Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Watkaat, Florentina"

Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Budidaya Cabai Keriting
    (BPTP Maluku, 2014) Watkaat, Florentina
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengaruh Umur dan jumlah Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Way Apo Buru di Waenetat Kab. Buru
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005) Sirappa, Marthen P; Senewe, Rein Estefanus; Watkaat, Florentina; Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Suatu pengkajian untuk mengetahui pengaruh umur bibit dan jumlah bibit/rumpun terhadap pertumbuhan dan hasil padi Wayapo Buru telah dilakukan di dataran Wayapo, kabupaten Buru pada tahun 2004. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan factorial dalam RAK dengan dua factor. Faktor pertama adalah umur bibit (U), yaitu 10 hari setelah sebar (U1), 15 hari (U2), 20 hari (U3), dan 25 hari (U4), dan factor kedua adalah jumlah bibit/rumpun (J), yaitu 1 batang/rumpun (J1), 2 batang/rumpun (J2), dan 3 batang/rumpun (J3). Parameter yang diukur adalah pertumbuhan dan hasil tanaman yang meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, panjang malai, jumlah gabah/malai, jumlah gabah isi/malai, persentase abah hampa/malai, bobot 1000 butir dan hasil gabah, serta data usahatani padi sawah. Hasil kajian menunjukkan bahwa umur bibit dan jumlah bibit/rumpun berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Penggunaan bibit umur 10 hari (U1) dan 15 hari setelah sebar/hss (U2) dan jumlah bibit 1 batang (J1) dan 2 batang/rumpun (J2) serta interaksinya, rata-rata memberikan pertumbuhan dan hasil gabah nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pertumbuhan tanaman tertinggi (88,33 cm) diperoleh pada ombinasi perlakuan U2J1 dan terendah (82,67 cm), pada kombinasi perlakuan U4J1. Rata-rata hasil gabah tertinggi (8,16 t GKP/ha) diperoleh pada perlakuan U1J1, menyusul U1J2 (8,00 t GKP/ha) sedangkan hasil terendah (6,56 t GKP/ha) diperoleh pada perlakuan U4J1
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengenalan beberapa plasma nutfah buah-buahan Maluku
    (Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian Maluku, 2005) Watkaat, Florentina; Latuconsina, Rizal
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Respon Petani Terhadap Kegiatan Pemberdayaan Model Demfarm Padi Di Kabupaten Seram Bagian Barat
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Mahu, Hamid; Nurfaizin; Watkaat, Florentina; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    sawah dan agroekologi lahan kering disebabkan oleh tidak tersedianya varietas unggul spesifik lokasi dan penerapan teknik budidaya yang sederhana. Petani masih menggunakan varietas lokal bermutu rendah yang digunakan secara berulang-ulang. Teknik budidaya yang diterapkan oleh petani setempat selalu mengikuti kebiasaan mereka dari tahun ke tahun tanpa menerapkan teknologi inovatif sehingga produksi yang dicapai tetap rendah. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan teknologi spesifik lokasi dengan pendekatan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). PTT dilaksanakan melalui pemberdayaan petani dalam bentuk demonstration farmer (denfarm) sehingga terjadi pada proses transfer teknologi diharapkan memberikan respon atau tanggapan dari petani. Berdasarkan pengkajian diketahui bahwa petani memiliki persepsi yang tingi, motivasi yang sedang dan rendah, dan partisipasi yang sedang terhadap kegiatan denfarm PTT padi di Kabupaten Seram Bagian Barat.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Teknologi Fermentasi dan Sosialisasi Alat Pengering Kakao Skala Rakyat
    (Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005) Malawat, Saleh; Hutuely, Lutfie; Watkaat, Florentina; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
    Dalam upaya mencegah kerusakan hasil panen kakao yang sering terjadi akibat cuaca kurang menguntungkan, perlu dilakukan upaya fermentasi dan sosialisasi alat pengering kakao skala rakyat sesuai kemampuan produksi kakao petani di Maluku. Untuk itu telah dilakukan uji fermentasi menggunakan kotak fermentasi berapasitas 40 kg dan alat pengering kakao skala rakyat yang sesuai untuk kebun kakao dengan potensi hasil 1,5 ton/ha/thn. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pengolahan biji kakao dengan paket pengolahan kakao rakyat yakni : kotak fermentasi dan alat pengering kakao skala rakyat yang dapat menghasilkan biji kakao dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan cara pengolahan tradisional. Alat pengering kakao skala rakyat mampu menghasilkan biji kakao dengan kualitas yang lebih baik dalam waktu 60 ja pengeringan dan bila dikombinasikan dengan penjemuran disiang hari, maka alat ini dapat dioperasikan selama 24 jam dengan konsumsi minyak tanah 2,5 liter dan dapat dipergunakan setiap waktu dan cuaca

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback