Browsing by Author "Tambunan, Reny Debora"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Usahatani Padi Gogo di Desa Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Tambunan, Reny Debora; Barus, JunitaAbstract Farming Analysis of Several Upland Rice Varieties Grown under Different Planting System in Central Lampung District. The assessment was conducted at Buyut Udik Village, Gunung Sugih Sub-district, Central Lampung District during the wet season of 2008/2009 involving a total of 6 farmers with total of 3 ha dry land. The objective of this assessment was to evaluate the financial feasibility of cropping several varieties of upland rice grown under some methods of planting, the in-row planting (legowo), squared-planting, integrated crop management (ICM), and farmer practice (non-ICM). Duta collected and analyses were the farmer's income and the R/C ratio. Results of this assessment indicated that the legowo 2:1 planting system increased the rice yield and the income of the farmers. Total production cost in the legowo 2:1 planting system was 2.4% higher than that of in the squared-planting system, but the profit was 15.92% higher. Both the leg squared-planting systems were feasible, with their R/C values of legowo 2: 1 and the 1.91 and 1.78, respectively. The rice crops managed through ICM increased front by 65.57%. Both cropping systems indicated the R/C valour of 1.84 and 1.38 for the ICM and the non-ICM planting systems, respectively. Abstrak Pengkajian dilaksanakan di Desa Buyut Udik, Kecamatan Gurang Sugih, Kabupaten Lampung Tengah pada MH 2008/2009 melibatkan 6 orang petani kooperator, dengan total luas lahan 3 ha. Tujuan pengkajian ini adalah untuk usahatani beberapa varietas padi gogo dengan sistern tanam legowo menganalisis kelayakan 2:1, sistern tanam tegel, pengelolaan tanaman terpadu (PTT), dan pengelolaan tanaman petani (non-PTT). Data yang dikumpulkan dan dianalisis meliputi pendapatan usahatani dan rasio R/C Hasil pengkajian menunjukkan bahwa sistem tanam legowo 2:1 dapat meningkatkan produksi padi gogo dan pendapatan petani. Total biaya pada sistem legowo 2: 1 adalah 2.4% lebih tinggi dari total biaya pada sistem tanam tegel, tetapi keuntungan yang diperoleh pada sistem legowo 2:1 sebesar Rp616000 (15,92%) lebih besar dibanding keuntungan yang diperoleh pada sistem tanam tegel yang ditunjukkan di kedua sistem tanam sebesar 1,91 dan 1,78, berturut-turut untuk sistem tanam legowo 2:1 dan sistem tanam tegel. Ini berarti bahwa secara finansial kedua sistem tanam layak untuk diusahakan oleh petani. Pertanaman padi gogo yang dikelola melalui pengelolaan tanaman terpadu (PTT) memberikan keuntungan 65.57% lebih tinggi dari keuntungan usahatani padi non-PTT, meskipun biaya produksi pertanaman padi gogo yang dikelola melalui PTT, lebih tinggi sebesar 23.96% daripada biaya pada pertanaman non-PTT. Pertanaman padi gogo yang dikelola melalui PTT dan non-PTT menunjukkan nilai R/C berturut-turut sebesar 1,84 dan 1.38.
- ItemConformation and component parts of the carcass of Philippine native goat(Indonesian Animal Sciences Society, 2012-02-05) Tambunan, Reny Debora; Roxas, N.P; Pamungkas, D
- ItemSupplementation of corn-soybean based layer diets with different levels of acid protease(Indonesian Animal Sciences Society, 2014-02-21) Purbojo, Satrijo Widi; Luis, Edwin S; Tambunan, Reny Debora; Pamungkas, Dicky
- ItemTeknologi Budidaya Ayam Buras(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2008) Tambunan, Reny Debora; Silalahi, Marsudin; Prabowo, AkhmadAyam buras merupakan potensi di daerah yang selalu ada dan hampir dimiliki oleh setiap rumah tangga. Jenis unggas ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis unggas lainnya yaitu (1) mudah dipelihara dan banyak dilakukan oleh masyarakat di pedesaan, (2) cepat beradaptasi dengan lingkungan dan umumnya tahan terhadap penyakit tertentu, (3) daging dan telur ayam buras lebih disukai masyarakat sehingga peluang pasar masih terbuka lebar, (4) dapat dilaksanakan dengan modal kecil-kecilan, dan dapat diusahakan secara bertahap, serta (5) memiliki variasi keunggulan tertentu sesuai dengan daerah asalnya. Namun demikian, produktivitas ayam buras yang diusahakan masyarakat umumnya masih berpeluang besar untuk ditingkatkan mengingat pemeliharaan yang umumnya masih belum menerapkan teknologi budidaya yang tepat.