Browsing by Author "Van Room, Maryke Jolanda"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemAdopsi Inovasi PTT Padi Sawah Di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPada dasarnya, sebagai individu petani tidak mempunyai kemampuan untuk mengubah keadaan usaha taninya. Oleh karena itu, keberadaan bantuan dari luar sangat diperlukan, baik secara langsung dalam bentuk bimbingan dan pembinaan usaha maupun tidak langsung dalam bentuk intensif yang dapat mendorong petani menerima hal-hal baru dalam mengadakan tindakan perubahan. Untuk tercapainya perubahan-perubahan perilaku petani, demi terwujudnya perbaikan mutu hidup, perlu disampaikan melalui kegiatan penyuluhan. Pesan-pesan pembangunan pertanian yang disuluhkan harus mampu mendorong atau mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang memiliki sifat pembaharuan pada masyarakat atau pada lokalitas tertentu. Pengertian baru mengandung makna bukan sekedar baru diketahui oleh pikiran, akan tetapi juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap dan juga baru karena belum diterima, dilaksanakan atau diterapkan oleh seluruh petani setempat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi dan hubungannya dengan adopsi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, berlokasi di desa Kobisonta, Kabupaten Maluku Tengah. Populasi dalam penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) sebanyak 90 responden. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan antara kecepatan adopsi dan inovasi teknologi PTT padi sawah adalah Karakteristik Responden: umur responden dalam kategori tinggi/muda, tingkat pendidikan sedang dan pengalaman usahatani tinggi; Sifat-sifat Inovasi termasuk dalam kategori sedang; Saluran Komunikasi termasuk dalam kategori tinggi; Kegiatan Promosi tentang PTT padi termasuk dalam kategori sedang; dan Jenis Keputusan Inovasi termasuk dalam kategori sedang. Adopsi dan difusi inovasi PTT padi untuk penggunaan varietas unggul, benih bermutu, bibit muda, jumlah bibit dan sistem tanam, pemeliharaan serta panen dan pascapanen sesuai dengan rekomendasi atau dalam kategori tinggi. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi dengan adopsi inovasi adalah nyata pada faktor karakteristik responden, sifat inovasi dan saluran komunikasi.
- ItemBudidaya cabai : mendukung kedaulatan pangan nasional(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2018) Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Organik Pada PTT Padi Sawah Di Buru Provinsi Maluku(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Van Room, Maryke Jolanda; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuIntensifikasi padi dengan asupan pupuk kimia dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama, serta kurangnya memperhatikan penggunaan pupuk organik dalam sistem produksi padi sawah telah mengakibatkan terganggunya keseimbangan hara tanah yang berakibat terhadap penurunan kualitas sumberdaya lahan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik dalam PTT padi sawah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, berlokasi di desa Waenetat Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang menggunakan pupuk organik dan melaksanakan program SLPTT, yang terdiri dari 20 kelompoktani. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian sebanyak 50 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan skala likert meliputi selang kelas (tinggi, sedang dan rendah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik adalah faktor internal Faktor internal yang mempengaruhi persepsi petani terhadap penggunaan pupuk organik dalam PTT padi sawah adalah : 40 % responden berumur muda , 68 % berpendidikan SMP, 54 % berpendidikan non formal, berpengalaman usahatani 40 % , kekosmopolitan 60 % rendah < 10 kali dan penguasaan lahan 74 % sempit. Sedangkan faktor eksternalnya adalah : 62 % responden selalu ikut dalam perencanaan program penyuluhan, 76 % intensitas kegiatan penyuluhan rendah < 5 kali, 70 % materi penyuluhan dan 82 % metoda penyuluhan sesuai dengan responden, Keterlibatan pemerintah 92 % mendukung, keterlibatan swasta 80 % terlibat.
- ItemInovasi Teknologi Usahatani Kedele(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuKedele merupakan komoditi tanaman pangan yang cukup penting artinya. Sebagai bahan makanan, kedele banyak mengandung protein, lemak dan vitamin serta unsur mineral lainnya. Kebutuhan masyarakat akan kedele setiap tahun terus meningkat, baik untuk bahan makanan, keperluan industri maupun untuk bahan baku pakan ternak. Pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani kedele dirasakan masih rendah yang disebabkan oleh penerapan sistem usahatani yang belum sesuai dengan teknologi yang ada. Tingkat prosuksi rata-rata kedele petani berada di bawah hasil potensi yang bisa dicapai sehingga menyebabkan laju pertumbuhan komoditas tersebut lamban. Kesenjangan hasil tersebut dapat terjadi karena tingkat penerapan teknologi oleh petani masih rendah diantaranya disebabkan oleh ketersediaan benih bermutu terbatas, varietas yang digunakan adalah varietas lokal, populasi tanaman kurang optimal, kesuburan tanah rendah, pengendalian OPT tidak efisien. Di samping itu paket teknologi budidaya spesifik lokasi belum banyak tersedia.
