Browsing by Author "Uhi, Harry T."
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGARUH LEVEL AMPAS SAGU DALAM RANSUM TERHADAP PRESENTASE BOBOT KARKAS DAN GIBLET AYAM BROILER(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Uhi, Harry T.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPengaruh Level Ampas Sagu (metroxylon SP) Dalam Ransum Terhadap Presentase Bobot Karkas Dan Giblet Ayam Broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh terhadap presentase bobot karkas dan giblet Ayam Broiler, penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan di Paldam Kelurahan Numbay Distrik Jayapura Selatan. Metode yang digunakan adalah eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Penempatan ternak kedalam petak sesuai percobaan yang dilakukan secara acak. Empat perlakuan yang digunakan adalah: P1 = 85% Ransum Komersil + Ampas Sagu 15%; P2 = 70% Ransum Komersil + Ampas Sagu 30%; P3 = 55% Ransum Komersil + Ampas Sagu 45%; P4=100% Ransum Komersil tanpa ampas sagu. Pengamatan dilakukan terhadap Presentase Karkas dan giblet Broiler yang hasilnya menunjukkan bahwa : 1) Pemberian ampas sagu fermentasi sebesar 15% mempengaruhi bobot badan akhir, bobot badan tanpa bulu dan bobot badan tanpa darah. Dibandingkan perlakuan pemanfaatan penggunaan ampas sagu fermentasi 30% dan 45%. 2) Perlakuan pemberian pakan dengan tambahan ampas sagu fermentasi mempengaruhi persentase karkas (paha atas, paha bawah dan sayap), tapi tidak mempengaruhi persentase karkas (dada dan punggung) 3) Penggunaan ampas sagu fermentasi tidak mempengaruhi persentase dan bobot giblet (hati, rempela, limpa), tetapi mempengaruhi persentase bobot jantung.
- ItemPENINGKATAN NILAI NUTRISI AMPAS SAGU MENGGUNAKAN BIO-FERMENTASI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Uhi, Harry T.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPeningkatan Nilai Nutrisi Ampas Sagu (Metroxylon Sp.) Menggunakan Bio-Fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu fermentasi yang tepat untuk meningkatkan kadar protein pada ampas sagu dengan menggunakan probion. Penelitian menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan 6 (enam) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan, sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Perlakuan yang dilakukan adalah : P1 = Ampas sagu Ihur 100 kg + Probion 100 g + Urea 100 g, P2 = Ampas sagu Tuni 100 kg + Probion 100 g + Urea 100 g, P3= Ampas sagu Ihur 100 kg + Probion 200 g + Urea 200 g, P4 = Ampas sagu Tuni 100 kg + Probion 200 g + Urea 200 g, P5 = Ampas sagu Ihur 100 kg + Probion 300 g + Urea 300 g dan P6 = Ampas sagu Tuni 100 kg + Probion 300 g + Urea 300 g. Parameter yang diamati adalah pH, suhu, Protein kasar, Serat kasar, Lemak Kasar, Energi Metabolis dan Bahan Kering. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :1). Lama penelitian untuk mencapai proses fermentasi optimum yang tepat untuk media ampas sagu ihur adalah 21 hari dengan perlakuan terbaik dengan campuran probion 300 gram dan urea 300 gram, menghasilkan protein kasar 4,81 serat kasar 5,49, lemak kasar 0,73% dan energi metabolis 3860 kkal. 2). Suhu fermentasi tertinggi pada perlakuan P5, hari ke-15 (36 0C) dan nilai pH terendah pada akhir penelitian 4,2.
- ItemPERBAIKAN KUALITAS NUTRISI LIMBAH KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BIO-FERMENTASI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Uhi, Harry T.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu dan suhu yang tepat selama proses fermentasi dalam meningkatkan kandungan nutrisi (protein kasar, energi) dan menurunkan kandungan serat kasar sehingga dapat diguanakan sebagai pakan ternak. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 (empat) perlakuan dan 3 (tiga) ulangan, sehingga terdapat 12 (dua belas) satuan percobaan. Limbah sawit dicampurkan probion dengan perbandingan limbah sawit (100 kg) : Probion (200 gram) : Urea (200 gram); limbah sawit (100 kg) : Probion (250 gram) Urea (250 gram); limbah sawit (100 kg) : Probion (300 gram) : Urea (300 gram); dan limbah sawit (100 kg) : Probion (350 gram); Urea (350 gram). Setiap perlakuan dicampurkan secara merata, kemudian dimasukkan dalam wadah yang bagian atasnya terdapat kotak dari kawat sebanyak 12 wadah dengan ketinggian antara 20-30 cm. Selanjutnya wadah seluruh perlakuan ditutupi dengan plastik selama 30 hari. Perlakuan fermentasi yang dilakukan sebagai berikut: P1 = Limbah sawit + Probion 200 gram + Urea 200 gram; P2 = Limbah sawit + Probion 250 gram + Urea 250 gram; P3 = Limbah sawit + Probion 300 gram + Urea 300 gram; P4 = Limbah sawit + Probion 350 gram + Urea 350 gram. Parameter yang diamati adalah pH media, suhu media dan analisis proksimat yaitu untuk mengetahui protein kasar, Serat kasar dan energi metabolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama penelitian untuk mencapai proses fermentasi optimum yang tepat untuk media limbah kelapa sawit adalah 30 hari dengan perlakuan terbaik dengan campuran probion 300 gram dan urea 300 gram, menghasilkan protein kasar 14,9%, serat kasar 18,5%, lemak kasar 8,3% dan energi metabolis 2935 kkal. Suhu fermentasi tertinggi pada perlakuan P3, hari ke-21 (37oC) dan nilai pH terendah pada akhir penelitian 5,3.