Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Untung Susanto"

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pemanfaatan Plasma Nutfah Padi Varietas Lokal dalam Perakitan Varietas Unggul
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2013-11-15) Trias Sitaresmi; Rina H. Wening; Ami T. Rakhmi; Nani Yunani; Untung Susanto
    Indonesia memiliki kekayaan plasma nutfah padi yang cukup besar berupa varietas lokal dan atau spesies liar. Kepulauan Nusantara di zaman dahulu kala menjadi satu dengan benua Asia, merupakan Pusat Asal Tanaman (Center of Species Origin) padi. India, menurut Vavilov (1926) merupakan Pusat Asal Primer tanaman padi dan Indonesia diperkirakan sebagai Pusat Asal Sekunder (Secondary of Species Origin). Varietas lokal padi telah berabad-abad dibudidayakan secara turun-temurun oleh sekelompok masyarakat pada agroekosistem spesifik, sehingga varietas lokal masing-masing memiliki sifat tahan/toleran terhadap cekaman biotik maupun abiotik yang terjadi pada agroekosistem spesifik terkait. Dalam pemilihan benih untuk ditanam pada musim berikutnya, petani memilih populasi tanaman yang memiliki mutu gabah/beras bagus dan rasa nasi enak sesuai preferensi petani dan konsumen. Oleh karena itu, sebagian varietas lokal memiliki mutu beras bagus dan rasa nasi enak sesuai selera konsumen setempat. Dari hasil penelitian plasma nutfah varietas lokal Indonesia telah teridentifikasi varietas lokal yang memiliki ketahanan terhadap hama ganjur, bakteri hawar daun, hawar daun jingga, blas daun, blas leher, daun bergaris putih, wereng batang coklat, tungro, kekeringan, keracunan Al, keracunan Fe, salinitas, suhu rendah, dan naungan. Sifatsifat unggul spesifik varietas lokal tersebut baru sebagian kecil yang telah dimanfaatkan sebagai donor gen dalam pemuliaan. Sifat unggul spesifik pada varietas lokal juga belum diteliti mengenai konstruksi, letak, dan cara pewarisan gen-gennya. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaannya dalam pemuliaan. Penggunaan varietas lokal sebagai salah satu tetua persilangan sangat dianjurkan, guna mendapatkan gen-gen unggul bersifat spesifik dan untuk memperluas latar belakang genetik varietas unggul yang akan dihasilkan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Perbedaan Hasil Padi Antarmusim di Lahan Sawah Irigasi
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2013-10-11) Satoto; Yuni Widyastuti; Untung Susanto; Made J. Mejaya
    Indonesia terletak di daerah tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan (MH, Oktober-April) dan kemarau (MK, Mei-September). Kedua musim memiliki karkateristik yang berbeda, antara lain pada karakter curah hujan, suhu udara, kelembaban, radiasi surya, dan tingkat keawanan (mendung). Meskipun terpengaruh oleh perubahan iklim global, kondisi yang berbeda antarmusim memungkinkan terjadinya kesenjangan hasil antarmusim. Hasil pengujian di berbagai lokasi dan waktu menggunakan galur/varietas hibrida maupun inbrida menunjukkan kecenderungan senjang hasil antarmusim yang bervariasi. Pengujian pada hibrida beserta pembanding varietas inbrida di Jawa Timur (2001–2003) menunjukkan kecenderungan berbeda antarmusim dan tahun. Pengujian 29 aksesi padi ultra genjah koleksi plasma nutfah BB Padi di Kuningan (dataran menengah, 550 m dpl) pada MK 2010 dan MH 2010/2011 tidak menunjukkan senjang hasil yang nyata antarmusim. Demikian juga pengujian 10 galur inbrida GSR beserta empat varietas pembanding di Sukamandi pada MK 2012 dan MH 2012/2013, tidak menunjukkan pengaruh genotipe, jarak tanam, maupun musim tanam terhadap karakter hasil tanaman. Beberapa faktor yang menyebabkan senjang hasil antarmusim antara lain adalah kondisi suhu, konsentrasi CO2, dan radiasi surya pada fase pemasakan biji. Kenaikan suhu menurunkan daya hasil, peningkatan kadar CO2 mendorong pembentukan biomassa tanaman, sedangkan radiasi surya yang optimal mendorong peningkatan daya hasil padi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi senjang hasil antarmusim adalah mengetahui prevalensi serangan hama/penyakit pada tiap musim, memetakan varietas spesifik untuk tiap musim, dan menerapkan teknik budi daya spesifik musim, misalnya rekomendasi khusus pemupukan, jarak tanam, pengairan, dan pengelolaan hama/penyakit tanaman.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback