Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Utami, Wulandari"

Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Efektivitas Metode Uji Enzymed Linked Immunosorbant Assay (ELISA) dalam Mendeteksi Antibodi Penyakit Enzootic Bovine Leucosis di UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    (Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021) Siswani; Rosmiaty; Utami, Wulandari; Balai Besar Veteriner Maros
    Penyakit Enzootic Bovine Leukosis (EBL) adalah penyakit pada ternak yang disebabkan oleh virus leukemia sapi, Bovine Leukosis Virus (BLV) yang merupakan virus golongan retroviridae. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efektivitas metode ELISA untuk mendeteksi keberadaan penyakit Enzootic Bovine Leucosis (EBL) pada sapi Bali di UPTD Perbibitan Sapi Bali Kabupaten Konawe Selatan. Sebanyak 70 sampel serum sapi Bali milik UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan yang terdiri dari 68 betina dan 2 jantan di uji di laboratorium serologi Balai Besar Veteriner Maros. Jenis Elisa kit yang digunakan dalam pengujian ini adalah kit komersial Competitive ELISA ID Vet (Perancis), kit diagnostik ini dirancang untuk mendeteksi antibodi terhadap glikoprotein gp51 dalam serum sapi dan kerbau, baik sampel individual maupun sampel yang di pooled (sampai 10 sampel). Hasil uji ELISA EBL terhadap sampel serum sapi Bali milik UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan menunjukkan bahwa dari 70 sampel yang diuji terdeteksi positif sebanyak 2 sampel (2,86%) positif antibody, uji tersebut mempunyai korelasi positif dengan gejala klinis yang muncul dilapangan, yaitu tumor (limfosarkoma). Dengan demikian teknik ELISA dapat digunakan untuk monitoring penyakit EBL pada sapi dan terutama untuk sapi bibit
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Efektivitas Metode Uji Enzymed Linked Immunosorbant Assay (ELISA) dalam Mendeteksi Antibodi Penyakit Enzootic Bovine Leucosis di UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    (Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2021-06) Siswani; Rosmiaty; Utami, Wulandari; Balai Besar Veteriner Maros
    Penyakit Enzootic Bovine Leukosis (EBL) adalah penyakit pada ternak yang disebabkan oleh virus leukemia sapi, Bovine Leukosis Virus (BLV) yang merupakan virus golongan retroviridae. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari efektivitas metode ELISA untuk mendeteksi keberadaan penyakit Enzootic Bovine Leucosis (EBL) pada sapi Bali di UPTD Perbibitan Sapi Bali Kabupaten Konawe Selatan. Sebanyak 70 sampel serum sapi Bali milik UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan yang terdiri dari 68 betina dan 2 jantan di uji di laboratorium serologi Balai Besar Veteriner Maros. Jenis Elisa kit yang digunakan dalam pengujian ini adalah kit komersial Competitive ELISA ID Vet (Perancis), kit diagnostik ini dirancang untuk mendeteksi antibodi terhadap glikoprotein gp51 dalam serum sapi dan kerbau, baik sampel individual maupun sampel yang di pooled (sampai 10 sampel). Hasil uji ELISA EBL terhadap sampel serum sapi Bali milik UPTD Perbibitan Kabupaten Konawe Selatan menunjukkan bahwa dari 70 sampel yang diuji terdeteksi positif sebanyak 2 sampel (2,86%) positif antibody, uji tersebut mempunyai korelasi positif dengan gejala klinis yang muncul dilapangan, yaitu tumor (limfosarkoma). Dengan demikian teknik ELISA dapat digunakan untuk monitoring penyakit EBL pada sapi dan terutama untuk sapi bibit.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Elisa NSP : Deteksi Antibodi untuk Mendiagnosa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ruminansia
    (Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2022-05) Siswani; Utami, Wulandari; Rosmiaty; Balai Besar Veteriner Maros
    Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit mamalia yang paling menular dan memiliki potensi besar untuk menyebabkan kerugian ekonomi dan dampak sosial yang parah pada peternak. Ada tujuh serotipe virus Footh and Mouth Disease Virus (FMDV), yaitu, O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1 (OIE, 2021). PMK tidak dapat dibedakan secara klinis dari penyakit vesikular lainnya, seperti penyakit vesikular babi, stomatitis vesikular, dan eksantema vesikular, oleh karena itu pengujian laboratorium pada kasus suspek PMK menjadi hal utama dalam peneguhan diagnosa. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran terhadap efektivitas pengujian PMK dengan metode Elisa NSP dan sejauh mana dapat mendeteksi antibodi terhadap virus PMK pada ternak ruminansia. Dapat disimpulkan bahwa metode ELISA untuk deteksi antibodi terhadap NSP dari FMDV dapat digunakan untuk mengidentifikasi infeksi sebelumnya atau sekarang dengan salah satu dari tujuh serotipe virus yang ada. Oleh karena itu metode ini dapat digunakan untuk mengkonfirmasi dugaan kasus PMK dan untuk mengevaluasi prevalensi infeksi atau untuk membuktikan kebebasan dari infeksi berdasarkan populasi.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Penyakit Hewan Lintas Batas di Indonesia: 2002-2022
    (Perpustakaan Balai Besar Veteriner Maros, 2022-07) Muhiddin, ST Nurul Muslinah; Utami, Wulandari; Balai Besar Veteriner Maros
    Pemyakit hewan lintas batas (transboundary animal diseases) merupakan penyakit hewan yang sangat menular dan dapat menyebar dengan sangat cepat bahkan melewati batas antar negara. Penyakit-penyakit tersebut menyebabkan tingkat kematian dan kesakitan yang tinggi pada hewan ternak, serta berpotensi menyebabkan dampak sosioekonomi yang serius dan terkadang berdampak pada kesehatan masyarakat. Penyakit hewan lintas batas dapat mengancam ketahanan pangan dan lebih serius menyebabkan kematian pada manusia. Konsekuensi sosioekonomi dari penyakit hewan lintas batas dapat berupa biaya pengendalian dan pencegahan penyakit, pembatasan perdagangan, hingga mengancam keberlangsungan suatu peternakan. Periode tahun 2003-2022, penyakit hewan lintas batas yang telah masuk ke Indonesia meliputi High Parhogenic Avian Influenza (HPAI), African Swine Fever (ASF), Lumpy Skin Disease (LSD), terakhir munculnya kembali Foot and Mouth Disease (FMD) atau dikenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di awal 2022. Melihat besarnya dampak penyakit tersebut, kebijakan pemerintah dan kerja sama antar pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat khususnya peternak sangat dibutuhkan dalam pengendalian, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan lintas batas di Indonesia.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback