Browsing by Author "Tedy, Sumarno"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi pakan lengkap berbahan baku lokal untuk penggemukkan sapi potong po di Kabupaten Ciamis(BPTP Jawa Barat, 2016-11-11) Tedy, Sumarno; Fahmi, Taemy; BPTP Jawa BaratPengembangan usaha sapi potong perlu didukung dengan penerapan teknologi pakan lengkap dengan memanfaatkan sumberdaya lokal spesifik lokasi yang berorientasi pada pola integrasi tanaman-ternak. Potensi bahan baku lokal berupa limbah pertanian yang tersedia sepanjang tahun dapat dijadikan sebagai salah satu sumber hijauan pakan. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan pada ternak sapi potong PO yang diberikan pakan lengkap dengan bahan baku brangkasan jagung, dan persepsi peternak terhadap aplikasi pakan lengkap. Pengkajian dilaksanakan pada kelompokt ternak Dua Saudara di Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis sebagai kelompok yang menerima bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah daerah. Perlakuan menggunakan 16 ekor ternak sapi potong yang dibagi kedalam dua kelompok (2 perlakuan). Perlakuan A (kontrol/kebiasaan peternak) Perlakuan B = Diberikan pakan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pemberian pakan lengkap dapat meningkatkan bobot badan sapi potong PO k 0,55 kg/ekor/hari, sedangkan pertambahan bobot badan harian cara petani adalah 0,29 kg/ekor/hari. Persepsi peternak terhadap teknologi pakan lengkap dapat mengurangi curahan tenaga dan waktu yang biasanya digunakan untuk mencari rumput, dapat mengatasi kekurangan hijauan saat musim kemarau dan mudah aplikasikan.
- ItemAplikasi pemberian pakan metoda flushing pada induk sapi potong po di lokasi psds Kabupaten Ciamis(BPTP Jawa Barat, 2015-10-16) Tedy, Sumarno; Sujitno, Endjang; BPTP Jawa BaratUpaya peningkatan produktivitas ternak sapi potong memerlukan terobosan teknologi yang bersifat spesifi k lokasi. Salah satu metode pemberian pakan pada ternak sapi betina adalah dengan metode fl ushing. Metode ini merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi tubuh ternak melalui perbaikan pakan sehingga ternak siap untuk melakukan proses reproduksi.Pengkajian bertujuan untuk meningkatkan tingkat kebuntingan induk sapi PO melalui aplikasi pemberian pakan metoda fl ushing. Pengkajian dilaksanakan dari bulan Januari hingga Desember 2013, berlokasi di Desa Cibereum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis sebagai salah satu lokasi kegiatan PSDSK di Jawa Barat. Bahan pakan suplemen yang digunakan adalah bahan pakan lokal yang tersedia di sekitar lokasi pengkajian, seperti glirisidia (gamal)dan Kaliandra. Aplikasi pemberian pakan dengan metoda fl ushing dilakukan pada 1 bulan sebelum partus hingga 1 bulan setelah partus diberi suplemen berupa hijauan leguminosa sebanyak 30% atau 12 kg dari total hijauan yang diberikan. Hasil pengkajian menujukkan bahwa Leguminose merupakan hijauan makanan ternak yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong.Pemberian pakan tambahan daun leguminosa pada sapi induk bunting tua selama dua bulan sebelum melahirkan ternyata efeknya memberikan hasil yang cukup baik pada interval beranak dan terjadinya birahi pertama.
- ItemKajian suplementasi urea molases serbuk terhadap kinerjadomba garut di kelompok ternak lembur sauyunan kabupaten garut(BPTP Jawa Barat, 2017-10-12) Tedy, Sumarno; Fahmi, Taemi; Lia Mulijanti, Siti; BPTP Jawa BaratDalam usaha pengembangan peternakan domba, perlu diketahui beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan produktivitas, karena faktor inilah yang akan merupakan dasar dalam pengembangan ternak domba. Bobot lahir merupakan salah satu faktor yang mempunyai korelasi dengan pertumbuhan dan bobot badan domba dewasa dan juga mempunyai korelasi dengan kemampuan hidup anak domba tersebut. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana produktivitas domba induk yang diberikan suplementasi urea molases serbuk ditinjau dari bobot lahir, bobot sapih, tingkat mortalitas. Pengkajian dilaksanakan di kelomternak Lembur Sauyunan Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Pada bulan Mei 2016 sampai bulan Desember 2016. yang dipergunakan dalam pengkajian adalah induk domba Garut yang sedang bunting sebanyak 40 ekor yang dibagi menjadi dua perlakuan yaitu induk yang diberikan UMS dan cara petani (tanpa pemberian UMS) data sekunder dari recording. Data yang diamati antara lain : Bobot lahir, Bobot sapih, Mortalitas (kematian). Data yang didapat selanjutnya dideskripsikan. Hasil pengkajian diperoleh rataan bobot lahir Domba Garut yang induknya diberikan perlakuan UMS yaitu seberat 2,51 kg, sementara rata-rata bobotlahir cara petani seberat 2,37 kg. Nilai tingkat mortalitas dari lahir sampai disapih yang diperoleh dari hasil pengkajian ini11,25 %, cara petani yaitu sebesar 12, 10%.
- ItemVariasi dosis pupuk organik pada tanaman kedelai di lahan sawah tadah hujan Kabupaten Garut(BPTP Jawa Barat, 2015-10-16) Sujitno, Endjang; Tedy, Sumarno; BPTP Jawa BaratProduktivitas kedelai nasional saat ini masih sangat rendah, yaitu 1,3 ton/ha. Padahal potensinya masih dapat ditingkatkan sampai 2,5 ton/ha melalui pemanfaatan teknologi dan pemeliharaan yang intensif. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan pemberian pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik terhadap terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Wanaraja Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut pada lahan sawah tadah hujan. Waktu pelaksanaan mulai bulan April sampai Juli 2014, pada MK I. Rancangan yang digunakan adalah acak kelompok dengan empat perlakuan yaitu takaran pemberian pupuk organik yaitu masing-masing : 1,0 ; 1,50; 2,00 ; dan 2,50 t/ha sebanyak 6 ulangan. Varietas kedelai yang digunakan adalah Argomulyo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil produksi yang diperoleh pada perlakuan dosis pupuk organik 1,5 t/ha, 2,0 t/ha dan 2,5 t/ha tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan masing-masing produksi sebesar 2,1 t/ha, 2,3 ton/ha dan 2,5 ton/h tetapi ketiga perlakuan tersebut berbeda dengan perlakuan pemberian dosis pupuk 1,0 t/ha dengan produksi sebesar 1,9 ton/ha.