Browsing by Author "Wahyuni, Tri"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKarakterisasi Sumber Daya Genetik Buah Durian di Kepulauan Bangka Belitung(IAARD Press, 2017-12-03) Wahyuni, Tri; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKepulauan Bangka Belitung memiliki sumber daya genetik yang sangat beragam yang belum banyak tereksplorasi. Durian merupakan salah satu sumber daya genetik yang berkembang sangat baik karena menguntungkan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi aksesi durian untuk memperoleh informasi tentang sifat-sifat morfologis buah durian di Kepulauan Bangka Belitung, hasil kegiatan karakterisasi dan inventarisasi SDG lokal Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2013-2014. Sebanyak 12 aksesi durian lokal dikarakterisasi morfologi buahnya. Dua belas aksesi ini berasal dari dua kabupaten, yaitu delapan aksesi dari kabupaten Bangka Barat (Super Tembaga, Tringgiling, Si Beruk, Si Bawang, Si Tertong, Sirsak, Raja Kembang, Kunyit) dan empat aksesi dari kabupaten Bangka Tengah (Masak Hijau, Jantung, Cokelat Susu, Si Kunyit). Karakter morfologi buah durian yang diamati meliputi karakter buah, kulit buah, daging buah dan biji. Hasil karakterisasi menunjukkan durian Tringgiling memiliki bobot buah tertinggi (3.000 g), durian Super Tembaga memiliki tebal daging buah tertinggi (1,8–2,2 cm) dan durian Raja Kembang memiliki jumlah biji kempes tertinggi (5 buah).
- ItemPELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Wahyuni, Tri; Siagian, Irma Calista; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungSalah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P2O5/100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P2O5/100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P2O5/100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K2O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K2O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K2O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%.
- ItemTeknologi Sistem Perbenihan Padi Di Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2021) Nurmegawati; Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Putra, Wawan Eka; Ivanti, Lina; Wahyuni, Tri; Iksimilda, Selva; Kusnadi, Harwi; Yahumri; Astuti, Herlena Bidi; Dinata, Kusmea; Oktavia, Rahmat; Yartiwi; Oktavia, YulieKebutuhan beras masyarakat Indonesia semakin meningkat seiringan dengan peningkatan jumlah penduduknya. Hingga saat ini beras masih menjadi bahan pangan pokok masyarakat Indonesia sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Salah satu komponen penting dalam upaya mendukung swasembada beras adalah melalui peneydaan benih bermutu varietas unggul baru yang sesuai dengan agroekologi dan preferensi petani konsumen. Ketersediaan benih bermutu dengan jumlah yang cukup dan tepat waktu memegang peranan sangat penting. Penggunaan varietas unggul menunjukkan kontribusi terhadap peningkatan produksi dibandingkan dengan penerapan teknologi lainnya (Badan Litbang Pertanian (2011); Putra dan Hayati (2018). Sistem perbenihan yang produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan penyediaan benih padi dan peningkatan produksi beras nasional. Selain tersedia benih dalam jumlah yang cukup, untuk mendorong percepatan penggunaan benih bermutu diperlukan upaya penangkaran dan sertifikasi benih.