Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Syafei, Atang M."

Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Sikap dan Pengetahuan Petani Terhadap Teknologi Jajar Tanam Legowo di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Dianawati, Meksy; Syafei, Atang M.; Sunandar, Nandang; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
    Penerapan teknologi tanam jajar legowo di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 10,7%, namun perlu terus ditingkatkan penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sikap dan pengetahuan petani terhadap teknologi jajar tanam legowo pada 4 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2013. Penelitian dilakukan dengan metode survey di 4 Kecamatan yaitu Singaparna, Sukarame, Padakembang, dan Mangunreja. Penarikan sampel responden dilakukan secara acak sederhana dari populasi yaitu 20 responden, yang terdiri dari 2 petani dan 18 jasa tanam yang belum menerapkan sistem tanam legowo 2. Daftar pertanyaan berisi tentang pengetahuan terhadap prinsip dasar teknologi legowo dan manfaat penerapan teknologi legowo. Selain itu digali pula sikap responden terhadap teknologi legowo dan keinginan memperluas teknologi legowo. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis lebih dari 2 sampel bebas dengan program SPSS 19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden Kecamatan Singaparna terhadap legowo paling tinggi (58,5%), diikuti Mangunreja (53,25%), Sukarame (37%), dan Padakembang (32,92%), sedangkan sikap responden Kecamatan Mangunreja terhadap legowo paling tinggi (50%), diikuti Singaparna (38,5%), Sukarame (32,5%), dan Padakembang (31,46%). Tidak berbeda nyata pengetahuan dan sikap responden antar kecamatan terjadi pada pemahaman pengetahuan legowo dapat mengurangi serangan penyakit (10,75%) dan dapat dimanfaatkan sebagai mina padi (7%), sikap sulitnya panen pada sistem legowo (34,75%), petani legowo kembali menanam secara tegel (60%), dan penambahan petani legowo baru setiap musim (10,25%). Responden penelitian tepat menjadi sasaran penyuluhan dan pelatihan teknologi tanam jajar legowo.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Sikap dan Pengetahuan Petani Terhadap Teknologi Jajar Tanam Legowo di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Dianawati, Meksy; Syafei, Atang M.; Sunandar, Nandang; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
    Penerapan teknologi tanam jajar legowo di Kabupaten Tasikmalaya sebesar 10,7%, namun perlu terus ditingkatkan penerapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sikap dan pengetahuan petani terhadap teknologi jajar tanam legowo pada 4 Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2013. Penelitian dilakukan dengan metode survey di 4 Kecamatan yaitu Singaparna, Sukarame, Padakembang, dan Mangunreja. Penarikan sampel responden dilakukan secara acak sederhana dari populasi yaitu 20 responden, yang terdiri dari 2 petani dan 18 jasa tanam yang belum menerapkan sistem tanam legowo 2. Daftar pertanyaan berisi tentang pengetahuan terhadap prinsip dasar teknologi legowo dan manfaat penerapan teknologi legowo. Selain itu digali pula sikap responden terhadap teknologi legowo dan keinginan memperluas teknologi legowo. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis lebih dari 2 sampel bebas dengan program SPSS 19.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden Kecamatan Singaparna terhadap legowo paling tinggi (58,5%), diikuti Mangunreja (53,25%), Sukarame (37%), dan Padakembang (32,92%), sedangkan sikap responden Kecamatan Mangunreja terhadap legowo paling tinggi (50%), diikuti Singaparna (38,5%), Sukarame (32,5%), dan Padakembang (31,46%). Tidak berbeda nyata pengetahuan dan sikap responden antar kecamatan terjadi pada pemahaman pengetahuan legowo dapat mengurangi serangan penyakit (10,75%) dan dapat dimanfaatkan sebagai mina padi (7%), sikap sulitnya panen pada sistem legowo (34,75%), petani legowo kembali menanam secara tegel (60%), dan penambahan petani legowo baru setiap musim (10,25%). Responden penelitian tepat menjadi sasaran penyuluhan dan pelatihan teknologi tanam jajar legowo.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback