beberapa kendala antara lain yaitu kekurangan technical expertise, reaktor biogas tidak berfungsi akibat bocor/ kesalahan konstruksi, disain tidak user friendly, penanganan masih secara manual dan biaya konstruksi yang mahal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan reaktor biogas skala kelompok tani ternak. Reaktor didesain dengan kapasitas 18 m3 untuk menampung kotoran sapi sebanyak 10–12 ekor. Berdasarkan perhitungan disain, reaktor mampu mengahasilkan biogas sebanyak 6 m3/ hari. Produksi gas metana dipengaruhi oleh C/N rasio input (kotoran ternak), residence time, pH, suhu dan toxicity. Suhu digester berkisar 25–27oC dan pH 7–7,8 menghasilkan biogas dengan kandungan gas metana (CH4) sekitar 77%. Penggunaan lampu penerangan diperlukan biogas 0.23 m3/jam dengan tekanan 45 mmH2O dan untuk kompor gas diperlukan biogas 0.30 m3/jam dengan tekanan 75 mmH2O. Analisa dampak lingkungan dari lumpur keluaran dari reaktor biogas menunjukkan penurunan COD sebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar 0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD=0,5. Analisa unsur utama N, P dan K menunjukkan hasil yang hampir sama dengan pupuk kompos (referensi).
- ItemSimulasi Pengeringan Jagung Pipilan Menggunakan Alat Pengering Surya Tipe Efek Rumah Kaca (ERK) Hybrid Dengan Pengering Silinder Berputar(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-10) Mulyantara, Lilik Tri; Nelwan, Leopold O.; Agustina, S.Endah; Widodo, Teguh Wikan; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanianpengadukan. Untuk itu simulasi unjuk kerja pengering jagung pipilan menggunakan pengering surya tipe efek rumah kaca (ERK)-hybrid dengan pengering silinder berputar dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi unjuk kerja pengering surya ERK-hybrid dengan pengering silinder berputar dan menyusun pemodelan perubahan suhu, kelembaban relatif, dan penurunan kadar air. Metode penelitian adalah mengembangkan model simulasi dan melakukan validasi dengan data hasil pengujian. Model simulasi disusun berdasarkan pada keseimbangan panas dan massa dan diselesaikan menggunakan metode beda hingga Euler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dikembangkan sudah mendekati dengan data hasil pengujian. Nilai koefisien determinasi untuk suhu ruang pengering, kelembaban relatif, suhu jagung pipilan, suhu air dalam tangki dan kadar air berturut-turut adalah 0,74; 0,09; 0,35; 0,91; dan 0,98. Persentase sompangan mutlak berturut-turut adalah 1,29%; 5,89%; 1,79%; 3,5% dan 0,86%. Simulasi pemutaran terhadap silinder pengering menunjukkan bahwa pemutaran silinder secara terus-menerus menghasilkan perbedaan suhu dan kadar air lapisan dalam dan luar terkecil, yaitu berturut-turut adalah 0,05-1,78C dan 0,14-0,56% bb.