- ItemModel Rancang Bangun Laboratorium Agribisnis Prima Tani Agroekosistem Lahan Sawah Intensif di Kabupaten Buru(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2007) Hidayah, Ismatul; Malawat, Saleh; Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pengembangan agribisnis usahatani lahan sawah intensif serta membuat model rancang bangun laboratorium agribisnis dan jenis inovasi yang akan dilakukan. Permasalahan usahatani lahan sawah intensif antara lain tidak tersedianya bibit unggul padi dilokasi, terbatasnya tenaga kerja, penggunaan pupuk berimbang yang masih rendah, berkurangnya debit air pada musim kemarau, banyaknya populasi ternak namun belum dikandangkan, belum dimanfaatkannya limbah padi, kelembagaan kelompok tani belum aktif. Alternatif model usahatani terpadu di desa Waenetat kecamatan Waeapo, kabupaten Buru yang ditawarkan adalah melalui pendekatan usahatani terpadu Model Crops Livestock System (CLS) yaitu integrasi antara tanaman dan ternak seperti padi dan sapi potong. Inovasi teknologi yang dianjurkan antara lain teknologi perbenían dengan menggunakan benih berlabel (dibentuk kelompok penangkar), teknologi pemupukan secara organik dan berimbang, teknologi pembuatan bokasih dari jerami padi, penanaman palawija kedelai pada MK2 dengan teknologi model PTT, teknologi pemeliharaan dan perkandangan sapi secara intensif, teknologi pengolahan kompos kotoran sapi sebagai pupuk organik, Teknologi pengolahan jerami padi fermentasi untuk pakan ternak sapi.
- ItemPengaruh Umur dan jumlah Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Varietas Way Apo Buru di Waenetat Kab. Buru(Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2005) Sirappa, Marthen P; Senewe, Rein Estefanus; Watkaat, Florentina; Van Room, Maryke Jolanda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSuatu pengkajian untuk mengetahui pengaruh umur bibit dan jumlah bibit/rumpun terhadap pertumbuhan dan hasil padi Wayapo Buru telah dilakukan di dataran Wayapo, kabupaten Buru pada tahun 2004. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan factorial dalam RAK dengan dua factor. Faktor pertama adalah umur bibit (U), yaitu 10 hari setelah sebar (U1), 15 hari (U2), 20 hari (U3), dan 25 hari (U4), dan factor kedua adalah jumlah bibit/rumpun (J), yaitu 1 batang/rumpun (J1), 2 batang/rumpun (J2), dan 3 batang/rumpun (J3). Parameter yang diukur adalah pertumbuhan dan hasil tanaman yang meliputi : tinggi tanaman, jumlah anakan/rumpun, jumlah malai/rumpun, panjang malai, jumlah gabah/malai, jumlah gabah isi/malai, persentase abah hampa/malai, bobot 1000 butir dan hasil gabah, serta data usahatani padi sawah. Hasil kajian menunjukkan bahwa umur bibit dan jumlah bibit/rumpun berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Penggunaan bibit umur 10 hari (U1) dan 15 hari setelah sebar/hss (U2) dan jumlah bibit 1 batang (J1) dan 2 batang/rumpun (J2) serta interaksinya, rata-rata memberikan pertumbuhan dan hasil gabah nyata lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pertumbuhan tanaman tertinggi (88,33 cm) diperoleh pada ombinasi perlakuan U2J1 dan terendah (82,67 cm), pada kombinasi perlakuan U4J1. Rata-rata hasil gabah tertinggi (8,16 t GKP/ha) diperoleh pada perlakuan U1J1, menyusul U1J2 (8,00 t GKP/ha) sedangkan hasil terendah (6,56 t GKP/ha) diperoleh pada perlakuan U4J1
- ItemPengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2014) Van Room, Maryke Jolanda; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemPengenalan dan Pengendalian Hama Penggerek Batang pada Tanaman Cengkeh(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2003) Van Room, Maryke Jolanda; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemSukun di Maluku(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2004) Van Room, Maryke Jolanda; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
- ItemTeknologi penyulingan minyak atsiri pala(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, 2015) Van Room, Maryke Jolanda; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku